8: Sick

848 73 17
                                    

[Edisi revisi]

Sorry for typo and happy reading!

~


"Aku udah pulang, kamu kok masih murung gitu?"

Doyoung duduk di sofa ruang tengah setelah kembali dari dapur membawa air putih.

Wanita yang berada tepat di sampingnya itu masih menekuk wajah. Belum berbicara sama sekali semenjak kepulangannya beberapa menit yang lalu.

"Kenapa kamu harus ngelakuin ini?"

Alis Doyoung bertaut. "Maksudnya?"

Jihyun menghembuskan napas panjang. Menyandarkan punggungnya di sofa sembari menatap lurus ke depan.

"Kata kak Jaehyun kamu sengaja pulang dan ga jadi ikut seminar. Apa gara-gara aku?"

Doyoung ikut menyandarkan tubuhnya, persis dengan apa yang istrinya lakukan.

"Iya." Jawab Doyoung singkat.

Jihyun menoleh, kemudian wajahnya semakin ditekuk menjadi lebih murung lagi.

"Maaf." Ujarnya pelan.

Mendengar itu, Doyoung malah tersenyum kecil.

"Maksud aku, gara-gara kepikirkan kamu terus, jadinya aku pulang."

Hah?

Jihyun terdiam sejenak, berusaha mencerna kalimat yang Doyoung lontarkan padanya.

"Aku tau kamu pasti gak tenang mikirin aku disana ngapain aja kan? Apalagi ada Sejeong. Daripada kamu kepikiran, yaa lebih baik aku pulang aja." Jelas Doyoung. "Lagian aku juga gak bisa lama-lama jauh dari kamu deh kayaknya." Lanjutnya.

"Sumpah yang terakhir itu agak cringe, mas." Jihyun mengejek, agak geli mendengar suaminya berkata seperti itu.

Doyoung tertawa keras. Dia tahu kalau itu sangat berlebihan untuk sekelas orang cuek sepertinya. Tapi entahlah, kata Jaehyun sih semenjak menikah Doyoung jadi bucin akut. Maklumi saja, dia baru belajar kata-kata buaya dari Johnny.

"Kamu gak benci aku kan?" Tanya Jihyun sekali lagi. "Tapi aku juga gak suka kamu deket-deket Sejeong. Kamu tau gak sih rasanya saat suami sendiri masih deket sama mantan?"

"Iya, aku tau kok gimana rasanya." Kata Doyoung, dengan nada santai.

Mendadak suasana jadi hening setelah Doyoung berucap demikian.

Jihyun mengemam bibir, dia mengerti apa yang dimaksud Doyoung. Ya, bisa dikatakan wanita itu tersindir.

"Aku dan Jeno beda! Kita kan udah jadi keluarga, kamu gak perlu cemburu." Sergah Jihyun setelah menyadari 'kesalahannya'.

Doyoung menggeser posisinya menjadi lebih dekat ke arah Jihyun, menarik wanita itu hingga mendarat dipelukannya.

"Aku gak bilang apa-apa loh daritadi." Pelannya, sedikit tertawa diakhir.

Hembusan napas kasar terdengar dari bibir wanita berusia dua puluh tiga tahun itu, kemudian tangannya mengerat di perut suaminya.

Just Married: Our New Life | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang