~~~ ♥ ~~~
Sebuah mobil melaju cepat di dalam terowongan, menembus kesunyian lepas dini hari. Kemudi ia kuasai dengan satu tangan, sementara satu tangan lainnya menarik ikatan dasi supaya longgar.
"Bagaimana perkembangannya?" Yibo memulai panggilan telepon.
"Setelah terlihat berkeliaran di sekitar rumahmu, orang itu mengemudikan sebuah mobil truk yang tercatat dimiliki oleh seorang warga pedesaan."
"Apa kau mendapatkan gambar wajahnya?" tanya Yibo lalu melihat pada gantungan misterius yang ia pajang di dashboard. Benda yang melukai Yixian.
Orang di seberang sambungan telepon itu menjawab, "Penampilannya sangat tertutup. Tapi aku punya gambar wajah dari sudut pandang yang lebih jelas dari tangkapan layar cctv. Aku akan mengirimkannya padamu."
"Mn." Yibo menutup sambungan telepon. Kendaraannya berguncang setelah melindas segumpal batu, membuat gantungan itu terjatuh.
Ketika Yibo hendak mengambil, di saat bersamaan sebuah sepeda motor melaju kencang ke arahnya.
Kilat cahaya lampu yang muncul tanpa peringatan, menjadi pemandangan terakhir yang tertangkap mata.
Duashhh!
Suara benturan keras disusul bunyi hantaman berulang ke daratan aspal, mengacaukan suasana malam yang tenang. Cairan darah memercik di atas pecahan kaca tanpa terdengar suara apapun setelahnya.
----
Sean kembali memulai paginya dengan pemandangan serupa. Lagi-lagi melihat Yixian sudah berjaga di depan pintu peternakan, lebih awal dari hari kemarin.
Tentu saja, wajahnya kali ini berbeda. Sean menghela napas panjang lalu berjalan mengabaikan Yixian, masuk untuk mengurus hewan-hewan ternaknya.
"Sial, aku tidak bisa fokus."
Meskipun keduanya saling mengabaikan, tetapi tak satupun dari mereka yang terlihat tenang. Baik Yixian maupun Sean memendam emosinya masing-masing.
"Pergilah!" teriak Sean. "Apa yang kau inginkan?!"
Tangan Yixian mengepal, ia memberi tatapan keras. Semakin ia memandang, semakin padat dadanya terasa. Semalaman ia terjaga, terjaga dalam seribu tanya dan perasaan resah. Namun meskipun begitu banyak kata yang ingin ia ucapkan, ketika berhadapan langsung dengannya, lidahnya mendadak berat. Tak ada suara yang mampu ia loloskan. Yixian merasa begitu rumit dan sulit.
Di sana, Sean kemudian tertegun. Ia teringat dengan kenangan masalalu ketika ia mencoba meninggalkan Yixian kecil di suatu tempat. Yixian memberinya ekspresi wajah yang sama seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐧𝐠 𝐅𝐨𝐫 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 𝐒𝟐 [Complete ✓]
FanficKematian tragis akibat kebakaran di sebuah gedung kasino bertahun-tahun silam, membuka lembar kehidupan baru dimana orang yang ditinggalkan hidup dalam 'pencarian' kosong dan pengelakkan. Sesuatu mungkin akan kembali, atau tetap menjadi bayangan di...