Enggak lama, dong updatenya 😁
Gue ngakak pas baca komentar kalian guys. Really itu Sulhe bukan Sule 😂😆Happy Reading
Eits, jangan lupa tekan tombol follow dan vote 😘Pagi yang cerah ini, Lisa berkutat di depan kompor. Rambutnya ia gulung dan kucir asal.
Dia tampak seksi dengan keringat yang menjalar dari pelipis dan dahinya. Wanita yang mengisi hati Jungkook ini terliha telaten mengerjakan urusan dapur.
"Non, biarkan kami yang mengerjakannya," ujar pembantu di Mansion Jungkook.
"Tidak, Bi. Bantu saja aku menatanya di atas meja." Lisa tetap menolak. Akhirnya mereka pasrah.
Setelah semua tertata rapi, Lisa pergi ke kamar Deenan. Dia membuka pintu dan melihat Deenan masih tidur.
Cup.
Lisa mengecup bertubi-tubi pipi Deenan ketika Deenan tidak kunjung membuka matanya.
"Enghhh!" Kelopak matanya mengerjab lucu. Dia tersenyum melihat Lisa.
"Mommy!" pekiknya.
"Yes, Boy. Bangun, Sayang. Mandi dan sarapan," ujar Lisa. Deenan mengangguk.Lisa membantu Deenan dan memandikan Deenan. Mereka tidak menyadari kehadiran Jungkook.
"Sudah harusnya itu terjadi sejak dulu," batinnya.
"Jungkook." Jungkook kaget dan tersenyum. Dia menghampiri anak dan calon istrinya.
"Padahal Daddy juga ingin dimandikan," ujar Jungkook membuat Lisa melayangkan cubitan di pinggangnya.
"Hus, ada Deenan." Deenan malah terkikik geli melihat ekspresi kesakitan Daddynya.
"Kalian berdua turun ke bawah dan tunggu aku." Deenan dan Jungkook kompak mengangguk. Mereka berdua turun.
Air mata Lisa jatuh. Ia segera mengusapnya. Ia tidak menyesali apa pun yang kini terjadi.
Keputusannya bulat menganggap Deenan adalah putranya. Kandung atau bukan, baginya anak kecil itu tidak berdosa dan sosok kecil yang rindu akan kasih sayang seorang Ibu.
***
"Mommy!" pekik Deenan. Lisa segera melihat Deenan dan di lantai tercecer tumpahan minuman.
Deenan menatapnya takut dan terlihat ia semakin panik saat Jungkook datang.
"Deenan ...." Kata Jungkook mengambang saat melihat tumpahan jus di lantai. Ia menatap berkasnya di atas meja.
"Tidak apa-apa, Sayang. Biar Mommy yang bersihkan. Kamu main lagi," ujar Lisa saat melihat Jungkook akan berbicara.
"Maaf, Mom, Dad," lirihnya. Lisa memeluk dan mencium bibir Deenan singkat.
"Putra Mommy main lagi."
Deg.
Jungkook tidak bisa membohongi dirinya bahagia ketika Lisa mengatakan itu.
"Kamu bisa kerjakan berkas kamu lagi, 'kan? Nanti aku temani," ujar Lisa menyadarkan Jungkook dari lamunannya.
"Iya." Lisa sudah selesai membereskan tumpahan minuman itu.
Dia duduk di samping Jungkook dan menatap Jungkook yang serius mengerjakan tugas kantornya.
"Selesai." Jungkook merengakan ototnya yang terasa kaku. Ia menutup laptopnya.
"Jungkook, aku ingin bicara serius denganmu," ujar Lisa.
Jungkook mengangguk, "Katakan."
"Terlepas apa pun yang terjadi. Aku hanya butuh kejujuranmu. Sepahit apa pun kenyataannya, aku hanya ingin tahu kebenarannya."
Lisa mengenggam tangan Jungkook. Mengusapnya lembut.
"Kamu tahu ... ternyata memperjuangkan masa lalu lebih berat daripada memperjuangkan masa depan," ujar Lisa, "kamu juga tahu, masa lalu ingin kita jadikan masa depan karena kita saling cinta."
Tatapan Mata Lisa begitu teduh. Ia yakin, bukan hanya dirinya yang terluka, tetapi pria di depannya juga terluka.
Dan ia tidak akan membiarkan Deenan terluka. Cukup lama anak sekecil Deenan tidak merasakan kasih sayang.
"Ak--aku ... takut ...." Lisa mengusap pipi Jungkook lembut.
"Apa ketakutanmu?" tanya Lisa.
"Menyakitimu dengan kenyataan yang ada." Lisa tahu itu. Bukankah tanpa ia tahu kenyataannya, ia sudah sering terluka.
"Aku akan bersamamu. Jika ini terlalu menyakitkan, aku rela hidup bersamamu dengan luka yang ada." Bagai ditancap belati di jantung Jungkook. Jawaban Lisa membuat ia tidak dapat menyembunyikan semua.
"Akan aku ceritakan segalanya padamu dan kumohon tetap bersamaku."
Lisa mengangguk mantap.
"Deenan putra kandung kita." Lisa tertegun dan menatap mata Jungkook dan tidak ada kebohongan di dalamnya.
"Ap--apa?" tanya Lisa terbata-bata. Ia mengerjab dan mengusai dirinya. Ia tidak mau Jungkook berhenti bercerita.
"Kenyataannya Deenan adalah putra kandung kita." Ok, Lisa akan memahami ini.
Tapi jika Deenan adalah putra kandungnya kenapa dia tidak ingat? Seseorang adakah yang bisa memberitahu tentang teka-teki ini?
"Aku akan ceritakan semua sampai penyebab kamu tidak ingat apa pun."
Lisa mengangguk.
TBC
Komentarnya guys 😂
Mana nih yang kepo Lisa kenapa bisa lupa jika dia punya anak?Next part akan banyak flashback :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bosku Mantanku! || Liskook (TAMAT)
RomanceYADONG 🔞⚠️ Wajib Follow karena bersifat privat! Bagaimana Jika kamu dihadapkan dengan kenyataan pahit? Ketika kamu mencoba bangkit selama 8 tahun karena sebuah luka, kini kamu harus bertemu dengan pembuat luka itu? Lisa, gadis yang memiliki masa...