PART 38

17 3 0
                                    

Setelah menempuh perjalan ke bandara dan menunggu sekitar 1 jam lebih kini mereka sudah didalam pesawat mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Mereka naik bisnis class tampak gio dan rafka tidur, dandi tidur pulas dan farel mengutak atik ponselnya.

Untuk jiwa raga mereka tampak sibuk berfoto dan juga membuat video sedangkan ander sintya tampak tertidur.

Skip

Sekarang mereka sudah sampai dibandara dan sedang mencari kendaraan untuk menuju villa yang sudah mereka booking tadi.

Akhirnya setelah menempuh beberapa jam perjalanan mereka akhirnya sampai juga di villa dan kini mereka tengah menikmati pemandangan yang begitu indah dan juga udara segar yang membuat tenang.

" Jadi mas mbak villa ini terdiri dari 2 lantai dan juga memiliki 5 kamar dengan semua fasilitasnya dan disetiap kamar itu bernuansa berbeda-beda dan jug dilengkapi kamar mandi didalamnya untuk kamar mandi diluar kamar kamar kami memiliki 3 kamar mandi di samping, depan, dan terakhir dibelaknag " jelas penjaga villa

" Dilantai 2 berapa kamar pak? " tanya raga.

" Untuk di atas kami khususkan 1 kamar karna kemungkinan besar yang menyewa adalah keluarga yang terdiri dari ortu dan juga anak-anak dan juga pengantin baru yang honeymoon " jawab penjaga.

" Dan untuk makan pagi, siang dan juga malam nanti kami akan siapkan dan juga kami akan telpon " lanjut penjaga villa.

" Ada lagi yang mau ditanya atau yang lain?kalau tidak ada saya permisi ingin menyiapkan cemilan " sambung penjaga villa.

" Oke makasih pak " ucap raga.

Bayangkan betapa indahnya labuan bajo di sore hari uhh ingin dapat suami tajir biar bisa liburan kemana aja eh ralat deh suami kaya gue pengen gue jadi orang kaya dan dapat suami yang hobinya liburan plus mapanlah jadi uhuyyy.

" Jadi gimana gaes kamarnya? "tanya raga.

" Kita sih oke oke aja semuanya keren dengan pemandangan disudut berbeda " jawab ander.

" Yoi gue juga " saut gio.

" Ga Lo sama jiwa aja deh yang diatas " sambar sintya yang menuruni anak tangga dengan jiwa.

" Kenapa lo gak mau gitu sin? " tanya raga.

" Gak ah kamarnya cocok buat pasutri njir " ketus sintya.

" Gue diujung paling ujung ya gaes " lanjut sintya lagi dengan senyumannya.

" Iyaudah buat lo apa aja deh " sambung dandi yang sebenarnya sudah memilih kamar itu terlebih dahulu.

" Makasih dandi " ucap sintya.

" Gue disamping kamar sintya " ander.

" Tinggal 2 berarti gue sama gio bakalan diujung sana " jawab rafka.

" Yaudah kita ditengah-tengah " kata dandi pasrah dan memelas.

______________________________________

Bulu mata yang lentik dan bola mata tengah khas berwarna coklat itu tengah menikmati pemandangan indah yang dipancarkan sang fajar sore hari ini.

Dari sisir ujung pantai terdapat seorang wanita khas berkulit putih dan juga memiliki kecantikan khas tengah menyusuri tepian pantai terlihat perut yang sedikit buncit karena tengah mengandung buah hati dari pemilik nama lengkap Raga Araska Putra

Jiwa yang asik menyusuri tepian pantai berhenti karna mendapati suaminya itu yang   tengah menatap langit indah sore hari ini.

Jiwa mengambil posisi berdiri didepan raga sehingga menutupi keindahan lain yang sedang raga nikmati.

" Kenapa sayang? " tanya raga sambil tersenyum.

" Kamu gak boleh lihatin keindahan lain selain aku " jiwa membentang tangannya.

" Hehehe..." raga terkekeh melihat istrinya yang cemburu dengan keindahan alam.

" Maaf sayang gak ada yang lebih indah dari wajah kamu tapi keindahan alam yang sementara ini aku harus liat karna aku jarang lihatnya sayang kalau kamu tiap hari sayang " ucap raga sambil berdiri dari duduknya.

" Jadi kamu mau bilang bosan tiap hari liat wajah aku gitu " sambar jiwa.

" Heheh....kamu kalau lagi marah cantiknya nambah tau gak " raga mencolek dagu jiwa.

" Gak mau maafin kamu " jiwa membelakangi raga dan melihat keindahan tadi yang mulai meredup.

" Loh kok cepat meredupnya!! " jiwa melengkungkan bibirnya kebawah.

Raga memeluk tubuh jiwa dari belakang lalu ia membisikkan kata-kata yang seketika membuat bibir jiwa melengkung keatas lagi.

" Sudah aku bilang keindahannya sesaat sayang berbeda dengan kamu yang keindahannya bisa aku nikmati kapan saja dimana saja dan bahkan tak pernah redup " bisik raga tepat ditelinga jiwa.

" Makasih sayang aku harap suatu hari nanti kita pergi kesini lagi bertiga " ucap jiwa sambil memegang wajah suaminya itu dengan sebelah tangannya.

" Iya bertiga sambil buat anak kedua disini " bisik raga lagi.

" Kamu mah buatnya aja cepet " jiwa memeluk tangan suaminya yang melingkar di perutnya yang sedikit buncit itu.

" Yaudah yuk kita masuk ke villa udah maghrib " raga menggendong jiwa ala bridal style.

Dan untuk teman-teman mereka tampak sibuk menyemili beberapa kue yang diantar oleh penjaga villa.

Ander dan sintya memilih untuk menikmati pemandangan senja ini dengan naik kapal, ander sudah merencanakan sesuatu malam ini teman-temanya yang lain akan menyusul nanti malam.

" Nder besok kita foto foto ya buat kenang kenangan " ajak sintya.

" Boleh aja " ander tersenyum.

" Nanti aku juga mau foto berdua sama jiwa juga yang banyak " Sintya sambil mengambil posisi duduk disamping ander.

" Kalau sama aku? " tanya ander bercanda.

" Kan kalau sama kamu bisa kapan aja sayang " sintya memegang kedua pipi ander dengan kedua telapak tangannya.

" Heheh yaudah iya " ander terkekeh.

" Gih kamu siap siap sana " suruh ander.

" Siap siap buat? " kata sintya.

" Kan nanti yang lain datang masa kamu belum mandi sih " ketus ander mengejek sintya.

" Iss yaudah aku mandi dulu " sintya beranjak dari samping ander.

" Aku ikut juga gak? " tanya ander sambil menatap dengan smirk ke sintya.

" Idihh paan awas awas " sintya langsung berjalan cepat.

Ander ternyata sosweet ya gaes kalau udah punya pawang gak suka galak-galak kan kan jadi sukaaaa.

Kapal yang disewa raga kini sudah sampai di dekat kapal ander mereka tidak terlalu ke tengah laut mereka masih bisa dilihat dari tepian pantai karena mereka gak mau mengambil resiko.

" Sayang sintyanya mana? " tanya jiwa yang sudah memakai dress berwarna hitam diatas lutut.

" Kita yang kesana sayang " jawab raga.

" Oiya tadikan kata kamu ander mau kasih kejutan sama sintya emangnya apa? " tanya jiwa penasara.

" Oohh itu ander mau ngelamar sintya nanti saat ditengah tengah kita dinner " jelas raga.

" Hahhh " jiwa menutup mulutnya.

" Kamu beneran?? " tanya jiwa lagi.

" Iya sayang ngapain aku boong, yaudah sekarang kita kekapal mereka dulu " raga memimpin tangan istrinya itu.

" Lo mau gue pimpin juga gak yo? " tanya rafka sambil berkacak pinggang.

" idihh najiss tujuh turunan anjing " gio langsung mengambil posisi kedua setelah raga dan juga jiwa menyebrang ke kapal ander.

Malam ini adalah malam bersejarah dalam hidup sintya yang tak akan pernah ia lupakan.

Uhuyyy yang jones sabar ya kita sama.

JIWARAGA  ( THE END ) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang