|CHAPTER 39| SALAH PEGANG

14.4K 637 0
                                    

Haii bestie?
Apa kabar hari ini bestie?!
Baik bukan bestie

⚠️Mengandung sedikit unsur 18+ bestie!!

Happy reading!! 🤗

~~

"Naren turunin!" Anindya meronta dalam gendongan sang suami.

"Sutt diam! Kamu tu habis keluar dari rumah sakit." Ucap Narendra yang sedang menggendong Anindya ala bridal style.

"Iya! Tapi aku bisa jalan. Aku tu gak lumpuh!"

"Siapa yang bilang kamu lumpuh, aku cuma mau gendong kamu biar gak kecapekan." Ucap Narendra.

Hingga mereka sudah sampai depan pintu rumah.

"Noh bingung kan buka nya! Turunin aku dulu Narenn."

"Kamu ambil kunci pintu di saku celana aku."

"Ya gak bisa lah." Tolak Narendra.

"Bisa cepet."

"Ck! Iya iya." Ucap Anindya lalu mencoba mengambil kunci di saku celana Narendra.

"Eh! Salah pegang ya." Ucap Anindya polos.

"Saku celana itu di pinggir, ngapain tangan kamu pegang yang tengah."

"Ya kan gak liat."

"Turunin aja ihh ribet banget." Ucap Anindya.

Ceklek..

Bukan sulap, bukan sihir pintu terbuka sendiri tanpa kunci bahkan tanpa di pegang.

"Mari tuan, nyonya silahkan masuk." Ucap wanita paruh baya tersebut.

Mereka di buat cengo, siapakah wanita ini sebenarnya.

"Saya pembantu baru di rumah ini tuan." Ucap wanita itu seakan akan mengerti tatapan bingung Anindya dan Narendra.

"Pasti mami yang nyuruh bibik kerja disini."

"Benar tuan." Jawab bibik tersebut.

"Sekarang maminya di mana bik?"

"Ada di dapur tuan." Narendra hanya mengangguk lalu masuk ke rumah dengan Anindya yang masih setia ia gendong.

"Narenn turunin!"

"Diam sayang."

"Eh Nindy kenapa?" Tanya mami yang baru saja keluar dari dapur.

"Capek mi katanya." Jawab Narendra asal.

"Fitnah banget ya Allah, kapan aku bilang capek?"

"Ya dari penglihatan aku, kamu kecapekan."

"Sok tau banget jadi orang."

"Sssttt!! Kalian gak capek apa debat mulu. Mau buka pintu aja pake debat segala." Ucap mami.

"Mami denger?" Tanya Narendra.

ANINDYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang