38: After Distraction

163 12 2
                                    

Hai, lama tak jumpa.
Aku akan kembali melanjutkan cerita ini setelah sekian lama wkwkwk. Bagi yang lupa alur ceritanya, disarankan baca part sebelumnya ya.

Don't forget vote and comment~
Sorry for typo, happy reading.



———

Hari bahkan belum habis setengahnya. Sekitar dua jam lagi, jam dinding akan menunjukkan pukul dua belas siang. Tapi bukannya hawa panas yang diperkirakan akan menyelimuti bumi, malah udara dingin bersama suara rintik air yang terdengar menenangkan indra pendengaran.

Jika cuaca sudah seperti ini, apa yang bisa dilakukan selain bergulung dengan selimut dan menjelajahi mimpi bukan? Rasanya ingin seharian terus berada di tempat tidur meski perut keroncongan dan berbunyi berkali-kali. Sekadar pergi ke dapur untuk mengambil camilan pun, rasanya enggan saking nyamannya atmosfer yang terasa hari ini.

Dan itu semua sangat cocok menggambarkan bagaimana keadaan ibu hamil yang satu ini.

Wanita yang tengah meringkuk dibalik balutan selimut itu sama sekali tidak bergerak. Dia tidak tidur walaupun matanya terpejam, tapi tidak mau juga beranjak dari tempat yang menurutnya adalah tempat paling nyaman di dunia. Masih betah berkhayal jika dia istri Sehun EXO sambil mendengarkan suara air hujan di luar sana.

Beruntung Doyoung bukan manusia super yang punya kemampuan membaca pikiran. Jika tidak, sudah dari lama Jihyun diceraikan.

Oh, tidak tidak. Jangan sampai.

Selama hamil, semua pekerjaan berat dia tinggalkan. Bahkan bunga-bunga di halaman depan yang selalu dia rawat seperti anak sendiri, Doyoung yang mengurusnya. Selain karena keadaan perut Jihyun sekarang yang makin membesar, dia juga cukup malas untuk melakukan rutinitas rumah tangga. Bawaannya selalu ingin tidur dan tidur.

Jihyun sering merasa lelah tanpa alasan. Suasana hatinya juga terus berubah-ubah. Kadang merasa bersemangat, kadang sedih, kadang juga ingin marah-marah tidak jelas dan berakhir tidur lagi sepanjang hari. Tolong, untuk yang satu ini maklumi saja. Hehe.

Mata terpejam itu tidak menunjukkan bahwa Jihyun sudah pergi ke alam bawah sadar. Dia masih bisa mendengar suara pintu yang diketuk dua kali. Kemudian knopnya bergerak dan beberapa detik setelahnya Jihyun yakin pintu kamar terbuka meski dia tidak melihatnya.

Aroma segar lemon bercampur mint semerbak memenuhi kamar, sandal rumahan yang beradu dengan lantai menandakan bahwa ada yang melangkah menuju lemari. Jihyun masih sama, tak berniat membuka kedua mata untuk sekadar melihat. Tapi yang Jihyun yakini seseorang itu sudah pasti suaminya. Siapa lagi penghuni rumah dan masuk ke ruang pribadi dengan mudah seperti ini kalau bukan makhluk tampan itu.

Ekor mata Doyoung melirik istrinya masih terbaring memunggunginya. Dia akan berganti pakaian sehabis mandi. Helaian rambutnya yang basah meneteskan air sesekali.

Dengan atasan tanpa sehelai benang, tangan kekarnya meraih handuk kecil dari sisi lemari dan kemudian menggosokan benda tersebut di surai hitamnya hingga dirasa tak ada lagi tetesan air yang keluar.

Dengan cepat memakai kaos polos hitam dan celana pendek selutut berwarna krem, menyemprot lehernya dengan parfum andalannya yang- terpaksa belum diganti. Kemudian dia kembali melirik istrinya. Helaan napas pelan menguar sejenak, dengan langkah hati-hati pria itu datang mendekat dan duduk di tepian ranjang.

Tangannya yang dingin mencoba menyentuh bahu istrinya yang tak berbalut selimut, mencondongkan tubuh untuk memeriksa keadaan wanita itu yang kini bernapas dengan teratur.

Just Married: Our New Life | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang