28

10.4K 715 27
                                    

Deenan tumbuh menjadi sosok pria yang penuh penyayang. Apalagi setelah mommynya dinyatakan hamil, ia menjadi seorang kakak yang penuh pengertian dan siaga.

Lisa tida pernah menduga ia bak seorang putri dalam kerajaan. Ia dijaga ketat oleh Jungkook dan Deenan. Kedua jagoannya itu selalu menurutinya.

Di hari minggu seperti biasa, mereka olaragah di sekitar rumah mereka. Demi terpapar cahaya matahari. Deenan dan Jungkook mengenakan pakaian olahraga serba putih.

“Mommy, sebaiknya Mommy istirahat sekarang,” ujar Deenan menarik Lisa.

“Aku haus,” ujar Lisa membuat Jungkook yang mengikuti mereka membuka penutup botol dan menyerahannya.

Lisa menenguknya seraya tersenyum. Ia menyerahkanya kembali kepada suaminya, lalu ia memeluk Jungkook karena merasa paling bahagia.

“Aku akan membuat masakan untuk kalian—“

“Nooo!” teriak Jungkook dan Deenan.

“Aish!” kesal Lisa.

Hobi memasaknya terpaksa ia tidak lakukan semenjak hamil karena Jungkook khawatir berlebihan, putranya ikutan khawatir, mengingat Lisa pernah demam, padahal dokter telah menjelaskan ika itu efek kehamilan. Namun, keduanya bersikeras menolak penjelasan dokter dan menganggap Lisa kecapean.

Deenan dan Jungkook menarik Lisa ke kamar. Setelah sampai di sana, Deenan pamit dan ke kamar sendiri untuk mandi.

***

Lisa mengupas mangganya, tetapi dia kedatangan Hana yang mengomel sepanjang kereta. Sejak meeting yang mengacaukan acara ekhmnya dengan suaminya, seak hari itu juga Hana mengomel tanpa henti.

Flashback.

“Silakan masuk, Sir,” ujar Hana menyeringai ke arah oppanya.

“Masih bisakah kamu tersenyum setelah mausk ke dalam?” batin Jungkook.

Mereka masuk dan benar saja, wajah Hana berubah pucat pasi melihat Granpdanya di dalam ikut serta dalam meeting. Matanya hampir keluar melihat pria yang berada di ujung adalah Bosnya.

Jleb.

“Oppa-awas kau!” batin Hana. Ia terpaksa duduk di samping Jimin. Demi apa pun, Hana tidak percaya jika Bosnya sekarang ada di dalam ruangan. Ika tahu begini, ia tidak akan memberitahukan Jungkook tentang meeting ini.

Tatapan Hana tidak fokus karena biar bagaimanapun, dia duduk tepat di samping Jimin dan juga berhadapan dengan grandpanya. Sudah berbulan-bulan ia bersembunyi dan menghindar, tetapi sekarang ia sama seperti menyerahkan diri di dalam kandang singa.

“Dengar-dengar projek di LA akan ditinjau langsung, Sir. Apakah Anda akan datang ke sana?” tanya salah satu client Jungkook.

“Benar. Projek di sana harus ditinjau langsung dari kantor pusat Jeon Crop. Akan tetapi, bukan saya yang akan ke sana. Mr. Jimin yang akan mewakili saya, dia memang bukan dari Jeon Crop, tetapi dia akan menjadi bagaian dari keluarga saya,” ujar Jungkook membuat Hana sukses mati kutu.

“Owh, ini kabar baik. Saya juga tahu jika Mr. Jimin memang ahli di bidang ini,” sahutnya.

“Ya, kami turut senang mendengar jika Mr. Jimin akan bergabung dengan Jeon Crop,” timpal lainnya.

“Apa ini alasan Anda untuk vakum di dunia modeling? Saya sangat menyuaki setiap busana yang Anda kenakan dan terus ingin membelinya,” ujar salah satu wanita yang menggemari Hana.

Hana menjawabnya dengan kaku. “Bukan, saya berhenti karena ingin mencoba hal lain,” ujarnya.

Jungkook mengangkat alisnya saat Hana menatap ke arahnya. Ia terbahak-bahak dalam hati saat adiknya tidak bisa berkutik karena banji pertanyaan tentangnya dan Jimin.

“Apakah Mr. Jimin dan Hana akan meninjau projek di LA?”

Mr. Xeo menimpali, “Ya, setelah pernikahan mereka berdua.” Hana tidak bisa membendung rasa terkejutnya.

Mati! Ia benar-benar tertangkap keperangkap grandpanya. Matanya sudah berkaca-kaca karena kesal. Setelah meeting berakhir ia pergi tanpa menghiraukan panggilan grandpanya.

Begitulah Hana jika sudah kesal.

Flashback off.

“Huwaaaaaaa! Aku tidak tahu bagaimana menghadapi pernikahan dengan Bosku sendiri? Ah, ralat, mantan Bosku!” jerit Hana.

“Kamu tidak perlu merasa frustrasi, Hana. Jungkook itu juga Bosku dan dia itu mantanku,” ujar Lisa.

“Kamu tidak tahu, hubunganku dengan Bosku sert mode pesawat, tidak bisa diganggu dan tidak bisa terhubung ke mana pun,” ujar Hana membuat Lisa terbahak.

Ia dengan santai menikmati mangganya. Membiarkan adik iparnya menumpah gundahnya karena minggu depan Hana akan berakhir di altar bersama Jimin.

“Aku ingi n sekali mengutuk Oppaku,” kesal Hana.

"Hahaha, kamu jangan mengutuknya. Ingat anakku,” ujar Lisa geli.

***

Bersambung ....

Jangan lupa dukung Chanel grupku, Guys. Ini cerita Liskook.

https://www.youtube.com/channel/UClIc8nbOr9JA14IeOZgd3Uw

Mohon bantu capai 1K subscribe.😇🙏

(Part 1)

(Part 2)

(Part 3)

(Part 4)

Bosku Mantanku! || Liskook (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang