Seorang gadis mengenakan pakaian kantoran berjalan dengan wajah kebingunan. Dia tidak tahu harus melamar pekerjaan di mana. Sibuk memikirkan itu semua, ia memilih duduk di kursi kayu bawah pohon. Mencoba memikirkan pekerjaan apa yang mau menerimanya di kota London ini.
Dia tersentak saat melihat seorang gadis duduk di sampingnya. Wajah gadis yang tidak asing di matanya. Dia terbelak kaget saat menyadari jika dia adalah Jung Hana. Siapa yang tidak mengenal gadis cantik di sampingnya? Seorang model terkenal dengan bayaran mahal.
"J-Jung Hana," ujar gadis itu terbata-bata.
"Hehehe, kau mengenalku,'' kata Hana dengan cengirannya khasnya membuatnya semakin terlihat cantik.
Gadis itu jadi kikuk dibuatnya. Dia tidak menyangka jika sosok yang dia kagumi ternyata seramah ini. Baginya Jung Hana sangat duplikat dari Dewi Furtuna.
"Siapa namamu?" tanya Hana.
"Lalisa Monaban, atau Lisa," kata Lisa memperkenalkan diri.
"Lisa, aku memperhatikanmu seperti frustrasi. Ada apa?"
"Aku baru saja dipecat dan mencari pekerjaan, tapi tidak ada yang menerimaku."
"Emm, kebetulan Oppaku sedang mencari sekertaris untuknya. Apakah kamu mau?"
"Benarkah?! Aku tentu mau!" pekik Lisa bahagia.
"Hahaha, ini alamatnya. Kau bisa datang ke sana sekarang jika mau."
"Terimakasih, hana."
"Sama-sama. Aku harus pergi dulu. Jadwal pemotretanku hampir masuk."
"Baiklah. See you."
"See you."Lisa menatap punggung Hana yang kian menjauh. Matanya menatap kartu nama di tangan mugilnya. Wajahnya kini berseri-seri. Dia memperbaiki tatanan pakaiannya dan berjalan mencari Bus. Dia akan ke kantor yang diberikan Hana.
"JungK Company" itulah tujuan Lisa saat ini. Bibirnya tak hentinya tersenyum. Dia bersyukur ternyata Tuhan masih menyayanginya. Setelah menghabiskan waktu 30 menit menempuh perjalanan, dia tiba di sebuah perusahaan besar.
Mata Lisa terbelak kaget. Perusahaan di depannya adalah perusahaan yang tengah hangat diperbincangnkan di media maupun di perusahaan tempatnya bekerja dulu. Menelan ludah gugup dia melangkah masuk.
Tatapan orang semakin membatnya gugup. Lisa merasa tidak ada yang salah dari pakaiannya. Meski dia tahu pakaiannya tidak semahal yang mereka kenakan. Namun, Lisa tetap merasa pakaiannya inilah yang terbaik.
Lisa berjalan ke sinopsis, dan Lisa bingung saat resopnis itu tahu namanya. "Lalias Manoban?" tanya sinopsis itu.
"Iya, saya."
"Silakan ke lantai 3 dan nanti di sana resopnis."
"Baiklah."Lisa masuk ke kamar lift. Dia degdegkan membayangkan sepertiapa bosnya. Jika dia ingat CEO JungK Company sangat dingin dan tegas. Tapi, Lisa tidak tahu pekerjaan kakak Hana di sini apa? Entah. Lisa tetap bersyukur atas pekerjaannya.
Lisa menghampiri resopnis itu dengan senyum sopan. Resopnis itu membalas senyum Lisa."Saya Lalisa Monaban," kata Lisa memperkenalkan diri.
"Ah baiklah. Mari ikut saya."
Lisa mengekor dari belakang. Matanya menyipit saat melihat papan di atas pintu "CEO". Jangan bilang kalau dia akan jadi sekertaris CEO di sini. Lisa menggeleng tidak percaya."Silakan masuk." Lisa tersentak dari lamunannya. Dia berterimakasih dan melangkah masuk. Dia melihat pria yang fokus dengan monitor di hadapannya. Lisa tidak bernai mengangkat wajahnya. Dia merasa jantungnya berdetak tidak karuan.
"Lalisa Manoban," Panggil Pria itu dengan suara dingin.
Lisa mengangkat wajahnya dan bertumpu pada netra di hadapannya. Keterkejutan Lisa tidak dapat di tutupi. Dia bahkan melotot tidak percaya. Di depannya adalah pria masa lalunya.
"Kamu!" teriak Lisa tidak sadar.
"Jaga kesopanan Anda Lalisa," tegur pria itu dengan suara tegas.
Lisa baru sadar dan menunduk,"Maaf."
Pria di hdapannya menyeringai melihat gadis di hadapannya. Senyum kecil terbit di wajah tampannya melihat gadis itu ternyata masih mengingatnya dengan baik.
"Silakan duduk," kata Jung Jungkook-CEO perusahaan.
Lisa duduk di hadapan Jungkook dengan perasaan tidak tenang. Dadanya bergemuruh, dia tidak tahu perasaan yang dia rasakan. Sedih, senang, marah dan kacau. Jungkook mengacaukan perasaannya seketika.Lisa menyerahkan profilnya kepada Jungkook. Dia berharap pria itu menolaknya dan ternyata Dewi Furtuna tidk berpihak dengannya kali ini.
"Mulai hari ini kamu bisa bekerja." Perkataan Jungkook membuat Lisa menatapnya dengan tatapan sulit diartikan. Dia ingin mundur tapi sudah terlanjur masuk. Sepertinya dia akan berada pada kubangan masa lalu.
"Silakan keluar." Perkataan Jungkook membuat Lisa dongkol. Dia berdiri dengan kasar dan menunduk hormat. Dia keluar dengan mata memerah, perasaan terlukanya kembali ia rasakan.Jungkook sendiri menyandarkan tubuhnya. Dadanya menghangat melihat gadis itu baik-baik saja. Bahkan dia semakin cantik. Jungkook bertekad akan memiliki Lisa meski cara kotor sekalipun. Baginya Lisa adalah miliknya.
"Tuhan! Bosku Mantanku!" jerit Lisa dalam hati. Dia menyusun berkas-berkas di atas meja dengan wajah sedih. Dia harusnya kegirangan mendapat pekerjaan. Bahkan di atas mejanya dia telah membaca surat perjajin yang harus dia tandatangani serta gajinya sangat tinggi.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Bosku Mantanku! || Liskook (TAMAT)
RomanceYADONG 🔞⚠️ Wajib Follow karena bersifat privat! Bagaimana Jika kamu dihadapkan dengan kenyataan pahit? Ketika kamu mencoba bangkit selama 8 tahun karena sebuah luka, kini kamu harus bertemu dengan pembuat luka itu? Lisa, gadis yang memiliki masa...