3

48.1K 1.9K 42
                                    


~Berjalan di atas masa lalu, tidak semudah yang dibayangkan.”

***
Pagi ini Lisa sudah lengkap dengan pakaian stelan kantornya. Dia Memoles sedikit make up di wajahnya. Saat Lisa memoleskan lips golsh di bibirnya, dia terdiam sejenak.

Masih diingat semalam, laki-laki itu dengan kurang ajarnya datang ke rumahnya. Mencium dia seenaknya. Lisa merasa matanya kembali berlinang. Dia merasa terhina saat Jungkook memperlakukannya begitu rendah.

Lisa menatap jam tangannya dan segera keluar. Dia akan tetap profesional dalam bekerja. Baginya urusan pribadinya tidak perlu dia bawa ke kantor. Meski kenyataan tidak bisa ia tapik begitu saja, mengingat masalah pribadinya berhubungan dengan Bosnya sendiri.

Lisa baru sehari bekerja di JungK Company, dia merasa akan mati. Bagaimana bisa ia menjalani hari-harinya dengan bekerja di sana? Lisa bukan membenci pekerjaannya tetapi dia benci siapa yang memberinya pekerjaan.

Lisa memesan taksi, wajahnya terus merenung. Dia tidak mengerti takdirnya. Seolah hidupnya adalah lelucon. Bertemu mantan? Yang bener saja.

Lisa juga punya pemikiran dengan kalian yang sakit akan perlakuan mantan. Apalagi kalau mantan kalian sebenarnya masih sangat kalian sayang. Ingin mengumpatinya, memberikannya kata-kata kasar. Jangan bayangkan itu untuk Lisa. Dia tidak bisa melalukannya untuk saat ini, tapi tidak tau besok mungkin saja dia bisa kasar.

Lisa berjalan ke lift dan menyapa beberapa pegawai di sini. Banyak yang sudah mengenal Lisa, posisinya memang sangat menguntungkan. Semua orang bahkan berharap berada di posisinya. Lisa tidak tahu harus merasa tersanjung atau malah tertawa pahit.

Dia sampai di ruangannya dan menyalakan komputer di depannya. Lisa mulai menyusun agenda untuk Bosnya. Dia rasa pekerjaannya kali ini cukup banyak, mengingat agenda Bosnya lumayang padat.

Dia berusaha menyusun dengan detail, tidak mau melakukan kesalahan. Sampai suara derap langkah kaki terdengar. Lisa mengangkat wajah untuk melihatnya. Pria dibalut kemeja hitam dengan harum maskulin, menambah kesan cool pria itu.

Dia berjalan melewati meja Lisa begitu saja. Seolah tadi malam tidak ada yang terjadi. Lisa menggeleng tidak percaya. Dia tahu jika Jungkook sangatlah bastrad.

Dia memejamkan mata, menahan gejolak dalam hatinya. Ingin rasanya Lisa membabi buta pria itu. Namun, Lisa menyalahkan dirinya tadi malam. Dia harusnya memukul pria itu, hanya yang dia lakukan menangis. Begitu menyesakkan apa yang di rasa gadis ini sampai tidak mampu melakukan apapun.

Dia mencoba acuh dan kembali melakukan pekerjaannya. Jarinya begitu lincah mengetik dan setelah dirasa tidak ada yang salah Lisa mengumpulkan nyawa. Dia akan mesuk ke dalam ruangan yang dianggapnya ruangan terpengap di dunia.

Tok-tok!
“Masuk.”

Setelah mendengar suara dingin itu, Lisa melangkah masuk. Dia berdiri di hadapan Jungkook yang kini menatapnya datar. Lisa menatap sebentar ke arah Jungkook dan membuka catatan kecilnya.

“Selamat pagi, Pak. Saya akan membaca agenda Anda hari ini.”
Jungkook hanya mengangguk. Lisa kembali melanjutkannya supaya bisa cepat hekang dari sini.
“Jadwal ada ada rapat penting dengan Mr. Kim dari perusahaan KimT Company. Selanjutnya ada pertemuan makan siang dengan Mr. Namjoon dan Mr. Yoongi di cafe Camerol. Lalu, sore nanti akan membahas kontrak kerja sama dengan Mr. Soobin. Malamnya ada undangan pesta pernihakan dari relasasi Bapak, Mr. Sehun.” Lisa menyebutkan jadwal Jungkook dengan jelas.

Jungkook merasa hari ini akan melelahkan, dia mendengus ketika harus menghadiri pesta pernikahan Sehun. Dia rasa di sana akan seperti neraka.
“Dress code?”
“Biru malam, Pak.”
Jungkook mengangguk dan mengambil berkas di depannya. Lisa diam-diam mengamati Jungkook yang terlihat serius. Sialnya matanya malah menatap bibir Jungkook. Lisa mengalihkan tatapannya.

Bosku Mantanku! || Liskook (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang