PART 13

29 5 0
                                    

" Oke Mama percaya sama kamu Jiwa tapi awas kalau sampai Raga ngapa-ngapain kamu, kamu langsung bilang ke Mama " Seraya mengusap rambut panjang milik Jiwa.

" Kamu juga Raga makanya kalau istri kamu capek harusnya kamu ngertiin dia apasalahnya sih kamu yang naruh gelasnya kedapur, itulah gunanya ikatan suami istri saling melengkapi dan juga saling membantu salah satunya " Sambung Regita yang merutuki Raga yang berdiri sambil menunduk di depannya.

Raga tidak menjawab sepatah katapun dia berjalan mendekat ke Mamanya dan Jiwa.

" Iya maa " Ucap Raga seraya ikut duduk disamping Jiwa.

" Sayang kamu udah makan? " Tanya Regita ke Jiwa.

" Udah tadi ma " Jawabnya sambil seraya tersenyum.

" Yaudah kalau gitu sekarang Mama tinggal kebawah dulu ya sama Raga Mama mau ngomong sesuatu sama dia " Ucap Regita lagi sambil beranjak dari tempat duduknya.

" Iyaa ma " Melemparkan senyuman.

" Raga ayo kamu ikut Mama ke bawah " Sambil melangkah keluar.

Raga hanya menurut saja apa kata ibunya itu dia menatap Jiwa dengan arti ia pergi dulu dengan ibunya, Jiwa mengangguk tanda mengerti maksud tatapan suaminya itu.

Saat sudah berada di bawah Regita berbicara mengenai Jiwa dan juga rumah tangganya.

" Raga Mama dan Papa menikahkan kamu itu dari sekarang karena Mama sudah memikirkan matang-matang Mama percaya kamu ataupun Jiwa itu sudah bisa mengendalikan sendiri urusan pribadi kalian " Ucap Regita dengan penuh penegasan.

" Mama tau betul Jiwa itu anaknya baik pengertian dan juga tulus makanya Mama mau kamu menikah dengan dia begitu juga Papa, kami sudah mengenal Jiwa jauh sebelum kamu menikah dengan dia jadi Mama harap kamu jangan sesekali menyakiti Jiwa " Sambung Regita dengan ucapan tegas.

" Iya Ma Raga akan berusaha buat jaga Jiwa sebaik mungkin " Jawab Raga.

" Mama percaya sama kamu dan buat nanti setelah kamu lulus kamu akan lanjut kuliah di LA sama Jiwa disana " Ucap Regita lagi.

" Hah??kenapa gak disini aja sih Ma kan disini juga banyak kampus yang bagus Ma " Tungkas Raga.

" Kalau kamu nolak kamu harus berani berhadapan dengan Papa kamu " Ucap Regita bangkit dari tempat duduk dan juga melangkah menuju kamar Jiwa.

Raga bingung bagaimana bisa ia meninggalkan sosok Amira yang digadang-gadang cinta pertamanya itu.

Dari sebelum menikah dengan Jiwa, Raga sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan Amira dan juga akan menikahkan Amira setelah mereka lulus kuliah nanti.

Tapi takdir berkata lain ia diharuskan menikah lebih awal dari Amira karna kedua orang tuanya.

" Kepana sih gue harus nikah sama Jiwa!!!coba aja Amira yang nikah sama gue!!!kenapa gue harus nikah sama orang yang gak gue suka!!! " Rutuk Raga diatas balkon kamar lantai 3 rumahnya, yah rumah Raga dan Jiwa memiliki 3 lantai tapi mereka sangat jarang ke lantai atas karna mereka lebih sering dikamar masing-masing atau kalau tidak Raga pergi keluar dan Jiwa hanya menonton tv diruang lantai bawah.

Raga lo harusnya bersyukur punya bini pengertian dan juga selalu melindungi diri lo, kita kira Raga sudah benar-benar mulai bisa menerima Jiwa eh taunya masih mencoba walaupun Raga sudah melihat kebaikan Jiwa untuk dirinya hari ini.

Jiwa tengah tidur saat ini dia benar-benar butuh istirahat sampai dia pulih total terutama untuk benturan dikepalanya.

sedangkan Regita untuk malam ini tidur dirumah pasutri muda itu, awalnya ia ingin pulang setelah berbicara beberapa hal tadi ke Raga tapi karna kondisi Jiwa saat ini ia sangat khawatir dengan menantunya itu.

Regita tidur di kamar lantai utama rumah itu kamar yang lebih besar dari kamar Jiwa ataupun Raga.

______________________________________

pukul 06 : 40 wanita yang bernama lengkap SAJIWA ANGGIANI itu, kini baru membuka mata indahnya yang kecoklatan itu.

Raga kini sudah bersiap untuk pergi kesekolah Jiwa yang melihat Raga sudah sangat rapi membuka suaranya.

" Kamu tidur disini Ga? " Tanya Jiwa dengan sedikit mengerutkan keningnya.

" Hem " Itu yang keluar dari mulut Raga.

Jiwa tersenyum penuh kebahagiaan meski hanya deheman yang keluar dari mulut Raga, Raga yang melihat Jiwa senyum melihat dirinya langsung menepis senyuman lebar Jiwa dengan " Gue tidur sama lo itu karna ada Mama dan untuk yang kemaren malam makasih plus yang kemaren-maren itu juga karna gue kasihan sama lo " Ucapnya yang seketika membuat Jiwa memasang muka datarnya.

" Jadi raga cuma kasihan sama gue dan ini semua keterpaksaan karna ada Mama " Batin jiwa.

Raga melangkah keluar kamar Jiwa dan sudah mendapati Mamanya di anak tangga yang sebenarnya hendak memanggilnya untuk turun sarapan dan membawa nampan yang berisikan sarapan untuk diberikan ke Jiwa.

" Raga kamu turun Mama udah buatin kamu sarapan " Pinta Regita.

" Iya ma " Jawab Raga.

" Jiwaaa sayang!! " Ucap Regita sambil melangkah masuk kekamar menantunya itu.

" Eh Ma masuk Ma " Sahut Jiwa yang duduk dipinggir kasurnya.

Jiwa berjalan dibantu dengan tongkat karna kakinya yang masih bengkak.

" Nih sarapan dulu Wa " Pinta Regita sembari memberikan nampan yang berisikan beberapa helai roti dengan selai dan juga segelas susu.

" Makasih ya Ma, Mama udah makan?? " Tanya Jiwa sembari memasukkan roti kedalam mulutnya.

" Udah sayang " Jawab Regita yang melihat menantunya itu dengan penuh ketulusan.

" Jiwa?? " Panggil Regita.

" Iya ma kenapa? " Tanya Jiwa.

" Nanti kalau kalian udah lulus Mama sama Papa dan orang tua kamu akan masukkan kamu dan Raga ke universitas terbaik di LA " Ucap Regita sambil melihat ke sorot mata Jiwa.

" Oohh kalau itu yang terbaik buat Mama dan juga Papa Jiwa ikut aja Ma " Senyum Jiwa lebar sembari memegang kedua tangan mertuanya itu.

" Yaudah ya sayang kamu lanjut makan Mama mau siap-siap kekantor Papa dulu nanti Mama akan suruh ART dirumah Mama satu kesini buat jagain kamu " Sembari mengelus punggung menantunya itu.

Jiwa hanya tersenyum kepada Regita yang mulai beranjak keluar dari kamar Jiwa.

______________________________________

Disekolah saat ini sedang hening tidak ada suara keributan seperti hari-hari biasanya karena anak kelas 12 sedang belajar efektif dengan guru mapel masing-masing.

Yah mereka sudah disibukkan dengan kegiatan belajar efektif mulai hari ini mereka akan banyak disibukkan dengan kegiatan kerja kelompok, dan juga praktek.

Jiwa sudah 3 hari tidak masuk sekolah termasuk hari ini ia masih dengan pemulihan dibeberapa wajahnya.

Jadi ia hanya mendapat info sekolahnya melewati group kelasnya.

Sebenarnya Jiwa pengen kesekolah tapi gak mungkin dengan mukanya yang masih dipenuhi luka itu bisa-bisa ia bakalan diintrogasi satu sekolah apalagi Jiwa cukup famous disekolahnya.

Jiwa sangat-sangat berharap ia segera pulih dan pergi kesekolah dan juga bisa keluar jalan-jalan gak mendem dirumah yang selalu saja membuatnya tersiksa.



Thank you readers.

JIWARAGA  ( THE END ) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang