‹««--------------•••♥•••---------------»»›
"Jangan terkecoh!" Dei Lung memekik melihat semua orang bergerak ke arah Sean berada. Suasana mendadak dihiasi kepanikan, padahal perlombaan sedang berlangsung seru-serunya. "Dia mencoba mengacaukan permainan kalian, dia berusaha untuk curang!"
Namun naas, tak ada yang mendengarkan. Bahkan Yamato pun nampak memperhatikan dengan serius seraya bergerak menghampiri.
"Musmus?!" Yixian melompat ke samping Yibo yang tengah memangku Sean dan memberinya sandaran. "Ada apa?"
"Ah, perutku ... Aku tidak tahu kenapa, ... Akkh!" Sean mengerang kesakitan. Ia terlihat lemas dengan tangan terus menekan perutnya sekuat tenaga. Rasa sakit yang semula menggeliat di perut kini menjalar ke seluruh tubuh, begitu menyiksa.
"Ini tidak bagus. Siapkan mobil!" Yibo memberi perintah. Jizhun sigap mengeluarkan kunci mobil dan berlari untuk menyiapkan kendaraannya.
"Bertahanlah, kita akan pergi ke rumah sakit." Yibo mengangkat Sean dan bergegas membawanya menyusul ke arah Jizhun pergi.
Yixian mengiringi di belakang sambil memaku pandangan cemas pada musmusnya. Mengingat lelaki itu tak mudah sakit, apa yang terjadi saat ini begitu membuatnya cemas.
Langkah cepat bersama derap kaki memburu menggiring empat roda dari hospital bed yang didorong cepat, menambah keramaian suasana koridor di sebuah rumah sakit. Ketika dilepas menuju ruang gawat darurat, Sean bahkan tak bisa berbicara. Matanya tertutup kuat lantaran menahan sakit.
Yibo dan Yixian mematung menyaksikan pintu yang tertutup. Keduanya tertegun beberapa saat, beradu dengan ketegangan.
"Semoga tidak terjadi apa-apa ..." Tangan Yixian saling mengerat, matanya berkedip cepat mengimbangi irama jantung. Ia baru saja menikmati hal yang menyenangkan, tiba-tiba saja kini ia mendapati dirinya berdiri ketakutan.
Yibo menyisir rambutnya kasar ke belakang, wajahnya menggelap. "Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi? Bukankah semua pelayan dan penjaga mengawasinya selama 24 jam? Bagaimana bisa Sean tiba-tiba jatuh sakit?!"
"A-aku yakin itu bukan sakit yang parah," ucap Jizhun agak gugup, berusaha mencairkan suasana. "Banyak orang yang tiba-tiba mengalami masalah pencernaan, atau kram perut, ... Semacam itu. Jadi, sebaiknya kita tak perlu terlalu cemas?"
Yibo tak menggubris. Ia tetap pada wajah marah dan tertekan yang seketika membungkam segala suara serta lingkungan sekitarnya. Ia hanya terfokus pada apa yang tercuat di kepalanya saat ini. Ia memikirkan satu hal, hal yang selama ini terlintas namun tersapu keraguan. Entah itu sebuah firasat atau angan-angan, ia tak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐧𝐠 𝐅𝐨𝐫 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 𝐒𝟐 [Complete ✓]
FanfictionKematian tragis akibat kebakaran di sebuah gedung kasino bertahun-tahun silam, membuka lembar kehidupan baru dimana orang yang ditinggalkan hidup dalam 'pencarian' kosong dan pengelakkan. Sesuatu mungkin akan kembali, atau tetap menjadi bayangan di...