|CHAPTER 36| NINDY AWAS!!

14.4K 614 10
                                    

Haii!!
Gimana buat hari ini?

Jangan lupa tinggalkan jejak!!

Tandai typo!!

Happy reading!! 🤗

~~

Weekend ini adalah jadwal Anindya cek up kandungannya. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, tapi Anindya masih setia duduk di sofa sambil menonton televisi dengan Narendra yang rebahan berbantalkan paha Anindya.

"Ren nanti waktu cek up, gak usah liat kelaminnya ya, biar surprise."

"Terserah kamu." Ucap Narendra yang masih menguyel-uyel perut buncit Anindya.

"Kalian lagi apa hm di perut mama?" Tanya Narendra dengan perut buncit Anindya.

"Jangan mama lah." Tolak Anindya.

"Mami?" Anindya menggeleng.

"Mommy?"

"Enggak."

"Ya terus apa sayang."

"Em, bunda?" Tawar Anindya.

"Gak gak! Gak ada bunda-bundaan. Kayak anak esde yang baru belajar pacaran Yang, ayah-bundaan." Tolak Anindya.

"Oh ini aja lebih meng-Indonesia."

"Apa?"

"Em, mereka panggil aku ibu."

"Terus aku?"

"Bapak." Ucap Anindya lalu meledakkan tawanya.

"Ihh masa aku di banggil bapak." Tolak Narendra.

"Ya kan emang kamu bapaknya."

"Ya emang aku bapaknya, tapi masa di panggil bapak."

"Ya emang kenapa kalo di panggil bapak."

"Ih ya pokoknya gak mau! Aku mau di panggil papa aja."

"Kemarin Daddy sekarang papa gimana sih?"

"Ya gak gimana gimana, pokoknya aku mau di panggil papa, kamu di panggil mama."

"Gak, aku mau di panggil bunda."

"Masa ayah-bundaan sih Yangg." Rengek Narendra.

"Oh gini aja biar adil. Kamu di panggil papa, aku di panggil bunda, gimana?" Tawar Anindya.

"Masa gitu sih Yang."

"Sementara gitu aja dulu, nanti kita pikirin lagi." Putus Anindya.

"Eh Ren? Kamu tau gak? Semalem aku mimpi twins loh."

"Ihh curang, masa mereka gak dateng di mimpi aku sihh." Rengek Narendra.

"Ya karena mereka lebih sayang aku." Ucap Anindya dengan nada mengejek.

Narendra mendegus tapi tak ayal tetap menanyai bagaimana mimpi Anindya dengan anak mereka.

"Gimana mimpinya?"

"Em, di mimpi aku mereka perempuan semua."

"Terus?"

"Terus di mimpinya, aku bawa satu kamu bawa satu, tapi kita jalan di jalan yang berbeda. Mereka cantik banget tau sayang, mirip sama aku."

"Curang banget masa mirip sama kamu, kan aku yang buat." Cibir Narendra.

"Emangnya cuma kamu aja yang buat, aku juga ikut andil tau." Balas Anindya.

"Haha iya iya, udah siang yuk berangkat."

~~

Hari sudah menjelang sore, dan pasangan pasutri muda kita baru saja selesai dari memeriksakan keadaan janin mereka. Dan Alhamdulillah nya twins mereka sehat dan baik baik saja.

ANINDYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang