52. Kekasihku

1.1K 24 0
                                    

"sepertinya, kau harus dihukum"

Deg.

Tubuh Ara menegang, mendengar kalimat Endy barusan. Bayangan Endy melakukan perbuatan bejatnya membuatnya bergetar takut, ia tidak ingin Endy kembali memperkosanya.

"apa salah ku??" tanya Ara cepat

Endy menatap tajam ke arah Ara yang sudah berdiri menjauhi dirinya.

Lihatlah, dia sudah ketakutan. Apa dia masih trauma dengan kejadian beberapa waktu lalu?? Batin endy menyesal

"karena kau bertemu dengan Bryan-"

"aku tidak sengaja bertemu dengannya dijalan, itu hanya ketidaksengajaan.." sela Ara kesal

"tidak sengaja, ya??" senyum Endy tipis

Ara semakin ketakutan melihat senyum licik Endy yang sudah menghiasi wajah tampannya.

Tampan. Kau masih saja sempat-sempatnya memuji ketampanannya saat ini. Kau sudah gila Ara, lihatlah singa ini siap menerkammu kapan saja dan kau masih saja terpesona dengan tampangnya. Umpatnya

"aku tidak sengaja, kalau pun aku tahu tante Liana adalah ibumu. Pastinya aku menolak ajakannya untuk ke rumahnya, aku akan mencari cara untuk tidak menyetujui permintaannya untuk mengobati lukaku" geramnya

Kalau saja ia tahu sejak awal jika Liana adalah ibu pria brengsek ini, mungkin ia akan menolak dengan keras saat Liana mengajaknya ke rumah. Namun karena tidak ingin bersikap kurang ajar, ia pun memilih untuk mengikuti Liana.

Endy terdiam sejenak mendengar ucapan Ara, mungkin pertemuannya dengan Bryan memang ketidaksengajaan. Apalagi Ara hari ini sudah menolong Liana dari perampok, sampai membuatnya terluka seperti saat ini. Setidaknya saat ini Ara masih dalam jangkauannya, dan ke depannya ia akan lebih mengawasi Ara agar tidak bertemu kembali dengan Bryan.

"istirahatlah, jangan sampai lukamu terkena air dulu.."

Endy meninggalkan Ara yang masih menatap bingung ke arahnya. Tanpa mempedulikan kebingungan Ara, ia meninggalkan Ara dan menuju ke kamar yang ia tempati di apartemen. Ia butuh istirahat karena beberapa minggu ini ia cukup lelah mengurus pekerjaannya, sebenarnya bukan pekerjaan yang menumpuk hanya saja berkas-berkas itu yang mampu membuatnya berpaling sejenak memikirkan Ara.

"aneh, apa dia mulai gila. Apalagi dia pernah mengatakan kalau aku adalah bayangan.." gumam Ara bingung

"ah..sudah lah. Yang penting aku selamat dari hukuman yang mengerikan itu"

Ara pun menuju ke kamar yang berada disebelah kamar yang Endy tempati, ia pun memilih untuk beristirahat sejenak karena tubuhnya cukup lelah dengan kejadian hari ini.

.......

Didalam kamar yang temaram, karena sang pemilik kamar tidak membuka tirai jendelanya ataupun menghidupkan lampu kamarnya, entah sudah berapa barang yang pecah berserakan.

Praannnng

Untuk kesekian kalinya benda-benda hancur di dalam kamar itu, namun tetap tidak membuat hati wanita itu membaik.

"bersiaplah, Ara. Kau akan hancur ditanganku, aku tidak akan membiarkan Bryan ataupun Endy menjadi milikmu"

Seringaian kejam pun muncul di wajah wanita itu, meskipun tidak begitu jelas terlihat cukup membuat aura sekitar menjadi menyeramkan.

.......

Endy mengusap pelan wajah Ara yang tertidur nyenyak, langit malam seolah enggan membuatnya terbangun dari tidur sorenya.

You're Mine (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang