🐑💨 ...
~~~♥~~~
.
.
.--- Bandara International Beijing, 20.00 ---
"Aku harus segera masuk pesawat, Yixian." Sean mendorong Yixian agar melepas pelukannya, tetapi tangan Yixian kembali merengkuh bahkan semakin kuat.
"5 menit lagi, kumohon." Yixian menghela napas panjang dan berucap, "Kita baru bertemu dan sekarang harus berpisah lagi, aku tidak rela."
"Hanya sampai wajahku selesai diperbaiki." Sean mencubit telinga Yixian untuk melepaskan diri, jika dibiarkan maka ia akan ketinggalan pesawat.
Orang yang mendampingi Sean memberi isyarat untuk segera berangkat.
"Cepatlah kembali, aku akan menunggumu!"
Sean tersenyum dan melambaikan tangan pada Yixian, "Bye~bye!"
Setelah berbalik badan dan menyeret kopernya menuju garbarata, Sean menampakkan wajah kesal. Ia merutuk dalam hati, "Bajingan itu bahkan tidak memberiku salam perpisahan! Tsk."
Di luar gedung bandara, Yibo hanya berdiam diri di dalam mobil. Ia memandangi langit, memperhatikan penampakan pesawat yang turun untuk mendarat dan lepas landas menuju ketinggian.
"Ayah, kau benar-benar keterlaluan." Yixian masuk ke dalam mobil dan menutup pintu dengan kencang. "Kau tidak akan melihatnya selama berbulan-bulan, apa kau tidak akan menyesal?"
Yibo menyalakan mesin mobil kemudian melajukan kendaraan dengan wajah penuh beban.
"Apa kau masih marah padanya tentang hal itu?" tanya Yixian. Yibo tak juga memberinya wajah. "Aku yakin Mama bukan orang yang mudah jatuh cinta, dia tidak mungkin menjalin hubungan dengan orang lain."
"Kita tidak tahu apa yang terjadi selama dia menghilang. Dan terlebih lagi, jika Robert ini memang bukan siapa-siapa, kenapa dia terlihat panik dan bersikap menutupi?" Yibo tak habis pikir. Ia merasa terganggu bahkan hingga tak bisa tidur semalaman.
Di sisi lain, Yixian yang menggenggam kepercayaan penuh pada Sean Xiao terus berupaya meredam, "Mungkin … Karena dia takut Ayah melakukan sesuatu yang buruk pada orang itu, seperti apa yang dia kira terjadi pada Kakek Zong?"
Yibo meminggirkan mobilnya dan berteriak, "Itu artinya Robert keparat ini lebih berharga dari Pak tua Zong?!"
"Be-belum tentu!" tepis Yixian lalu mematikan mesin mobil dengan perasaan was-was, mendadak cemas dengan emosi Yibo yang meledak-ledak. "Ayah, istirahatlah, biarkan aku yang menyetir. Ketika Mama kembali, kau harus sudah pulih sepenuhnya dan menyelesaikan permasalahan ini."
Yibo melepas sabuk pengaman dan pindah ke kursi belakang. Segera setelah pindah duduk, Yibo membuat panggilan telepon. "Halo? Yong Qi, bagaimana perkembangannya? Ini sudah lewat dari 24 jam!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐧𝐠 𝐅𝐨𝐫 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 𝐒𝟐 [Complete ✓]
FanfictionKematian tragis akibat kebakaran di sebuah gedung kasino bertahun-tahun silam, membuka lembar kehidupan baru dimana orang yang ditinggalkan hidup dalam 'pencarian' kosong dan pengelakkan. Sesuatu mungkin akan kembali, atau tetap menjadi bayangan di...