*Happy Reading*
Jungkook memeluk tubuh Lisa erat. Dia telah menuntaskan hasrat ia tahan sejak semalam.
"Lepaskan dulu pelukanmu. Aku takut Mommy, Daddy, dan Hana melihat kita," ujar Lisa mendorong badan suaminya.
"Deenan saja tidak terganggu dengan perbuatan kita apalagi Mommy dan Daddy. Mereka tahu kita sudah suami-istri," bela Jungkook.
"Terserahmu saja. Minggirlah, Deenan sudah lama berada di dalam air." Lisa mengambil handuk yang semulanya untuk suaminya malah ia yang memakainya.
Jungkook mendekati putranya. Melepas ikatan tali bebek Deenan. Terlihat Deenan menolak saat Jungkook ingin mambawanya ke pinggir kolam.
"Huwaaaaa hiks ... hiks," tangisnya pecah. Lisa meraih putranya. Menepuk pelan pantat Deenan.
"Cup ... cup ... Sayang, Deenan enggak boleh nangis. Besok kita main air lagi, Nak," bujuk Lisa. Deenan berhenti memangis dan memeluk erat leher Mommynya.
"Tunggu aku akan kembali membawa handuk untukmu," ujar Lisa. Ia membawa melilitkan handuk kecil di tubuh putranya.
"Iya." Jungkook menyesap jus istrinya. Ia akan melakukan dua sampai tiga kali putaran lagi.
"Jungkook-ah!" panggil Lisa. Ia memperlihatkan handuk putih di tangannya.
Jungkook berenan menuju istrinya. Tanpa rasa malu atau sungkan, ia naik dalam keadaan full naked.
Lisa merasa wajahnya memanas. Namun, ia tetap bersikap biasa saja.
"Aku akan mengambil semua baju-baju dan celana kita. Masuklah terlebih dahulu. Deenan juga sendirian di kamar," pinta Lisa.
"Sebaiknya kita masuk bersama, Sayang," tolak Jungkook. Ia menunggu Istrinya.
Mereka masuk ke dalam rumah yang keadaanya sepi. Seperti tidak ada orang di rumah.
Ckleak.
Deenan mengintip ke arah pintu. Melihat kedua orang tuanya datang dia berdiri dan melompat-lompat senang.
"Duh, anak Mommy semangat banget habis berenang," ujar Lisa menghampiri Deenan dan mencium pipi putranya. Deenan tertawa geli. Tangan mugilnya menangkup wajah Lisa. Ia mendaratkan bertubi-tubi ciuman.
"Sayang Mommy banyak-banyak," ujarnya membuat hati Lisa menghangat.
"Sayang kamu, Nak." Tidak ada yang paling bahagia di hidup Lisa, selain bertemu dengan putra dan suaminya.
"Kenapa rumah sepi sekali?" tanya Lisa kepada suaminya. Jungkook yang duduk di samping Lisa tersenyum.
"Mereka pasti sengaja meninggalkan kita berdua di sini," ujar Jungkook.
"Ck, apa matamu bersamalah Tuan. Jeon? Kamu tidak melihat kita di sini bertiga," kesal Lisa kepada Jungkook.
"Maksudku, dia ingin kita menghabiskan waktu bersama lebih lama dan tanpa gangguan. Deenan tidak akan menganggu kita," ujar Jungkook.
"Baiklah. Tidak ada waktu kita berdua. Aku ingin kita bertiga menghabiskan waktu," ujar Lisa. Memang moment yang tak mau dilewatkan adalah kebersamaan dengan suami dan anaknya.
Jungkook memikirkan bulan madunya. Ia tahu Lisa akan menolak jika putranya tidak ikut.
"Sepertinya bukan bulan madu, tetapi family time. Aku padahal berharap seharian bersamanya," batin Jungkook. Pria itu berbaring menarik istrinya.
Ia mengangkat Deenan duduk di atas perutnya. Deenan menghentak-hentakkan bokongnya di atas perut aix pack Daddy-nya.
"Deenan semakin tumbuh semakin terlihat tampan. Aku selalu tidak menyangka begitu banyak moment aku lewatkan melihat pertumbuhannya," lirih Lisa sedih. Matanya berubah sendu menatap putranya.
Sangat sedih saat Deenan membutuhkan sosoknya justru ia malah jauh dan melupakannya.
Bahkan terlarut dalam kesedihan memikirkan Jungkook.
"Sayang, semua masa lalu pasti ada buruk dan baiknya. Kamu juga tidak sengaja melewatkannya. Akan ada Deenan lain yang kamu bisa lihat pertumbuhannya," ujar Jungkook menghibur Lisa.
"Mommy jangan sedih," ujar Deenan. Sepertinya Deenan peka terhadap oersaan Lisa.
"Tidak, Nak. Apakah Deenan ingin merasakan naik kapal terbang?" tanya Lisa karena anaknya suka sekali mainan pesawat. Mungkinkah Deenan jika besar bercita-cita jadi pilot?
"Mauuuu!" Deenan senang bukan kepalan. Ia semakin menghentakkan tubuhnya di atas Jungkook.
"Putra Daddy terlalu semangat. Naiklah di sini," ujar Jungkook. Dia membawa telapat kakinya ke perut Deenan dan mengangkatnya ke atas.
Tangan Deenan berpengan erat kepada tangan Deenan.
"Aaaaaaa Daddy ... Aaaaaa Mommy!" Denena berteriak senang. Ia melayang seperti kapal.
"Sudah, Nak. Waktunya Deenan tidur. Biar Deenan cepat besar," ujar Jungkook.
Deenan ia baringkan di atas dadanya. Mengusap punggung putranya.
Jungkook menoleh saat Lisa memeluknya. Tatapan Lisa yang begitu sendu membuat dia mengusap tangan istrinya.
"Tidurlah juga. Aku tahu kamu masih lelah ditambah resepsi semalam." Lisa mengangguk setuju.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Bosku Mantanku! || Liskook (TAMAT)
RomanceYADONG 🔞⚠️ Wajib Follow karena bersifat privat! Bagaimana Jika kamu dihadapkan dengan kenyataan pahit? Ketika kamu mencoba bangkit selama 8 tahun karena sebuah luka, kini kamu harus bertemu dengan pembuat luka itu? Lisa, gadis yang memiliki masa...