4. Kehangatan Sebuah Keluarga

2.2K 59 1
                                    

Sudah beberapa hari ini ia tidak pulang ke rumah utama, bahkan semalam sejak kepulangannya dari rumah Ara, ia langsung menuju ke apartementnya. Karena meeting penting ia memutuskan untuk istirahat di apartemen miliknya. Mengingat nama Ara, membuatnya merasa asing dengan perasaan yang tiba-tiba merasuki hatinya.

Rasa rindu dan rasanya ingin menemui gadis itu seakan membuncah. Ia melirik jam tangan Rolex miliknya, dimana menampilkan pukul lima sore.

Apa dia sudah pulang atau masih dikampus? Benaknya

"Ren, siapkan mobil, aku ingin keluar sebentar"

Rendi pun segera melangkah pergi, menyiapkan mobil yang akan digunakan oleh Bryan. Sore itu ia ingin menemui gadis cantik itu, dan merayakan apa yang sudah ia raih hari itu.
Sekitar sepuluh menit berlalu, Bryan sudah dibalik kemudinya dan melajukan mobilnya menuju alamat kampus Ara.

Selama dua hari ia tinggal dengan gadis itu, ia sedikit tahu keseharian Ara dimulai dari universitas mana dan jam kerja sampingannya sepulang kuliah. Meskipun Ara terlihat tidak terbuka saat ia menanyakan tempat pekerkaannya.

Gerbang salah satu universitas ternama dikotanya sudah tampak di depan, ia pun memarkirkan mobilnya tepat di depan gerbang universitas. Seorang petugas keamanan pun tampak menghampirinya, menanyakan perlu kedatangannya.

"nona Ara barusan saja pulang tuan bersama kedua teman-temannya.." ujar petugas itu

"oh.. Terimakasih, kalau begitu saya permisi.."

Nampak raut kecewa jelas terlihat diwajah Bryan, sepertinya ia terlambat sedikit dari jadwal kepulangan Ara.

"apa aku harus ke rumahnya? Tapi pasti dia sudah bersiap ke tempat kerjanya. Ah..besok aku akan menemuinya lagi.."

Bryan pun meninggalkan tempat itu, dan kembali melajukan mobilnya menuju ke kediaman Mario. Pasti ayahnya itu merindukannya yang sudah beberapa hari tidak pulang, dirinya pun merindukan kembarannya yang pasti mengomelinya karena tidak pulang dan memberi kabar.

Kediaman Mario Nichole memang cukup luas, bangunan megah dengan dua pilar besae didepan rumah seolah menyokong kemegahan bangunan itu. Kediaman yang cukup luas itu hanya dihuni satu keluarga dengan tiga orang anggota, selebihnya adalah pelayan dan beberapa pengawal.

Meskipun mewah, rumah itu tampak sepi. Tanpa kehadiran seorang ibu dan istri ditengah-tengah keluarganya. Kalista Angelica wanita anggun, ramah, dan penuh kelembutan meninggal ketika usia Bryan dan saudarinya baru beranjak lima tahun. Dan sejak kepergian Kalista, Mario seolah enggan membuka kembali hatinya untuk wanita lain. Hatinya seolah ikut mati bersama jiwa dan raga Kalista saat itu. Namun pria itu mendidik kedua anaknya penuh dengan kasih sayang namun tetap penuh dengan aturannya mendisiplinkan kedua anaknya.

Sehingga lahirlah sosok Bryan yang begitu gigih dan bertanggung jawab atas pekerjaannya, di usianya yang menginjak umur dua puluh delapan tahun ia sudah mampu mendirikan perusahaannya sendiri. Bahkan perusahaan itu mampu beesaing dengan perusahaan besar lainnya, dan keberhasilan mampu membuat beberapa investor melirik padanya. Begitu pun dengan saudara kembarnya, Kimberly Nichole. Wanita cantik, berkelas dan pintar itu membuat beberapa wanita iri melihat kesempurnaan yang ia miliki. Bahkan karirnya begitu melejit dikancah dunia fashion.

Dimana ia memiliki tiga cabang butik di kotanya dan dua cabang di London. Wanita yang memiliki tinggi 171 cm itu pun sering kali keluar negeri mengurusi cabang butiknya. Wanita yang biasa di panggil Kim, begitu mempesona kau lelaki. Beberapa model dan artis pernah dikabarkan dekat dengannya. Namun Kim tidak terlalu peduli dengan berita miring itu, karena dihatinya sudah terukir satu nama yang sudah beberapa lama tidak meliriknya sama sekali.

You're Mine (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang