Hari ini adalah hari bersejarah untuk Lisa dan Jungkook. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari pernikahan mereka.
Lisa sudah dirias sedemikian cantiknya. Wajahnya sejak tadi berseri-seri.
Bahagia tidak dapat tertutupi dari binar matanya. Bibirnya yang selalu melengkung.
Dengan gaun putih yang membalut tubuh idealnya. Ia keluar dari kamar menuju Altar di mana tambatan hatinya menungu.Dia sampai di sana dengan selamat. Sementara Lisa di tuntun oleh Ayahnya.
Pernikahan Lisa memang sudah disetujui setelah Jungkook datang melamar Lisa secara resmi.
"Ah, aku degdegekan," batin Lisa.
Ia berjalan di atas karpet merah. Tambah gugup saat ia tiba di sana. Lelakinya menatap ia tanpa kedip.
Sungguh Lisa memesona. Membuat Ju ngkook tak bisa berpaling sedetik pun.
Jungkook mengulurkan tangannya. Ia dan Lisa kini berhadapan. Menyampaikan punjian satu sama lain.
"Bersiap?" tanya Pendeta. Mereka mengangguk.
"Jung Jungkook, bersediakah engkau menikah dengan Lalisa Manoban? Menjadikan ia sebagai istrimu dan menerimanya suka, duka dan terpisahkan hanya oleh maut."
"Ya."
"Lalisa Manoban, berediakah engkau menikah dengan Jung Jungkook? Menjadikan ia sebagai suamimu dan menerimanya suka, duka dan terpisahkan hanya oleh maut."
"Ya."
Lisa bersedia. Ia menetapkan hatinya. Cukup selama ini Jungkook sedih dan terluka.
"Nikmati pernikahanmu sebelum aku menghancurkan semua," desis seoranh Wanita yang menatap mereka dengan sinis.
***
Lisa kini bersiap untuk resepsi pernikahan mereka. Ia tak menyangka Jungkook merayakan pernikahan mereka begitu meriah.
"Wah," decaknya.
"Kamu menyukainya, Sayang?" bisik Jungkook.
"Sangat. Ini berbeda saat kita datang dulu," ujar Lisa.
"Tentu."
Tamu-tamu kini berdatangan. Mengucapkan banyak ucapan turut berbahagia kepada mereka.
Selly dan Irang pun sudah memaafkan Jungkook. Sedangkan Deenan lengket dengan Kakekknya Mr. Xeo.
Dengan bangga lekaki tua itu memperkenalkan cucunya kepada relasi bisnis mereka.
Banyak pertanyaan tentang Deenan dan lelaki tua itu tahu cara mengatasinya dan menjawab dengan baik.
"Aku ingin Mommy," ujar Deenan kepada Kakeknya.
"Mommymu sedang sibuk, Son." Terlihat memang sejak tadi tamu tak ada habisnya.
"Mommy," lirih Deenan dengan mata berkaca-kaca. Mr. Xeo terpaksa membawa cucunya ke sana.
"Ohg, putra Mom kok nangis, Sayang?" Lisa mengusap pipi Chuby Deenan.
"Mommy, hiks Deenan mau minum susu." Rengekan khasnya membuat Lisa gemas.
Jungkook juga gemas sekali. Tahu kebiasaan putranya saat mengantuk dan ingin susu.
"Kenapa tidak minta pada Granfa?" tanya Jungkook.
"Maunya Mommy." Rupanya kesayangannya sedang manja.
"Kamu ikut Grandma dulu, Sayang. Nanti, Mommy akan menyusul." Lisa memberikan Deenan kepada Ibu mertuanya Selly.
"Ada apa dengannya?" tanya Selly melihat cucunya cemberut.
"Dia ingin susu, Mom. Tapi, harus aku yang memberikannya," ujar Lisa.
"Hey, Boy. Mau ikut dengan Aunty?" Hana datang.
Ia membujuk Deenan sampai anak itu menurut. Lisa menggelengkan kepala melihat keras kepala dan manha putranya.
"Dia sangat mirip denganmu," ujar Lisa.
"Tentu." Jungkook tersenyum geli sendiri membayangkan sikap putranya.
"Kapan acara ini berakhir?" Pertanyaan Lisa membuat hati Jungkook tersinggung.
"Ah, ak--aku tidak bermaksud begitu. Aku ha--hanya bertanya karena tidak mau Deenan menunggu lama," ujar Lisa gugup.
"Aku pikir pestanya membosankan." Lisa merasa gemas sekaligus cemas. Ia mengusap lengan Jungkook.
"Hey, Bro!" Dalam situasi sulit, pria ini datang dengan kemeja biru malam miliknya.
Ia menyisir rapi rambutnya. Gayanya terlihat manly sekali.
"Aku pikir kau tidak datang," ujar Jungkook.
"Aku datang di hari bahagia sahabatku." Dengusan Jungkook membuat ia tertawa.
"Selamat, Bro. Cepat diberi momongan lagi." Pipi Lisa memerah padam mendengar ucapan pria itu.
"Dan hey cantik. Selamat menempuh hidup baru dengan pria membosankan di sampingmu," ujarnya.
"Jimin!" geram Jungkook membuat pria itu semakin usil.
"Cepatlah menyusul. Kau pria kesepian." Jungkook tersenyum menang melihat wajah sebal Jimin.
"Ck," decak Jimin. Ia segera pergi dan menuju tempat makan.
Jimin memang pria yang tak memiliki kekasih. Wakau kelihatan humor, ternyata dia pria yang sulit dimasuki tentang privasi hatinya.
Brak!
"Arghhh! Padahal hanya ingin makan saja susah!" gerutunya.
Jasnya kotor karena seseorang menabraknya.
"Maaf," lirih gadis itu. Jimin mengangkat wajahnya.
Ia melihat wanita itu menggendong seorang bocah 5 tahun yang hampir menuju 6 tahun.
Jimin kenal siapa wanita ini. Selain karena sering tampil di TV, ia adalah adik dari sahabatnya.
Jung Hana.
"I'ts ok."
Jimin pergi. Meninggalkan Hana yang menatapnya dengan pandangan berbeda.
TBC
Guys, makasih vote dan komentarnya 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Bosku Mantanku! || Liskook (TAMAT)
RomanceYADONG 🔞⚠️ Wajib Follow karena bersifat privat! Bagaimana Jika kamu dihadapkan dengan kenyataan pahit? Ketika kamu mencoba bangkit selama 8 tahun karena sebuah luka, kini kamu harus bertemu dengan pembuat luka itu? Lisa, gadis yang memiliki masa...