30: Limit (2)

222 37 24
                                    

Jihyun pergi dengan taxi dalam keadaan gusar. Hatinya hancur berantakan tapi dia sama sekali tidak ingin menangis. Belum.

Setelah taxi yang membawanya pulang ke rumah telah sampai di depan gerbang, lantas dia bergegas masuk. Rumah yang dia tinggalkan tiga hari ini, terasa seperti berbulan-bulan lamanya.

Tepat saat membuka pintu utama, pemandangan pertama yang dia lihat adalah suaminya-yang sangat dia rindukan- tertunduk lesu di sofa ruang tamu. Menutup wajah dengan tangan besarnya. Frustasi.

Merasa mendengar suara pintu terbuka lantas pria itu menoleh. Sosok istrinya yang kini berdiri di ambang pintu dengan tatapan menuntut penjelasan.

"Darimana aja selama tiga hari ini?"

Diluar dugaan. Ternyata kalimat itu yang keluar dari bibir sang suami. Apakah dia sama sekali tidak menyadari sesuatu?

"Aku sama Jeno." Jawab Jihyun datar.

Doyoung tersenyum kecut. "Gimana? Seneng bisa berduaan sama Jeno?"

Kening Jihyun berkerut. Alih-alih memberinya penjelasan Doyoung malah menghakiminya dengan cara seperti itu. Membuat hati Jihyun sakit bukan main.

"Kamu gak mau jelasin sesuatu?"

Doyoung membuang muka. Tapi raut wajahnya masih terlihat kalem.

"Seomi." Ujar Jihyun.

"Apa berita itu bener? Apa kamu yang ngehami-"

Aish, benar-benar.

Jihyun bahkan tidak sampai hati untuk melanjutkan kalimatnya. Terlalu menyakitkan.

"Aku gak pernah ngelakuin itu." Jelas Doyoung, singkat. Tapi itu sama sekali tidak mengkonfirmasi apapun.

"Kalo gitu kenapa mereka bilang kayak gitu?" Jihyun masih membutuhkan penjelasan.

"...."

"Jawab, Doyoung."

"Aku... Gatau."

Wanita itu membuang nafas kasar. Tangannya mengepal erat. Ingin meluapkan sesuatu yang menyesakkan dadanya. Tapi dia tidak bisa.

"Jelasin semuanya. Hubungan antara kamu sama dia. Aku cuman butuh penjelasan kamu."

Doyoung berdiri dari sofa. Menatap istrinya dengan tatapan nanar. Ada jeda selama beberapa detik sebelum dia melanjutkan. "Bagaimana dengan kamu sendiri?"

Ucapan yang terlontar dari bibir Doyoung membuat Jihyun makin mengerenyit bingung. "Maksud kamu aku beneran selingkuh sama Jungkook?!!"

"Entah Jungkook ataupun Jeno, bukannya kamu bisa dengan mudah milih mereka?" Tuduh Doyoung.

Keterlaluan.

Doyoung sudah kelewat batas. Dia sudah sangat kalut sampai tidak bisa berkata dengan akal sehatnya.

"Kamu sadar gak sih dengan apa yang kamu omongin?"

"Kenapa? Bukannya itu fakta?"

Mata Jihyun mulai berkaca-kaca. Dia tidak menyangka Doyoung akan seperti ini. Terus menuduhnya seolah-olah dia percaya bahwa foto-foto dari Jungkook memang benar. Apalagi mengaitkannya dengan Jeno yang sama sekali tidak ada hubungannya.

Apa dia sudah kehilangan kepercayaan padanya lagi? Semudah itukah?

"Kamu gatau betapa menderitanya aku saat harus berhadapan sama pria kayak Jungkook? Kamu bahkan gaada disaat aku ngalamin masa-masa sulit."

"Kamu yang gak pernah mau buat terbuka sama aku." Doyoung terus menimpali.

"KAMU PUN SAMA!" Teriak Jihyun, kesal. Kemudian dia maju satu langkah.

Just Married: Our New Life | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang