PART 22

22 5 0
                                    

Raga sudah kembali kekelasnya dan disana raga tampak banyak melamun dipikirannya kini kembali bingung dengan kedua wanita yang hadir dihidupnya.

" Gimana kalau jiwa tau amira sekarang udah pulang kesini?apa jiwa gak akan marag kalau tau aku nemuin dan cari-cari amira secara diam-diam selama ini? "

" Kenapa ini sulit gue sayang mereka berdua gue, gue gak mau kehilangan salah satunya tapi gue juga gak boleh egois mereka juga punya perasaan "

" Gue harus mulai nentuin perasaan gue lebih besar ke siapa? " Begitulah isi dari batinan-batinan raga saat ini.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 2 siang, semua murid sudah berhamburan keluar gerbang dan kini jiwa sudah menunggu raga diparkiran sudah sekitar 10 menit yang lalu jiwa berdiri disana.

" Duluan ya wa " ucap ander sambil menutup kaca mobilnya.

Jiwa hanya tersenyum dan melambaikan tangannya. Tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.

" Udah lama nunggu?? " tanya raga yang membuat jiwa terkejut.

" Huffftt kamu ternyata ga " sambil mengelus dadanya.

" Yuk masuk " ajak raga sambil membukakan pintu mobil agar jiwa segera masuk.

Keduanya kini sudah diperjalanan pulang.

" Kamu belum jawab pertanyaan aku yang tadi " ucap raga memanyunkan bibirnya.

" Yang mana? " jawab jiwa bingung.

" Yang diparkiran kamu udah lama nunggu akunya? " jetus raga yang semakin memanyunkan bibirnya.

" Ohh 10 menitan lah ga " jawab jiwa mengabaikan ekspresi yang dibuat-buat oleh raga.

Raga sadar jiwa agak sedikit berubah dengan dirinya ia langsung meminta maaf ke perempuan itu.

" Maafin ya udah buat kamu nunggu " ucap raga sambil meraih tangan jiwa untuk digenggamnya.

" Ehh gapapa kok ga " jawab jiwa yang seraya melepaskan genggaman tangan raga.

" Kok dilepas?? " tanya raga yang semakin bertanya-tanya.

" Kan kamu lagi nyetir nanti aja dirumah " jawab jiw agar raga tidak mencurigai dirinya yang kesal karna melihatnya yang bergandeng tangan dengan amira tadi.

Saat sampai dirumah raga benar-benar tidak melepaskan genggaman tangannya dengan jiwa.

" Ga lepasin dulu aku mau ganti baju dulu " pintas jiwa yang benar-benar ingin berganti baju bukan alasan untuk melepas genggamannya.

" Bentar lagi ya wa " pinta raga juga yang sedikit memohon.

" Hemm yaudah " ucap jiwa sambil meraih remot ac dengan tangan kirinya diatas tempat tidur itu dan langsung menyalakannya.

Jiwa membenarkan bantalnya disamping raga dan langsung membaringkan tubuhnya di samping cowo itu.

" Wa?? " panggil raga yang kini sedang menatap wajahnya lekat.

" Apa ga?? " jawab jiwa dengan mata yang masih terpejam.

" Wa??? " raga memanggil jiwa lagi.

" Kenapa ga?? " jawab jiwa dengan membuka matanya,ia mendapati matanya dan mata raga kini saling bertemu mereka bertatapan hampir 5 menit lamanya tanpa sepatah katapun.

" ASSALAMUALAIKUM ADA ORANG??? " triak teman-teman raga yang sudah masuk kedalam rumahnya.

" Bikk raga mana? " tanya gio sambil mencomoti kue di dalam toples.

" Didalam kamar mungkin den " jawab bik asni yang sedang menaruh 2 gelas minuman keatas meja.

Raga dan jiwa tidak mendengar suara 2 curut itu karena mereka sedang berada di mode dunia milik berdua saat ini.

" Kamu cantik " ucap raga yang masih setia menatap lekat wajah istrinya itu yang juga sedang menatap lekat wajah lelaki itu.

" Kamu juga ganteng ga " ucap jiwa sambil membelai lembut wajah raga yang kini semakin membuat wajah keduanya sekamib dekat dan 1detik 2detik 3 detik 4detik.

Bibir keduanya bertemu raga mulai melumat lembut bibir jiwa dan mereka memejamkan mata mereka yang kini tengah mencerna rasa yang mereka rasakan saat ini.

5 menit sudah mereka berciuman perlahan raga membuka matanya dan melepas ciuman lembutnya dan kembali memandangi jiwa yang masih terpejam karna ciuman lembut dari raga.

Sedangkan diluar kamarnya kini sudah berdiri 2 curut yang tengah menempelkan kupingnya dipintu kamar jiwa dan raga.

" Denger gak io?? " bisik rafka yang juga menempelkan kupingnya disana.

" Gak kedengaran pe'ak " balas bisik gio.

" Semoga aja lancar tu si raga ga ada penghambat " ucap rafka lagi sembari berbisik.

" Yaudah gukk kita turun aja, dosa ngupingin pasutri lagi cari pahala " ucap gio berbisik sambil melangkah kebawah.

" Aww ahh perihh raga pelan-pelan gaa " pekik jiwa dari dalam sana.

" Iyaa nih aku pelan-pelan sayangg " ucap raga yang masih terdengar dari luar kamarnya.

Sontak ke 2 curut yang hendak pergi tadi berpandang-pandangan dan langsung kembali menguping di pintu kamar pasutri itu.

" Ahh raga ampun sakitt " pekik jiwa lagi.

" Iyaa sayang sabar ini bentar lagi keluar kok " ucap raga.

" Aww ahh perihh " pekik jiwa.

" Iya bentar dikitt lagi sayang " jawab raga.

" Ahhh ragaa " triak jiwa.

" Uhh maaf ya sayang aku gak maksud narik durinya kenceng-kenceng " ucap raga seraya mengelus kaki jiwa menginjak duri bunga mawar yang jatuh dari atas meja dikamarnya.

" Hahh " ucap 2 curut yang udah serius ngedenger percakapan kedua pasutri itu didalam.

2 curut itu masih ternganga dan juga mati kutu didepan pintu kamar pasutri itu sebab yang mereka dengar tadi ternyata bukan pasutri anuanu tapi nyabut duri.

" Yaudah yuk sekarang kita makan kebawah " ajak raga sambil menggenggam tangan jiwa.

Kini hal itulah yang mampu raga lakukan agar istrinya itu tidak mencurigai dirinya dengan amira yang sudah kembali kekehidupan keduanya.

Ceklekkk

Yah raga dan jiwa disuguhkan dengan 2 curut yang masih setia dengan ke ambiguannya.

" Lo berdua ngapain depan pintu kamar gue?? " ucap raga yang kaget melihat kedua temannya berdiri didepan pintu kamarnya.

" Ah anu ituu gue sama gio tadi mau manggil lo " jawab rafka terbata-bata.

" Iya bener ga kita mau manggil lo kata bik asni lo didalam " jelas gio gugup.

" Soalnya lo kita panggilin dari bawah gak denger " sambung rafka lagi.

" Ohhh sorry gue gak denger " ucap raga.

" Yaudah yuk kita makan bareng aja kalian belum makankan?? " ajak jiwa.

" Hehhe tau aja lo wa " ucap rafka sengengesan.

Mereka berempat sudah berada diruang makan saat ini mereka tidak ada satupun yang ngeluarin suara apalagi 2 manusia yang baru saja ambigu akibat menguping percakapan dua pasutri itu.

Gio gio rafka rafka bisa-bisanya kalian inisiatif ngupingin temen kalian yang udah beristri jadi ambigukan lo berdua.

JIWARAGA  ( THE END ) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang