6: Undangan

747 50 7
                                    

Hari ini tanggal merah, yang berarti hari libur. Jihyun berinisiatif untuk bersih-bersih rumah. Walaupun sebenarnya dia ingin main keluar, tapi karena cuaca di luar sangat panas dan Jihyun tidak ingin menyia-nyiakan hasil skincare-nya selama ini, jadi dia mengurungkan niat untuk pergi.

Apalagi Jihyun juga baru mengembalikan pigmen kulitnya yang menghitam sehabis pulang dari bulan madu beberapa waktu lalu.

Kini Jihyun hanya menghabiskan waktu di rumah, tengah sibuk menata dekorasi pada rak coklat disamping tv yang dia beli secara online kemarin. Banyak diskon yang cukup menggiurkan membuatnya tidak segan-segan untuk menghabiskan uangnya-suaminya.

Kapan lagi yakan. Hehehe.

Ting tong.

Bel rumah berbunyi. Jihyun menoleh cepat ke arah pintu ruang tamu yang bisa terlihat dari celah lemari kaca berukuran besar sebagai pembatas antara ruang tamu dan ruang tengah. Jihyun menghentikan kegiatannya sebentar dan segera berlari ke arah pintu saat bel berbunyi kembali.

"Yeri?!" Serunya, sesaat setelah pintu berwarna coklat itu terbuka lebar.

"Jihyunnnnnnn!"

Wanita yang datang dengan balutan dress hitam polkadot itu balas berseru saat sang pemilik rumah membuka pintu. Meneriaki nama masing-masing sembari berpelukan. Seperti bertemu seorang teman yang sudah lama tidak bertemu. Tapi memang faktanya begitu sih.

"Aaaaaaaa udah lama gak ketemuuuu." Ujar Yeri dengan nada girang. Dia sangat senang sekali bertemu dengan Jihyun setelah sekian lama.

"Kangen tauuu." Jihyun semakin mengeratkan pelukan pada sahabatnya. "Ayo sini, masuk dulu." Ajaknya kemudian.

Namun tak lama seorang pria dengan kulit putih bersih datang menyusul Yeri di belakang. Datang terlambat karena harus memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.

"Ya ampun, Mark. Apakabar?" Jihyun menepuk bahu pelan.

"I'm fine, Ji." Jawab pria bernama Mark itu dengan senyum khasnya yang sangat menawan.

Jihyun membawa mereka masuk ke ruang tamunya. Mempersilahkan mereka untuk duduk seperti halnya dilakukan pemilik rumah saat ada tamu yang datang.

"Mau minum apa?" Tawar Jihyun.

"Ih gausah repot-repot." Yeri menjawab. "Tapi kalo ada, pengen es jeruk aja."

Jihyun melengos malas. "Yeuuu to the point aja kali."

Yeri terkekeh pelan, kemudian dia menyadari jika rumah Jihyun terlihat sepi. Ya walaupun dia tahu, memang harus seramai apa rumah yang hanya ditinggali dua orang?

"Kak Doyoung mana?"

"Masih mandi." Singkatnya.

Yeri mengangguk. Kemudian Jihyun meninggalkan dua orang tamu specialnya untuk pergi ke dapur mengambil minum.

Pintu kamar mandi terbuka, menampakkan Doyoung yang sudah segar dengan handuk putih yang membalut tubuhnya sebatas pinggang hingga lutut, sembari menggosok-gosok rambutnya yang basah.

"Ada siapa?" Tanya sang suami

"Yeri sama Mark." Jihyun menjawab tanpa sempat menoleh karena fokus membuat es jeruk sesuai permintaan Yeri. Kebetulan sekali di kulkas masih ada jadi dia tidak perlu repot-repot membeli.

Doyoung hanya ber-oh. Kemudian dia melenggang pergi ke kamar untuk berganti baju.

Tidak butuh lama bagi Jihyun untuk kembali lagi ke ruang tamu. Kali ini bersama dengan dua gelas es jeruk dan beberapa camilan yang tersedia di rumah.

Just Married: Our New Life | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang