PART 36

18 5 0
                                    

Mereka sudah selesai masak dan sekarang tengah menghidangkannya dikarpet yang tadi sudah mereka gelar mereka sengaja makan dibawah karna katanya biar lebih dapat feel kebersamaan.

Jiwa juga sudah menghabiskan wortelnya dan sekarang dia makan mangga muda yang membuat farel merasakan kecut asam dari buah itu tapi jiwa sepertinya sangat menikmati dan menyukai buah itu.

" Anjir gila lo wa " ketus farel.

" Kenapa gue njirr?? " balas ketus jiwa.

" Gak kecut apa tu mulut lo makan tu buah? "tanya farel sambil memicingkan matanya.

" Enggak ini rasanya enak lo mau cobain?nih "jiwa menyodorkan semangkuk mangga muda yang hampir abis dimakannya.

" Gak wa makasih aja deh mending gue makan daging deh "kata farel yang langsung pergi.

" Okee gaes makanannya udah jadi minumannya juga udah jadi " kata sintya yang kini berkacak pinggang.

" Skuyy makan-makan " dandi langsung mengambil posisi duduk yang dekat dengan semua menu makanan mereka malam ini.

" Btw bik asni gak diajak " kata gio.

" Oh iyaa ya " jiwa langsung berdiri tapi tangannya langsung di pegang raga.

" Sama aku jangan lari-lari " ucap raga sambil menggenggam jemari jiwa.

Jiwa melemparkan senyumannya.

" Duhh apalah dayaku yang jones ini " ujar dandi.

" Kita ngekost geng " sambung rafka.

______________________________________

Malam ini adalah malan yang tak terlupakan untuk mereka semua,canda tawa terdengar sangat indah dari balkon lantai 3 di tambah angin sepoy-sepoy.

" Bibik jadi ingat anak bibik dikampung " kata bik asni ditengah-tengah mereka makan sate.

" Anak bik asni cewe atau cowo? " tanya sintya.

" Kebetulah cewe non " jawab bik asni.

" Dia seumuran sama kalian " sambhng bik asni.

" Kapan-kapan bibik ajakin kesini bik atau kalau perlu dia tinggal aja disini bik biar rumah kita juga makin rame " saran jiwa yang sangat bersemangat.

" Iya bik jangan lupa kenalin kekita " sambar rafka.

" Gitu aja cepet lo " tangkas ander sambil mengunyah makanan.

" Biarin nder dia berkembang " sambung sintya.

" Tau lo nder biar gue gak ngenes lagi " saut rafka.

Acara makan-makan sudah selesai mereka mengemasi barang-barang yang mereka bawa keatas tadi kembali membawa kebawah.

Dan juga mereka membantu bik asni mencuci piring terutama rafka dan dandi yang lainnya sibuk mengemasi balkon dan kembali menyusun sofa dan kurai santai disana.

" Sayang istirahat aja ya " raga memeluk jiwa dari belakang.

" Gak ga aku gak enak sama yang lain masak iya aku gak ada bantu-bantu " ucap jiwa sambil masih fokus mengemasi bekas minuman diatas meja.

" Astaufirullah ya allah aku masih polos " kata ander yang datang dari dalam rumah.

" Ander makanya lo kalau mau masuk itu ketok dulu pintunya " sintya menoyor kepala ander dan langsung melangkah untuk mengambil kotak sampah.

" Gila berani bener sintya noyor kepala gue, seumur-umur gak pernah gue di toyor ama cewe cukk " bayin ander.

Aduh-aduh apakah sintya dana nder punya perasaan ya gaes?

" Woi ander bantuin gue nih angkat sampah " pekik sintya yang membuyarkan lamunan ander.

" Biar gue sama ander aja sin " jawab raga sambil melepas pelukkannya.

" Lo temenin jiwa ya disini ya " sambung raga.

______________________________________

Sintya sibuk mengutak atik ponselnya sedangkan jiwa masih menyemili jajanan ringan ditangannya.

" Sin gue mual banget nih " jiwa tiba-tiba mual dan langsung membekap mulutnya sendiri.

" Hah ayo cepet ketoilet wa " sintya menuntun jiwa menuju tolitet didalam rumahnya.

" Kenapa? " tanya ander.

" Jiwa mual nder " sintya menjawab sambil terus berjalan cepat menuntun jiwa yang sudah sangat ingin muntah.

" Uwekkk..uwekk....uwekkk " jiwa memuntahkan semua makanannya.

" Ya ampun sayang " raga datang dan langsung mengambil alih posisi sintya dari sisi jiwa.

" Aduhh kasin ya jiwa " kata dandi.

" Iyaa baru juga ngisi udah dikeluarin lagi semuanya " sambung rafka.

" Ya itulah reskonya gaes " sintya datang dari belakang.

" Istri-istri lo pada juga besok gitu dan tak terkecuali gue juga " sambung sintya.

" Btw lo cantik ya sin!! " kata rafka sambil menopang wajahnya dengan tanganya.

" Heh buaya mulut lo mau gue gunting " ketus sintya sambil memainkan gunting yang ada ditangannya.

" Kamu mah jahat " rafka memundurkan wajah dari atas meja itu.

Ckk

Ander berdecak kala sintya memainkan gunting yang ada ditangannya yang membuat rafka mundur.

" Kok lo gak punya pacar sih sin? " tanya ander tiba-tiba.

Sintya menoleh ke arah ander " Emang lo punya nder? " tanya balik sintya.

" Gue serius bego " ander memukul pelan kepala sintya.

" Yah gue juga serius " jawab sintya sambil memasukkan ciki kedalam mulutnya.

" Kalau gue karna belum nemu yang sefrekuensi aja sama gue kalau lo? " tanya ander lagi.

" Kalau gue karna gak mau ngasih harapan terlalu jauh sama cowo bentar lagi gue berangkat ke LA nyusul bokap nyokap " jawab sintya.

" Jadi lo gak kuliah disini dong?? " tanya farel.

" Yah sepi deh kalau gak ada lo sin!! " dandi memasang muka sedih.

Jiwa raga datang sambil bingung kenapa teman-temannya kenapa jadi sedih padahal mereka baru saja tadi bahagia.

" Kok sedih sih suasananya? " kata jiwa sambil duduk disamping sintya.

" Sintya lulus langsung pergi ke LA wa " kata dandi.

" Iya gue udah tau itu dandi gue juga tau alasannya kemaren juga dia bilangkan sama kalian " kata jiwa.

" Iya sih tapi nanti pas ngumpul sintya gak ada itu pasti rasanya sepi banget orang dia yang selalu bikin heboh " jawab dandi.

" Elah lo dan masih ada beberapa pekan lagi kok gue disini kita abisin waktu selama gue disini dengan sering-sering main ya " jawab sintya yang memegang pundak dandi.

" Okee sin " dandi langsung semangat lagi.

Mereka menghabiskan malam ini dengan sangat sangat penuh kenangan dan juga penuh suka duka.

Setiap orang pasti memiliki masalah dan juga kebahagiaan yang tidak tau kapan akan bisa mereka rasakan.

Dan cari lah orang yang benar-benar tulus yang bisa menemani dirimu meski sekalipun kamu membuat kesalahan sering kali.

JIWARAGA  ( THE END ) REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang