Cinta Terakhirku

318 12 0
                                    

Asal kamu tahu, hidup si brengsek ini sepenuhnya milikmu

~Rendra nya Reyna~




Happy Reading

Rendra POV

Roda kehidupan terus berputar.....

Terkadang kita berada di atas puncak, tapi tak menutup kemungkinan kita akan berada di bawah. Mungkin saat ini kita baik-baik saja, tapi siapa yang berani menjamin kalau hari esok kita tidak bermasalah. Satu detik kedepan pun kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi.

Sungguh aku sangat bersyukur memiliki kehidupan yang sangat berwarna meski masalah besar yang aku hadapi saat inu belum sepenuhnya usai. Beruntungnya aku memiliki istri se-istimewa Reyna Laksita Cahyaningrum, seorang wanita yang selalu kuat menghadapi segala cobaan.

Dia tetap setia berada di sampingku meski aku seringkali membuatnya sakit hati dan menangis. Kepercayannya padaku yang begitu kuat dan pengorbanannya yang tak ternilai dengan apapun, mampu membuatku sadar bahwa Reyna adalah bidadari yang Allah pilihkan khusus untukku dan aku sangat mensyukurinya sampai kapanpun.

"Reyn, kamu nggak pulang?" tanyaku. Sudah satu minggu aku dirawat dan jatah Reyna menemaniku yaitu pagi sampai siang atau sore, setelahnya yang menunggu Papa atau Ayah.

Reyna yang sedang mengupaskan apel untukku langsung menoleh, "Kenapa? Kamu nggak mau aku temenin?!" balasnya sewot.

Dan kalau sudah begini, aku jadi semakin merasa bersalah. Tapi entah mengapa aku merasa sikap Reyna ke aku lebih manis daripada setelah ia melahirkan dulu. Apa sikapnya dulu efek setelah melahirkan ya? Entahlah.

"Bukan gitu Mamanya Ajeng....kalau ditawari, aku sih pengennya sama kamu terus yang nemenin. Tapu aku nggak boleh egois kan? Ajeng juga butuh kamu," jelasku berharap Reyna mau mengerti.

Reyna tersenyum, "Baik banget sih Papanya Ajeng," ledeknya sambil terkekeh.

"Kok sekarang malah kamu terus yang gombali aku sih? Belajar dari mana coba?" candaku.

Kami sama-sama tertawa. Menertawakan sesuatu yang sebenarnya tidak begitu lucu. Biarlah karena bahagia itu sederhana dan aku melihat lagi senyuman manis istriku yang sudah lama tak ku lihat itu.

***

Aku pernah menjadi manusia paling bodoh karena sudah menyia-nyiakan perempuan sebaik Reyna. Setan telah menghasut dan menutupi akal sehatku hingga membuatku tak mempercayai istriku sendiri dan berujung mengubah pernikahan yang sakral dan suci menjadi pernikahan di ajang sandiwara. Sandiwara dengan skenario dalam bentuk surat perjanjian nikah yang ujungnya malah membuatku hancur sendiri.

Kebodohanku itu membuatku mengerti arti penting kehadiran belahan jiwa. Beruntung pernikahanku tidak jadi hancur lebur. Kalau sampai itu terjadi, entah akan sehancur apalagi diriku.

"Ini suratnya Mas?" tanya Mama Rani sambil menyerahkan surat perjanjian itu. Aku memang minta tolong sama Mama untuk membawakan surat itu.

Aku mengangguk, "Makasih ya Ma," balasku.

"Kamu mau apakan surat itu? Jangan aneh-aneh lagi deh Ren. Kamu nggak kapok bikin ulah yang ujung-ujungnya membuatmu hancur sendiri?" ujar Mama mewanti-wanti.

Aku tersenyum, "Mama percaya aja sama aku. Aku minta dibawakan surat ini memang ingin mengakhirinya. Pernikahanku bukan ajang sandiwara yang bisa selesai kapan saja. Aku ingin hidup bahagia tanpa bayang-bayang kertas ini. Tapi semua itu aku mau ada kesepakatan dariku dan Reyna," jelasku.

Reyren (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang