keping 14 • titik koma

97 14 1
                                    

Akrobat pemikiran melanda Nayeon selama perjalanan menuju markas Aurovagant, salon kecantikan Jihyo. Tenggorokan kian tercekat seiring detak jantung yang melebihi ritme normal. Apa Jeongyeon telah menemukan pelakunya? Apa Jeongyeon dalam masalah serius? Atau justru ... merekalah yang harus dikhawatirkan? Pertanyaan bertubi mengusik Nayeon, mendera rasa ingin tahu, sebab Jeongyeon bukan tipe pribadi yang sering mengirim kode kumpul selama beraktivitas sebagai detektif. Dia cerdik dan tidak pernah terjerat perangkap musuh.

Nayeon melangkah lebih cepat sambil sesekali mengecek notifikasi. Tidak ada pesan baru dari grup obrolan yang mungkin saja sedang membawa anggotanya menjumpai kesamaan spektrum. Sebegitu khawatirnya Nayeon sampai-sampai gadis itu dibuat pening oleh pemikiran berkelanjutan serta firasat beraroma busuk. Enggan, Nayeon mengubah langkah cepatnya menjadi berlari. Pilihan yang tepat karena ternyata gadis bergigi kelinci itu merupakan figur pelengkap. Seluruh anggota sudah memadati ruang tengah markas.

"Nu-nungguh, lamah?" Nayeon langsung mengambil posisi duduk di lantai tanpa memedulikan helaan napasnya yang amburadul. Dia lantas memperhatikan ekspresi seluruh persona, terutama Jeongyeon yang tampak sekali menyuratkan kekelabuan.

"Nggak kok, gue juga barusan sampai," tukas Sana, suaranya diturunkan satu oktaf dari biasanya, dia mengerti situasi bahwa keadaannya berkemungkinan besar akan menjadi 'tidak baik-baik saja'. Kemudian, kembali menoleh ke arah Jeongyeon. "Sembilan anggota lengkap. Lo boleh mulai."

Jeongyeon tampak membasahi bibir, sesaat setelah menghela napas jengah. "Target gue tahu siapa kita sebenernya," ungkapnya to the point. Namun, ketangkasannya dalam berkabar tidak sedikit pun meluputkan air mukanya yang mendung. Seluruh anggota pun sontak terkejut tanpa beda. "Dia tahu, kita sekumpulan detektif ilegal yang nggak berdiri atas kehendak pemerintah, pun tidak sesuai prosedur untuk dinaungi pihak swasta. Identitas kita bocor ke orang yang salah. Tapi dia berjanji diam, nggak akan laporin kita ke polisi, asal ada kompensasi."

"Berupa?" tanya Dahyun.

Jeongyeon tersenyum masam. "Berupa uang. Lima ratus juta."

"HAH?" Jihyo mengaga, terkejut. "Lima ratus juta? Uang dari mana? Gila tuh orang! Gila!"

"Dalam kurun waktu tiga hari," imbuh Jeongyeon. Pasrah, menyerah, lemah, segala bentuk distraksi kebahagiaan membentuk lekuk wajahnya yang menawan.

"Tiga hari lima ratus juta?! Anjrit, dia harap apa? Harap gue jual ginjal?!" jengkel Chaeyoung berapi-api.

"Kok dia bisa tahu sih?" Momo bertanya-tanya. "Dia mata-mata?"

Nayeon terdiam, merenung. Kabar dari bibir Jeongyeon sebenarnya konsekuensi yang sudah pernah dia pikirkan matang-matang sekaligus kemungkinan terburuk sejak menyetujui ajakan Boss Mina untuk bergabung dengan tim. Namun, pada saat itu Nayeon hanya memikirkan uang. Lagipula menjadi Aurovagant berarti membela kebenaran, sedikit pun mereka tidak pernah membantu kejahatan. Akan tetapi, semuanya akan tetap salah di mata hukum apabila tanpa lisensi edar yang sah.

"Kasus belum selesai, masalah datang lagi," pekau Dahyun sembari memijat pelipis. "Yoon Jeonghan emang dari awal seharusnya nggak perlu masuk tersangka, karena berurusan dengan dia sama aja berurusan dengan dewa malapetaka."

"Anjing! Bangsatt! Gimana woy, otak gue bekuu! Jeonghan brengsek!" umpat Jihyo. Pertahanannya sebagai cewek kalem nan anggun seketika runtuh. "Gue nggak mau masuk penjara, anjing!"

"Ya lo pikir kita semua mau masuk penjara?" tanya Jeongyeon. "Nggak ada yang mau masuk penjara. Sabar, santai, jaga mulut lo. Dengan ngumpat nggak akan pernah nyelesaiin masalah."

"Lo bantu mikir makanya!" sungut Jihyo. "Lo yang bikin kita jadi makin runyam, bego!"

"Dari tadi gue ngapain, hah?! Mikir ini, gue mikir! Gue juga bingung, kita semua bingung, nggak cuma lo!" timpal Jeongyeon tak mau kalah. "Gue juga mana mau ada di posisi begini. Namanya musibah, masalah, nggak bisa diprediksi! Ngomong doang gede lo!"

Aurovagant | twice ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang