PART 28

23 4 0
                                    

Kini raga dan juga amira berada ditaman belakang sekolah tempat biasa mereka menghabiskan wakty berdua disekolah.

" Ga kamu gapapa " kata amira sambil memeluk raga dari samping.

" Gapapa kok " jawab raga tanpa membalas pelukan amira.

" Aku takut kalau kamu marah " kata amira lagi sambil bergelayut di leher raga.

" Iyaa iyaa aku gak marah lagi " raga memeluk tubuh amira.

Didalam dekapan raga amira tersenyum menang karna rencananya berjalan sesuai yang dia mau.

______________________________________

Ander tengah memesankan taxi online untuk jiwa dan juga sintya karna mereka sudah mendapat izin pulang.

Beberapa menit menunggu akhirnya taxi online yang dipesanpun tiba.

" Kalian hati-hati ya " kata ander sambil memastikan keduan temannya ini masuk kbedalam mobil itu.

" Kita duluan ya nder, thankss " kata sintya sambil menutup perlahan kaca mobil itu.

Mobil taxi online itu melesat meninggalkan ander yang berdiri disana.

Didalam mobil sintya bertanya ke jiwa.

" Lo pulang kemana wa? " sambil memeluk sahabatnya itu yang masih menggelitik karna kejadian tadi disekolah.

" Rumah lo aja sin " jawab jiwa dengan sangat lemah.

" Oke, pak kita ke komplek kemanga dijalan mawar117 pak " kata sintya ke supir itu.

Raga bolos beberapa jam pelajaran terakhir hari ini.

" ARGGGHJJ " triak raga ditaman belakang sekolah.

" GUE BODOH, GUE GILA, GUE BRENGSEK, GUE LELAKI TERBANGSAT......ARGGHHH " triak raga lagi.

" GUE LAGI-LAGI NYIKSA JIWA PADAHAL GUE UDAH JANJI " triaknya lagi dan diiringi tangisan.

Raga lo udah berapa kali nyakitin bini lo ha??gaj kehitung ga anjing emang lo raga.

Ceklekk

Kamar yang bernuansa peach dan putih itu terlihat sangat menenangkan membuat jiwa teringat kamar pribadinya dirumah ortunya.

" Gue jadi rindu kamar gue deh sin " ucap jiwa sedikit susah berbicara.

" Yaudah besok kalau lo udah sembuh masalah lo udah kelar lo pulang wa kerumah ortu lo ya biar sedikit rilex ngenangin masa-masa gadis lo " kata sintya sambil tertawa.

pukul 7 malam nampak jiwa menikmati hembusan angin malan dari balkon rumah sintya jiwa tampak sedikit  tenang dengan menikmati angin malam ini.

" Dingin kayak hati gue sekarang " kata jiwa berbicara sendiri menatap langit yang dipenuhi bintang.

" Gue capek tapi gue juga gak mau kalah " katanya lagi.

Sintya hanya menatap sahabatnya itu dari ambang pintu balkon karna ia tau betul sahabatnya ini saat ini butuh waktu sendiri untuk  menenagkan pikirannya.

______________________________________

Malam ini raga tidak masuk kedalam kamarnya itu tapi ia lebih memilih tidur didalam kamar sebelahnya.

Raga berfikir mungkin jiwa mengurung diri didalam kamarnya mungkin juga ia menguncinya raga juga berfikir jika nanti bertemu jiwa lagi dia akan emosi lagi dan akan membentak jiwa lagi.

Ntah apa yang sebenarnya ada didalam hati dan pikiran raga saat ini disatu sisi dia sudah mencintai jiwa rasa yang tidak ia temukan di amira tapi dengan amira ia selalu merasa takut kehilangan.

Disatu sisi.........

" Wa nih gue bawain salab sama beberapa cemilan sama minuman " sintya berjalan menuju jiwa yang tengah duduk di sofa balkon kamarnya itu.

" Eh makasih ya sin udah ngerepotin lo " kata jiwa yang menerima salab itu.

" Santai wa gue sahabat lo kalau lo susah gue harus ikut kalau lo seneng gue juga ikut " tukas sintya sambil mengambil posisi duduk disamping jiwa.

Ander dan teman lainya kini tengah menggedor-gedor pintu bawah rumah sintya.

" Anjir siapa sih apa maling?? " sintya menatap jiwa.

Jiwa hanya bergidik bahu saja.

Sintya melangkah untuk melihat siapa yang menggedor pintu lantai bawah rumahnya itu dan jeng-jeng-jeng " Woii bukain pintu kita mau namu ni " kata rafka yang melihat sintya dari atas balkon melihat kearahnya.

" Masuk aja pintu gue gak dikunci itu begok " pekik sintya.

" Ngomong dong " kata dandi.

" BACOT " triak sintya.

Akhirnya mereka masuk kerumah sintya dan langsung naik ketangga dan mendapati kamar sintya yang terbuka dan memperlihatkan sintyabdan juga jiwa yang tengah duduk disofa.

" Widihh rapih bener nih kamar lo sin? " kata ander dan diangguki yang lain.

" Btw gapap ni kita main masuk aja kerumah lo? " tanya farel.

" Bokap nyokap gue di LA gue sendiri disini ampe lulus " jawab sintya santai.

" Widihhh muke gile sintya ternyata anak orkay gess " kata dandi hebohhh.

" Lo lupa dan rata-rata sekolah kita mah anak orkay " ketus si farel.

" Iya kan lo sendiri anak mami papi " kata ander yang mengundang tawa renyah dari semuanya.

" Btw wa gue kesini mau tay kronologi awalnya gimana? " tanya ander.

" Kalau mulut lo masih sakit besok aja ceritanya " sambungnya lagi.

" Ehh bisa kok gue ngomong " jawab jiwa.

" Tapi gue harap kalian gak langsung menghakimi ya?? " sambung jiwa lagu.

" Iyaa " jawab mereka serentak.

Flasback

" Sayang makasih ya udah nemenin aku kemarin sore " kata amira sambil memeluk raga dan raga membalasnya " iya sama sama ra " raga tersenyum dab mengusap-usap rambut amira.

" Raga " kata jiwa yang masih diambang pintu.

" Jiwaaa??? " raga melihat kearah pinty dan ia langsung mengahampiri jiwa disana dan mencoba untuk  menjelaskan.

" Yang aku lihat dan denger udah ngejelasin semuanya ga " kata jiwa sambil berjalan ke arah amira.

Jiwa berhenti didepan amira dia melihat wajah perempuan itu sebelum akhirnya ia menampar amira.

PLAKKK

Sebuah tamparan mendarat ke pipi amira.

" JIWA " bentak raga

" APA KAMU MAU BELAIN DIA?KAMU MAU BELAIN JALANG MURAHAN KAYAK DIA IYA????? " nada jiwa yang naik 5 oktaf dari biasanya.

" KAMU LUPA AKU ISTRI KAMU I-S-T-R-I K-A-M-U OH IYA KALAU UDAH AMIRA AKU GAK MUNGKIN ADA DIDALAM HIDUP KAMU IYAKAN ? " tanya jiwa yang benar-benar dikuasi emosinya.

" Awwss " amira meringis kesakitan oh lebih tepatnya pura-pura kesakitan akibat tamparan jiwa tadi.

" Ra kamu kenapa? " tanya raga pada amira yang pura-pura terduduk lemas.

" INI SEMUA GARA-GARA LO JIWA LO YANG JALANG, LO ITU LUPA KALAU GUE BISA NYEREIN LO KAPAN AJA " bentak raga.

" OHH OKEE KALAU GI..... " belum sempat jiwa melanjutkan ucapanya raga sudah menamparnya dengan sangat keras dan juga tidak memberi ampun kepada perempuan itu.

PLAKK....PLAKKK...PLAKKK

Tamparan keras tanpa ampun serta dorongan kencang yang membuat jiwa menangis tanpa henti.

Hingga akhirnya sintya datang.

Flascback off

JIWARAGA  ( THE END ) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang