Deenan berjalan sambil memegang tangan Jungkook menuju ruang inap Lisa usai mengantar Rose. Dia membuka pintu dengan semangat sampai menemuka Lisa sedang menyusui adiknya.
Dia menatap takjub bayi mungil itu. Matanya mengerjap lucu. Tangannya mulai nakal bermain di pipi lembut adiknya.
"Dia sangat cantik, Mom," pujinya.
"Iya, Nak." Lisa membiarkan putranya leluasa memandang bayinya setelah tidur pulas minum ASI.
"Siapa namanya?" tanya Deenan.
Jungkook mendekat saat ditatap istrinya meminta jawaban atas pertanyaan putra mereka.
"Namanya Deera, supaya lebih mirip dengan namamu," ujar Jungkook kepada putranya.
Deenan sangat senang mengetahui nama adiknya hampir sama dengan namanya. Dia terus memanggil nama Deraa seolah Deera bisa menjawabnya.
"Sayang, sebaiknya makan dulu. Nanti main lagi sama Adek, ya," bujuk Lisa.
"Iya, Mommy," jawab Deenan menurut.
Jungkook membawa putranya ke sofa. Dia membantu Deenan membuka bungkusan makanan di atas meja yang sudah dibeli mommy-nya.
Dia menemani Deenan makan sampai mommy-nya datang menggantinya. Setelah makan Deenan terpaksa ikut pulang karena harus sekolah besok.
Dia memberi kecupan bertubi-tubi di pipi adiknya sehingga tubuh bayi itu menggeliat pelan. Tak lama terdengar suara tangisnya membuat Deenan menatap Lisa dengan tatapan bersalah.
"Deenan menyakiti Deera, ya, Mom?" tanya polos.
"Tidak, Sayang. Adek kamu lapar lagi. Dia mau minum susu," terang Lisa.
"Deenan akan membelikannya susu," gumamnya membuat Jungkook mengacak puncak kepala anaknya.
"Mari, Boy, sekarang pulang bersama Grandma," ujar Jungkook.
"Iya, Dad."
Deenan beralih menggapai tangan grandmanya. Dia melambaikan tangan kepada kedua orang tuanya.
***
Di dalam ruangan itu tinggal Jungkook bersama Lisa. Mereka menatap buah hatinya dengan perasaan membuncah.
Bahkan kini Jungkook sudah menimang putrinya. Beberapa kali bibirnya menyentuh pipi putih itu. Dia terus membisikkan kata-kata cinta.
Lisa menjadi terharu. Dia mengingat potongan kejadian demi kejadian tentang suaminya dan Deenan putranya.
Betapa sulitnya Jungkook dulu merawat Deenan seorang diri dan betapa sakitnya putranya harus bersembunyi dari dunia ini padahal dia ada. Namun, keberadaannya seolah tidak boleh diketahui. Demi keselamatan anaknya dan juga demi janji yang diucapkan suaminya.
Setetes air mata lolos di pelupuk matanya membuat Jungkook menunduk mengecup kedua netra istrinya.
"Jangan menangis," bisiknya.
Tangan Lisa menggapai pipi wajah suaminya. Dia mengelusnya pelan.
"Terima kasih sudah hadir dalam hidupku. Membuatku percaya bahwa kesetiaan itu ada."
Jungkook meletakkan buah hatinya di samping istrinya. Dia menggapai tangan istrinya dan menciumnya lembut. Lalu, beralih ke bibir sang istrinya.
Cup.
"Aku yang berterima kasih karena membuat perjuanganku tidak sia-sia, Sayang," balas Jungkook.
Mereka memadu kasih. Berbagai cinta satu sama lain. Kehadiran putrinya menjadi pelengkap bahagianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bosku Mantanku! || Liskook (TAMAT)
RomanceYADONG 🔞⚠️ Wajib Follow karena bersifat privat! Bagaimana Jika kamu dihadapkan dengan kenyataan pahit? Ketika kamu mencoba bangkit selama 8 tahun karena sebuah luka, kini kamu harus bertemu dengan pembuat luka itu? Lisa, gadis yang memiliki masa...