PART 5

34 5 0
                                    

Assallamualaikum ya penikmat dunia fiksi:)

Happy reading:3

Raga yang baru pulang sekolah hanya mendapati rumah yang ia tempati saat ini sepi sunyi bak tak berpenghuni.

Ketika ia menaiki tangga menuju kamarnya tiba-tiba langkahnya terhenti dan menatap kamar Jiwa yang sunyi seperti tidak ada siapapun didalam sana, tapi pandangannya beralih ke layar ponsel miliknya, dengan terburu-buru ia langsung masuk kekamarnya dan berganti pakaian lalu pergi lagi tanpa melihat kondisi Jiwa yang mungkin bisa saja ia terkapar didalam sana.

Disepanjang jalan Raga berusaha menepis pikirannya yang entah mengapa sedari tadi bertanya tentang Jiwa.

Beberapa saat bergelut dengan isi kepalanya ia menepikan mobilnya dan masuklah seorang perempuan yang tak lain adalah Amira.

" Maaf ya kamu lama nunggunya " ucap Raga sambil mengelus puncak kepala perempuan itu.

" Gak kok sayang, yaudah yuk kita jalan " Ajak amira dengan senyum lebar yang terpancar di wajahnya.

Perempuan itu sungguh tidak tahu malu, lihatlah dia dengan bahagianya keluar dengan laki-laki yang sudah berstatus suami orang.

______________________________________

Jiwa yang terbaring lemas ditempat tidurnya dengan suhu tubuh yang sangat tinggi membuatnya mengeluarkan air matanya.

" Ga dimana lo? gue butuh lo ga!! " Ucapnya lirih seperti tidak ada keberdayaan didirinya.

Jiwa mencoba membangunkan tubunya yang lemas itu untuk menuju dapur karena ia merasa haus.

Disisi lain.

" Sayang kita pulang yuk, udah maghrib ni " Ajak Raga pelan agar Amira tidak marah.

" Kenapa sayang emangnya kalau maghrib? " tanya amira yang menatap Raga sedikit kesal " Kamu mau ngelonin istri kamu ya? " Dengan memanyun kan bibirnya yang membuat Raga terkekeh.

" Enggaklah sayang, mana mungkin aku ngelonin dia mending juga kamu " ucap Raga seraya mencolek dagu Amira.

Tapi jauh didalam pikirannya yang tidak terdeteksi Amira sebenarnya ia juga bertanya-tanya tumben Jiwa tidak nampak dirumah biasanya dia sepulang sekolah duduk diruang tamu atau kalau ia ingin pergi pasti minta izin dulu dengan dirinya.

Tapi Raga berusaha menepis pikirannya itu dan lanjut membuat kekasihnya itu bahagia hari ini bersama dirinya.

______________________________________

Jiwa yang lemah akibat dehidrasi dan juga kelaparan itupun terjatuh dari tangga saat ia akan menuruni anak tangga itu dan terguling kebawah dengan tidak sadarkan diri.

30 menit berlalu Raga juga belum pulang ia tidak mengetahui keadaan istrinya.

1 jam sudah Jiwa tergeletak disana Raga yang baru pulangpun langsung disuguhkan dengan Jiwa yang tergeletak dilantai dan seketika Raga berlari menghampiri Jiwa.

Saat akan membalikkan tubuh perempuan itu betapa terkejutnya mendapati wajah Jiwa yang lebam yang diciptakan dirinya dan juga robekan disudut bibir perempuan itu dan juga jidat yang penuh dengan darah akibat terjatuh dari tangga tanpa aba-aba Raga langsung membawa perempuan itu kekamarnya dan juga mengobatinya.

Setelah lama Jiwa pingsan akibat benterun dikepalanya saat jatuh tadi ia perlahan membuka matanya dan langsung mendapati Raga yang sedang mengobati dirinya.

" Ga? " Ucap perempuan itu lemah.

" Apa? " jawab Raga menatap Jiwa.

" Lo udah pulang? " Tanyanya.

" Lo bisa lihatkan? kenapa lo bisa jatuh? " Tanya Raga balik ke Jiwa dengan tatapan dinginnya.

" Gue tadi mau ambil minum kedapur tapi badan gue lemes banget pas gue turun tangga kaki gue lemes tiba-tiba yaudah akhirnya gue jatuh " Jelas Jiwa walau dengan suaranya yang lemes.

" Lo udah makan? " Tanya Raga lagi.

" Belum " Sambil menggeleng pelan.

" Gue pesenin ntar gue anterin kekamar lo, gue kamar gue dulu " Raga berdiri dari tempat duduknya langsung menuju keluar dan menutup kamar jiwa kembali.

Jiwa yang berusaha menduduki dirinya pun langsung tersenyum kecut meskipun mungkin suaminya itu hanya sebatas kasihan pada dirinya tapi ntah mengapa hatinya begitu senang.

Raga yang berada didalam kamarnya.
" Raga-raga gimana kalau bukan lo yang nemuin dia pingsan gimana kalau Mama yang nemuin dia bisa-bisa lo lengser dari keluarga lo sendiri " Raga berdecak kesal pada dirinya.

Bukannya khawatir akan perempuan itu dia malah khawatir akan dirinya yang akan dilengser dari keluarganya dan akan menjadi gelandangan.

2 minggu berlalu kini Jiwa sudah pulih lebih tepatnya dari 1 minggu yang lalu dia sudah mulai masuk sekolah lagi.

Dan hari ini adalah hari minggu ia hanya berada didalam rumahnya sedangkan Raga ntah kemana sejak tadi pagi dia sudah tidak berada dirumah.

Jiwa hanya menatap ke arah tv tiba-tiba bell rumah pun berbunyi.

tringg...tringg..tringgg

" Iya tunggu sebentar " sambil menuju kepintu utama, Jiwa berpikir siapa yang bertamu disore minggu seperti ini.

Seketika Jiwa terdiam membeku diambang pintu mendapati Raga dan juga Amira, yah terjawab sudah kemana tadi si Raga pergi dan saat ini dia pulang dengan membawa perempuan itu.

" Amira mau nginep disini " ucap raga tanpa menatap jiwa dan melangkah masuk tanpa perlu meminta persetujuan perempuan yang berstatus istrinya itu.

" Sayang aku haus ni, abis jalan-jalan tadi capek banget " rengek amira.

" Yaudah bentar ya " sambil mengelus pucuk kepala amira.

" Suruh istri kamu aja ya, aku gak mau jauh dari kamu " pinta amira dengan nada manjanya.

Raga hanya tersenyum melihat tingkah pacarnya itu dan langsung memanggil Jiwa " WAAA " triak Raga dari ruang tv.

" Apa? " Tanya Jiwa yang sudah berdiri didepan kedua makhluk tak punya hati itu.

" Ambilin Amira minum ya di haus " Suruh Raga sambil tersenyum menatap amira.

" Dapurnya ada disebelah sana silakan ambil sendiri saja " Jiwa berucap layaknya melayani tamu yang akan menginap disebuah fila.

Amira melihat ke arah raga dengan raut wajah di buat kesal dengan pernyataan yang dilontarkan oleh jiwa.

" WA " Triak Raga lagi saat mendapati Jiwa yang sudah berjalan menuju kamarnya

" SAJIWAAAA....LU PUNYA KUPING GAK SIH HA?? " Dengan nada yang semakin tinggi Raga mulai berdiri dari duduknya.

Sedangkan Amira hanya menyunggingkan sebelah bibirnya karena merasa senang melihat penderitaan Jiwa.

Langkah Jiwa terhenti dia langsung membalikkan tubuhnya kehadapan lelaki tersebut " Gue gak budeg dan gue juga punya hak gak mau disuruh " Jawabnya santai yang langsung membuat Raga marah padanya.

" LO ITU CUMA NUMPANG DISINI JADI GAK USAH BANYAK TINGKAH KALAU GAK MAU KELUAR DARI RUMAH INI!! " Ucapan yang seketika membuat Jiwa terdiam dan menatap tak percaya pada perkataan Raga ini.

" DAN LO JUGA HARUS INGAT APA KATA PAPA LO, LO HARUS NURUT SAMA APA KATA GUE DAN LO JUGA GAK BOLEH LARANG AMIRA KALAU DIA MAU NGINEP DISINI ATAUPUN JUGA MAIN KESINI." Raga yang berkobar kobar dengan emosinya langsung naik kekamarnya dengan menabrak tubuh Jiwa hingga terjatuh kelantai.

Jiwa hanya mampu termangu untuk kesekian kalinya, suaminya, pilihan terbaik orang tuanya itu lagi-lagi memberikan luka yang tak bisa ia sembuhkan.

Ntah kemana Jiwa mengadu. Dia hanya gadis SMA yang sudah menjabat sebagai istri.




Readers thank you.

JIWARAGA  ( THE END ) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang