Sejak tadi seorang pria merenung sambil memegan erat pembatas balkom rumahnya. Dia menatap pemandangan dari atas. Pikirannya melayang pada gadis yang mebuatnya merasa tidak sangup menghirup udara dengan baik.
Sepanjang hidup Jung Jungkook tidak ada wanita yang menolak pesonanya. Bahkan mereka berlomba-lomba untuk membuat pria itu jatuh ke dalam pelukannya. Lalu dia hanya takluk dengan wanita biasa bernama Lalisa Manoban.
Dia mengembuskan napas kasar dan mengambil sebungkus rokok di saku celananya. Perlahan zat nikotin itu dihisapnya, dia terlihat menikmati. Wajahnya masih datar, pikirannya berkecabang karena kejadian di kantor.
Flashback
“Lisa ...,” panggi Jungkook membuat gadis itu menatap netranya. Jungkook jelas menangkap dalam bola mata gadis itu, ada rasa sakit, kerapuhan dan luka dan semua bagian itu menampar keras dirinya karena dirinyalah penyebab derita gadis itu.
“Aku mau jelaskan semua.” Lisa tidak tahu harus senang atau menangis. Dia memang butuh penjelasan tapi setelah 8 tahun lamanya apakah alasan itu masih bisa disebut alasan?
“Kenapa baru sekarang?” tanya Lisa dengan suara serak menahan tangis.
“Aku minta maaf,” kata Jungkook.
“Andai sebuah kata maaf bisa menyembuhkan luka yang ada, semua orang akan mudah melakukan kesalahan.”
“Aku benar-benar minta maaf. Ini diluar kendaliku sendiri, Lis.”
“Haruskah aku mendengarnya? Kenapa tidak sejak dulu hiks.” Pertahanan Lisa urntuh, dia menangis pilu dan itu membuat dada Jungkook terasa dihimpit bongkahan batu besar.Jungkook memeluk Lisa meski gadis itu terus memukulnya. Dia ingin Lisa mengeluarkan semua sakitnya. Dia pautut menerima kemarahan gadisnya.
Lisa menarik dirinya sampai terlepas. Memperlihatkan kerapuhan yang selama ini dia sembunyikan pada semua orang. Jungkook berhasil membuat luka itu kembali terbuka lebar.
“Aku masih mencintaimu,” ujar Jungkook dengan menatap perih Lisa.Plak!
Lisa mendaratkan tamparan keras di wajah Jungkook. Jungkook merasa pipinya berdenyut sakit, tapi dia yakin sakitnya tidak sebdanding dengan rasa sakit Lisa. Lisa emosi mendengar pengakuan Jungkook. Pria itu seakan mempermainkan perasaannya.
“Aku sangat membencimu!” teriak Lisa.
Sakit. Jungkook merasa sesak akan ucapan Lisa. Dia tidak bisa mendengar penolakan gadisnya. Semua salah paham. Dia mencintai Lisa begitu dalam. Lebih lagi, Lisa tidak memberi alasan agar dia mejelaskan semua.
Jungkook tahu, dia sudah terlambat. Meskipun dia jujur, semua tidak akan merubah apapun. Hati gadis itu tertutup akan luka darinya. Semua hanya akan terdengar sebuah alasan klasik saat pria meninggalkan wanitanya.
Lisa keluar dari ruangan, meninggalkan Jungkook yang sama sakit dengannya. Pria itu meneteskan air mata. Dia tahu penolakan Lisa adalah belati yang berlumur racun untuknya.“Kamu harus tahu Lis, sampai detik ini tidak ada seorang pun yang bisa menggeser kamu di dalam hatiku,” lirih Jungkook.
Flashback End
Jungkook membuang putung rokoknya. Dia akan ke rumah Lisa, meski gadis itu akan memberontak kembali. Dia tidak peduli jika Lisa akan menamparnya, bahkan seribu tamparan yang diberikan Lisa akan diterima Jungkook.
Dia mengambil jaket kulit hitam miliknya. Menraih kunci mobil di atas nakas. Dia keluar dan mencanancap gas mobilnya. Tujuannya satu, dia akan membuat Lisa luluh.
Sementara Lisa menatap matanya yang bengkak. Hidungnya memerah, bahkan dia merasa tidak profesional karena meninggalkan kantor saat dia dan Jungkook selesai rapat. Dia meremas dadanya kuat.
Lisa memutuskan mandi dan melupakan kejadia itu dengan sibuk. Menonton pilihan terbaik gadis blasteran ini. Sebuah serial kartun menjadi pilihannya. Lisa menatap Tv di depannya dengan pandangan kosong.
Dia tidak sadar jika seseorang telah masuk ke dalam rumahnya. Bahkan tengah berdiri di depan pintu kamarnya. Menatapnya dengan pandangan senduh. Dia melihat Lisa termenung. Gadis itu seperti boneka hidup.
Dia melangkahkan kaki dan duduk di samping Lisa. Bahkan Lisa tidak menyadari kehadirannya. Pikiran Lisa benar-benar melayang entah ke mana. Sampai pelukan seseorang menyadarkannya.
Lisa menoleh dan terkejut. Dia memberontak sekuat tenaga tapi pelukan pria itu semakin erat. Lisa tidak lagi memberontak, tenanganya terasa terkuras habis. Dia hanya diam dengan cucuran air mata.
“Lepaskan aku,” lirihnya.
“Maaf.”Sebuah kata yang selalu dilontarkan Jungkook. Tidak pernah ada kata yang bisa mewakili penyesalan terbesarnya. Dia menatap dari samping wajah Lisa. Dia tahu gadisnya habis menangis hebat dan terlalu leha untuk menangis kembali.
Lisa meradang tapi dia tidak punya tenaga. Dia dia dengan tatapan kosong. Tubuhnya tidak bisa berkhianat karena begitu nyaman berada dalam pelukan Jungkook.
Melihat keterdiaman Lisa, Jungkook menangkup wajah Lisa. Sampai wajah Lisa menghadapnya, tatapan Lisa membuat Luka yang dirasakan Jungkook semakin menganga. Lisa tidak tahu derita Jungkook. Sebenarnya siapa yang terluka? Mereka hanya dua insan yang harus merasakan kepahitan hidup saat takdir tidak berpihak pada mereka.
Lisa tidak bisa membohongi perasaanya, kalau dia mencintai Jungkook sampai saat ini. Lukalah yang membuatnya menolak kehadiran Jungkook.
“Lisa, aku tidak tahu dengan harus apa yang aku lakukan agar kamu percaya dan mau mendengar penjelasanku,” kata Jungkook.
Memang sebua kepercayaan yang dihancurkan begitu efek penyebabnya. Sekali hancur kepercayaan maka sulit untuk dibangung kembali. Begitupun dengan Lisa, dia telanjur kecewa dan kepercayaannya sudah hancur berkeping-keping.
Lisa menggelengkan kepala, sampai dia melihat mata Jungkook berkaca-kaca. Saling menatap dengan pacaran luka masing-masing. Lisa mencintai Jungkook tapi dia kecewa dengan Jungkook, sementara Jungkook mencintai Lisa tapi menghianati gadisnya tanpa sengaja.
“Aku nggak mau dengar apapun,” lirih Lisa.
“Beri aku kesempatan, Lis,’ pinta Jungkook.
Lisa kembali menggelengkan kepala, dia menolak semuanya. Sampai dia melihat Jungkook memeluknya begitu erat dengan air mata pria itu. Pernah mendengar jika air mata pria itu lebih tulus dari seorang wanita? Lisa merasakan ketulusan Jungkook.Lagi-lagi tubuh dan pikiran Lisa tidak sejalan, buktinya Lisa ikut menangisi takdir mereka. Tangannya membalas pelukan Jungkook. Keduanya memangis dan meraung dalam hati, smeentara isak tangis kedua insan ini beradu. Sungguh menyayat hati, mereka harus terpisah pada ketidak mauan mereka.
Luka dan penyelasan, dua kata yang tidak akan mampu bisa menyatu dalam kurung waktu dekat. Menyembuhkan luka memang butuh waktu, bahkan bisa mengubah pribadi orang. Penyelasan sendiri bisa membuat orang itu kian meratapi nasib dan kesalahannya tak berujung.
“Aku mohon,” lirih Jungkook.
Jika ada yang melihat Jungkook, seorang CEO JungK Company memohon bahkan menangis mereka tidak akan percaya. Pria itu terkenal kejam, dinging dana arogan. Lalu semua sifatnya melayang demi sebuah maaf dari Lisa.
Lisa tidak percaya dengan perkataannya,”Ya.”
Jungkook menatap tidak percaya Lisa. Dia memeluk gadis itu erat dan dia tahu kesempatan ini akan dia gunakan dengan baik. Meski Lisa memberinya kesempatan, Jungkook tahu ini tidak semudah bayangan.
Dia akan berusaha menyembuhkan luka Lisa dan membuat gadis itu mencintainya kembali. Lisa tidak yakin dengan keputusannya, tapi dia tidak bisa juga berbohong soal perasaannya. Namun dia takut jika alasan Jungkook meninggalkannya membuat dia jatuh lebih dalam.
TBC
.See you next part
Pergi ke paris
Jangan lupa beli kedondong
Buat si nona-nona manis
Jangan lupa like dan komentarnya dong
KAMU SEDANG MEMBACA
Bosku Mantanku! || Liskook (TAMAT)
RomanceYADONG 🔞⚠️ Wajib Follow karena bersifat privat! Bagaimana Jika kamu dihadapkan dengan kenyataan pahit? Ketika kamu mencoba bangkit selama 8 tahun karena sebuah luka, kini kamu harus bertemu dengan pembuat luka itu? Lisa, gadis yang memiliki masa...