Disarankan membaca part sebelumnya.
Sorry for typo and happy reading!
-
Masih di hari yang sama. Hanya saja yang membuat berbeda adalah matahari sudah mulai berpindah perlahan-lahan ke arah barat, kini benda langit itu lebih banyak bersembunyi di balik awan putih di atas sana. Cuaca yang tadinya terik sekarang mulai lebih sejuk. Dan itu merupakan sebuah keuntungan bagi dua keluarga yang kini sedang berkumpul di halaman belakang.
"Ah lama!!"
Seruan Jihyun mengejutkan Jaehyun hingga nyaris terjungkal ke belakang. Pria itu menoleh pada sang adik yang sedang duduk di sebelah.
"Sssst! Nanti ikannya lari!"
"Inimah emang ikannya udah pada lari kali?!" Pekiknya kesal. "Udah dua jam gak dapet-dapet!"
"Mancing itu menguji kesabaran." Jawab Jaehyun kalem. Melempar umpan yang sudah mengait di kail pancing dan kembali menunggu ikan menyantap umpan tersebut.
Jihyun menghembuskan napas kasar. Tangannya memutar benang pancing yang daritadi belum menghasilkan apa-apa.
"Orang sabar itu disayang Tuhan, tante."
Suara Jenna di bangku belakang membuat Jihyun memutar kepala sedikit ke belakang. Wajah polos anak itu memgukir senyum padanya dengan bibir belepotan es krim di atas pangkuan Doyoung.
"Tante Jiyun harus sabar biar disayang Tuhan." Lanjutnya dengan nada bicara yang kurang jelas khas anak balita, diakhiri cekikikan yang menggemaskan.
Doyoung ikut tersenyum. "Biar disayang om juga, yakan Jenna?"
Wajah Jihyun yang awalnya ditekuk masam berubah melembut. "Okedeh!" Katanya dengan penuh semangat, memberi jempol.
Kemudian raut wajahnya berubah cepat menjadi ketus kembali saat matanya beralih memandang Doyoung yang membuat pria itu hanya tertawa geli.
"Kalo gak dapet nanti tinggal beli aja." Enteng Doyoung.
Jihyun kembali ke posisi semula dan menegakkan badan. Meniup poninya yang berantakan dengan kesal. "Terus kenapa susah-susah mancing?!" Dia melempar kail pancingnya ke area yang lebih jauh daripada punya Jaehyun sambil terus mendumal.
"Sekali-kali harus cobain hobi baru, dek. Gue juga baru-baru ini lagi hobi mancing."
"Dari dulu juga lu suka mancing." Potong Jihyun, "mancing keributan!"
Jaehyun tergelak hingga kepalanya mendongak ke atas untuk beberapa saat. Puas sekali melihat adiknya kesal. Sementara Jihyun hanya bisa memangku dagu di kursi sembari menatap lurus ke arah kolam ikan yang super luas itu.
Dari beberapa jam lalu terus berpikir bagaimana bisa ikan ini tidak ada yang menyantap umpannya padahal saat belum memancing, Jihyun bisa melihat ikan-ikan itu berseliweran di air dengan lincah.
Tadi, setelah makan siang selesai Jaehyun tiba-tiba mengajaknya untuk memancing di kolam ikan belakang villa dan tampaknya sekarang Jihyun agak menyesal menerima ajakan kakaknya itu.
"Aku bosen."
"Belum dapet?"
Rose datang bersama dua piring berisi sosis dan jagung bakar yang masih tersisa saat makan siang tadi. Lalu dia duduk di bangku besar bersama Doyoung dan Jenna. Tempat itu tidak ada atap, hanya dihalangi pohon beringin besar yang sangat cukup untuk melindungi mereka jikalau matahari kembali menyorot.
"Belum kak, tapi aku udah bosen banget." Jihyun berjalan untuk duduk bergabung bersama kakak ipar dan suaminya. Membiarkan pancingannya menganggur begitu saja sementara Jaehyun masih belum menyerah dan tetap pada tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Married: Our New Life | Kim Doyoung
FanfictionJANGAN DIBACA GAISSS MENDING BACA LAPAK SEBELAH AJA YAAAA WKWKWKKW TT.TT Banyak yang bilang pernikahan itu adalah akhir bahagia dari sebuah perjalanan hidup. Namun pada kenyataannya, pernikahan adalah sebuah titik awal dari segalanya. Meski tidak s...