|CHAPTER 25| CERAI?

20.1K 952 2
                                    

YUHUUU EPRIBADEHH!!

VIRA KEMBALI LAGII!!

Canda canda guys..
Bisa digorok gue sama si Adin😌

Adin kembali lagi

Apa kabar semuanya?!!

JANGANLAH KALIAN MENJADI READERS GOIB SHOBATTH!!

Jangan lupa follow akunya Adin guys, kasian gak ada yang follow😆

Happy reading!! 😚

~~
Ini Vira guys yang bikin openingnya hehe..
Jangan bilang bilang si Adin ya

~~

Malam ini Anindya dan Narendra sedang bersantai di kamar mereka. Dengan Narendra yang bersandar pada kepala ranjang dan Anindya yang bersandar pada dadanya.

"Sayang," panggil Narendra. Anindya yang sibuk pada ponselnya pun hanya berdeham.

"Hm?"

"Sayang."

"Apa?"

"Aku mau tanya boleh?"

"Boleh."

"Em, Papa sering mukul kamu kayak gitu?" Tanya Naren hati-hati.

"Kalo aku bikin masalah doang," jawab Anindya.

"Bahkan sekecil apapun masalahnya." Sambung Anindya pelan, tapi masih dapat didengar Narendra.

"Aku boleh tau apa hal yang buat papa sebegitu marah?" Anindya hanya diam sambil merunduk.

Melihat Anindya hanya diam, Narendra mengelus kepala Anindya pelan.

"Sayang liat. Bukannya aku kepo sama urusan keluarga kamu. Itu hak kamu kalo kamu masih belum mau cerita gapapa."

"Tapi kamu punya aku. Aku siap jadi tempat cerita kamu. Aku gak maksain buat kamu cerita tapi seenggaknya itu bikin kamu lega Nindya," ucap Narendra hati-hati.

"Maaf Ren aku belum bisa," ucap Anindya seraya menunduk.

"It's okey aku hargai privasi kamu."

"Dah malem bobo," titah Narendra sembari merebahkan tubuh mungil Anindya.

Narendra lalu mematikan lampu kamarnya hingga hanya menyisakan cahaya dari lampu tidur saja.

Cup..

Narendra mengecup pelan kening Anindya. Anindya yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya bisa tersenyum. Hatinya menghangat, ia merasakan desiran aneh di dalam dirinya.

"Good night Nindya," ucap Narendra pelan.

Anindya langsung menutup mata sambil memeluk gulingnya sambil menghadap Narendra. Hingga ia mendengar suara game yang biasa suaminya itu mainkan.

Anindya membuka matanya, terlihatlah Narendra yang duduk bersender di kepala ranjang sambil memangku bantal, tak lupa tangannya yang tengah sibuk membelai hp yang sengaja ia miringkan tersebut.

ANINDYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang