Absensi LFDS2E03 ✍🏻
Begitu bersemangatnya Jizhun selama di perjalanan. Ia memutar musik dengan volume tinggi, bernyanyi sembari mengemudi. Di sampingnya, Yixian sesekali mengimbangi energi Jizhun dengan tarian kecil mengikuti irama musik.
Beberapa jam berlalu, lama-lama wajah keduanya terlihat semakin lemas. Jizhun menghela napas berkali-kali dan melihat map dengan tak sabar.
"Berapa lama kita akan sampai?" Yixian merasakan pantatnya sedang dimasak di atas bara api. Ia memperbaiki posisi duduknya dan membuka jendela, menyadari hari sudah mencapai senja.
"Sudah cukup dekat, sekitar 20 menit lagi kita sampai." Jizhun menguap lebar.
Melihat Jizhun nampak kelelahan, Yixian lalu menawarkan diri, "Dari sini, biar aku yang mengemudi."
Mobil lalu berhenti, Jizhun dan Yixian saling menyeberang berpindah tempat duduk.
"Hati-hati. Jalanan pedesaan sedikit terjal dan berkelok," Jizhun mengingatkan.
Yixian mengangguk lalu mulai melajukan mobilnya kembali. "Ngomong-ngomong, kakekmu sakit apa?"
"Ayahku bilang, minggu lalu kakek jatuh di kamar mandi. Kakinya cedera."
"Bukankah keluargamu dari keluarga berada? Kenapa membiarkannya hidup di pedesaan, sendirian?"
"Itu kemauan kakekku sendiri. Dia ingin menghabiskan masa tua di pedesaan, dia sangat menyukai pemandangan kampung halamannya ini. Ayah sudah mengirimkannya seorang perawat tapi kakek menolak, dia malah bilang mau bertemu denganku."
"Ah, aku tidak membawa apa-apa untuknya!" Yixian terkesiap sendiri. Karena ajakan Jizhun cukup mendadak, ia tak sempat membuat persiapan selain mengepak pakaian dan keperluan menginap.
"Tak apa, kedatangan kita sudah cukup untuk membuatnya senang." Jizhun lalu mengambil sebotol air dan membuka mulut hendak meneguk, sampai tiba-tiba ia melihat rombongan bebek yang muncul ke tengah jalan. "Yixian, awas!"
"Aaaaaa! Huaaa! Hua?!" Yixian menginjak rem mendadak. Ia menampar pipinya sendiri lalu melihat ke belakang. "Jizhun, Jizhun! Apa itu?!"
"Apa kau melindasnya?!" Jizhun yang ikut panik, menurunkan jendela dan memeriksa keadaan di belakang mobil. Di sana nampak dua ekor bebek terkapar dalam kondisi badan gepeng dan isi perut terburai keluar.
"Oweeekk! Oweeekkk!" Bebek-bebek lainnya berkerumun di sekitar jasad temannya.
"Yixian, jalan! Cepat jalankan mobilnya!" Jizhun memukul tangan Yixian sambil menutup kaca jendela.
"Tunggu, kita harus turun dan bertanggungjawab—"
"Tidak, Yixian!"
"Kita harus membayar nyawa bebek itu pada pemiliknya—"
"Cepat lajukan mobilnya atau kita akan dibunuh!" pekik Jizhun dengan wajah tegang. Matanya tak mungkin salah ketika melihat sosok pengembala yang muncul dari kejauhan dengan sebuah cerulit di tangannya.
Jizhun menempatkan tangan Yixian pada kemudi dan berteriak, "Aku sudah berjanji pada ayahmu untuk melindungimu! Kau tidak mau mati di sini, 'kan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐧𝐠 𝐅𝐨𝐫 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 𝐒𝟐 [Complete ✓]
FanfictionKematian tragis akibat kebakaran di sebuah gedung kasino bertahun-tahun silam, membuka lembar kehidupan baru dimana orang yang ditinggalkan hidup dalam 'pencarian' kosong dan pengelakkan. Sesuatu mungkin akan kembali, atau tetap menjadi bayangan di...