33.

1.2K 137 1
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH ATAU LATAR ATAU ALUR ,SAYA MEMINTA MAAF ATAS SEMUA NYA KARENA INI CERITA KARYA SAYA SENDIRI TANPA MENGCOPY APAPUN.

enjoy u'r reading , don't forget to vote n comment terlebih dahulu sebelum membaca nya.

••••




Sesampai nya Jaemin diruangan atasan baru nya itu , ia langsung di persilahkan duduk dan tanpa menunggu lama Jaemin duduk didepan pengacara Jung.

Menaruh berkas nya diatas meja karena merasakan kebas dan berkeringat di area lengan nya.

"apa ini berkas data diri kamu ?" tanya atasan nya melirik Jaemin yang barusan menaruh map diatas meja kaca itu.

Jaemin mengangguk kan kepala nya pelan.

"iya , disitu juga sudah ada surat permohonan dari pihak kampus. bapak bisa lihat sendiri" ujar Jaemin dengan sopan lalu menunjuk map nya.

Atasan nya itu langsung membuka map milik Jaemin sebelum membuka nya ia melirik ke arah cowo kelinci itu.

"Na Jaemin , jurusan fakultas hukum dari kampus Budi Luhur" gumam pengacara Jung dengan mata yang masih membaca deretan kata di kertas yang tadi di bawa Jaemin.

"tahun 2000 itu berarti umur nya 22 ya ?" lanjut nya sekarang mata nya beralih menatap Jaemin.

"iya betul pak saya kelahiran 00" jawab Jaemin dengan senyuman khas nya.

Jung Sungchan alias Pengacara ini pun mengusap surai nya pelan , mengingat kalau perbedaan jarak umur mereka hanya setahun , dan itu berarti ... ?

Benar , tuaan Jaemin.

Dan sebentar .. kampus Budi Luhur ? bukan nya itu kampus lulusan dari kekasih sepupu nya ? kenapa dunia sangat sempit.

Sungchan kembali mengangguk kepala nya setelah membaca berkas Jaemin dengan teliti mengenai asal usul cowo tersebut yang akan menggantikan sekertaris nya sementara.

"baik , kalau gitu kamu bisa mulai pekerjaan nya hari ini. tolong kamu rekap nomer telpon klien hari ini , lalu kamu bisa laporkan ke saya kalau sudah selesai. kalau bisa sih jangan sampai lewat jam istirahat" jelas Sungchan ke Jaemin sembari membereskan kertas nya lalu ia masukan kembali ke map itu.

Jaemin mengangguk lalu memperhatikan ruangan pribadi milik atasan nya yang terlihat sangat lebar lebih lebar dari kosan yang ia tempati.

"oh iya , untuk ruangan kamu bisa pakai disana , barang milik sekertaris utama saya sudah ia rapih kan setelah meninggalkan kantor ini jadi kamu sudah bisa pakai nya sekarang" lanjut atasan nya itu.

Dan Jaemin mengangguk kan kepala nya lagi , ia berdiri sembari membawa map nya lalu bergegas untuk pindah ruangan dengan ruang atasan nya yang hanya di batasi dengan dinding kaca transparan dan pintu , jadi mereka masih bisa berkomunikasi lewat pandangan maupun lewat telpon kerja nya.

"keberuntungan lagi berpihak pada gue , alhamdulillah akhir nyaa" monolog Jaemin lalu menduduk kan badan nya di kursi kerja milik nya itu.

Mata nya masih menelusuri area ruangan yang ia tempatin dan ruangan milik atasan nya , menggeser pelan kursi nya ke depan berhadapan dengan meja dan layar komputer yang masih mati. sebelum memulai pekerjaan nya alangkah baik nya ia memberi kabar kepada teman-teman nya sekarang.


Dreams(4)

Ass. brok

Haechan
salam yang bener atheis

SOTUS - MarknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang