29

12.4K 739 45
                                    

Jam 14:00 Lisa dan Jungkook telah keluar dari butik. Ia sudah memesan gaun dan jas dari salah satu desainer terbaik di Korea.

Pernikahan Hana akan digelar dalam seminggu lagi membuat kedua pasutri ini ikut sibuk memesan gaun yang akan dikenakannya. Deenan sendiri akan memilik setelan jas sama dengan daddynya.

“Apa kamu lapar?” tanya Jungkook kepada istrinya.

“Aku lapar, tetapi maunya makan di rumah saja. Aku tidak mau membuat Deenan terlalu lama menunggu kita,” ujar Lisa karena memikirkan putranya yang tidak ikut serta.

“Ada Ahjuma yang menjaganya di sana. Kamu tidak perlu khawatir,” ujar Jungkook merangkul pinggang ramping istrinya.

Terpaksa Lisa mengikuti suaminya menuju salah satu tempat makan. Mereka sejenak mulai larut dan merasa kembali ke awal-awal mereka pacaran. Bahkan Lisa dan Jungkook tak segan menunjukkan keromantisan mereka.

“Kalau kamu kehilangan Hana menjadi sekretarismu. Apa kamu akan mencari lagi?” tanya Lisa, dia sedikit khawatir suaminya mendapat sekretaris yang punya prilaku seperti Irene.

“Tentu, Sayang. Namun, sekretarisku ini pastinya lebih terseleksi lagi. Kamu jangan khawatir, jika dia punya sifat genit sedikit saja, aku tidak akan segang-segang mengusirnya dari kantor,” ujar Jungkook.

***

Mereka kembali ke rumah setelahnya. Banyak juga maianan yang dibawa pulang Jungkook untuk putranya. Sesampainya di sana, Deenan bukan menyambut mainan yang diberikan daddynya, tetapi ia malah memeluk Lisa erat.

Bibir kecilnya mencium dengan lembut perut Lisa. Tingkahnya membuat Lisa tersenyum manis. Jungkook hanya mendesah melihat kelakuan putranya yang mulai menyainginya.

“Mom, aku akan mengantarmu ke kamar. Mommy dan Debay pasti kecapean,” ujarnya begitu manis dan penuh perhatian.

“Mommy tidak capek, Sayang. Ayo, ikuti Mom ke ruang tengah dan coba satu per satu baju yang Mommy belikan,” ajak Lisa.

Mereka ke ruang tengah, sedangkan Jungkook langsung merasa terabaikan seketika. Ia hanya mengekor layaknya anak bebek kepada induknya.

Meski begitu, Jungkook senang melihat Lisa dan Deenan tertawa bersama. Keduanya menoleh saat merasa diawasi oleh Jungkook.

“Daddy, tidak ingi membantuku mencoba baju-bajuku?” tanya Deenan. Ia mengangkat dua bau kaus di tangannya.

“Daddy mau, Nak.” Deenan sebenarnya bisa saja memakainya sendiri, tetapi ia ingin setiap ia ada, kedua orang tuanya juga ada. Ia pernah merasakan hidup tanpa orang tua yang lengkap dan sekarang, ia tidak akan pernah mau melewatkan moment itu.

Pikiran Deenan adalah Lisa sekali. Sejak tahu Deenan anaknya, Lisa tidak mau melewatkan sedikit saja moemnt bersama Deenan. Untuk Jungkook sendiri, ia sangat memanjakan dan juga menuruti suaminya karena ia ingat betaap sakitnya Jungkook mempernjuangkan cinta mereka.

Meski yang ia terima selama ini adalah sebuah kebencian dan ujar kekecewaan dari Lisa. Namun, ia sadar kalau Lisa hilang ingatan dan mencoba menepati janjinya dulu.

***

“Deenan sudah tidur, sepertinya dia kelelahan,” ujar Lisa mengusap dahi anaknya saat berada di karpet bulu tidur.

“Ia begitu aktif. Sewaktu kecil Deenan seperti tertutup, tetapi sejak kamu ada, ia terbuka dan aku bersyukur, semua yang ia alami tidak merusak mentalnya,” kata Jungkook.

“Sudahlah, ia akan semakin aktif saat bayi kita lahir nantinya.” Lisa mengelus perutnya.

“Iya, Sayang. Sekarang biarkan aku menjenguk bayi kita,” ujar Jungkook menyeringai. Lisa memanas dengan ucapan vulgar suaminya, tetai tangannya mengalung indah di leher Jungkook.

“Hu’um,” jawabnya disertai anggukan malu-malu.

Jungkook membawa Lisa ke dalam pangkuannya sebelum melumat bibir istrinya. Tangannya mulai berkelana ke mana-mana. Desahan Lisa memenuhi ruangan.

Jungkook membawa Lisa ke sofa karena takut suara desahan istrinya membangunkan Deenan yang tidur di dekatnya. Mereka memilih sifa sebagai tempat penyatuan mereka.

“Ahhhhh, terima kasih, Sayang,” ucap Jungkook mendaratkan kecupan di kening Lisa.

“Sama-sama, Yang.” Lisa memeluk Jungkook erat. Dia menyandarkan tubuhnya di dada Jungkook. Keadaan mereka yang masih full naked membuat Jungkook segera menggendong istrinya ke kamar mandi.

Ia tidak mau saat bangung nanti, Deenan menyaksikannya. Belum saatnya putranya tahu hal intim seperti itu.

***

Bersambung ....

Bosku Mantanku! || Liskook (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang