🌼Yuhuuuu ~~~~~🌼
Apakabar semuanya? Semoga sehat dan bahagia selalu 💞✨Ada yang masih nungguin kelanjutan cerita inikah? 🥺
‹««--------------•••⟨∅⟩•••---------------»»›
Dorrrr!Mata Sean membesar begitu tembakan dilepaskan. Pintu kandang berlubang tertembus timah panas, mengakibatkan para hewan ternak berlarian gaduh.
"Di mana? Di mana kau?" Yibo mempertahankan arah bidikannya selagi bergerak mendekati pintu kayu tersebut. "Jika tingginya sama denganku, maka seharusnya peluru itu sudah menembus dadanya," pikirnya yakin.
Namun ketika sampai di depan pintu kandang, ia tak menemukan seorang pun di dalamnya. Hanya sekelompok domba yang sedang bersantai dan mengamati, sebagian berkumpul di pojok lantaran merasakan ancaman.
Dan satu anak domba yang terdiam di dekat pintu. "Mbeeee ~~~"
"Minggir!" Yibo mendepak anak domba itu dengan kakinya. Ia memperhatikan setiap sudut ruang kandang yang tak begitu luas itu, dari permukaan hingga bagian atap.
Namun sejeli apapun mata Yibo menyisir, sosok yang ia harapkan tak juga tertangkap penglihatan. Pistol yang ia genggam kemudian diturunkan perlahan, lalu tanpa diduga, kepalanya dihantam pukulan dari belakang.
Plak!
"Kau gila?!" amuk Sean. "Kenapa kau menembak?! Kau membuat hewan-hewan di sini ketakutan!"
"Aku pikir aku melihat pergerakan yang mencurigakan, itu adalah refleks," kilah Yibo datar. Matanya terus menyisir ke segala arah dengan beberapa peluru yang tersisa.
"Robert?" Sean duduk berjongkok memeluk seekor anak domba yang menyundul kakinya.
"Mbeee ~~~~"
"Oh, sayangku!" Sean menyambut dengan nada penuh kerinduan lalu mengangkatnya untuk digendong.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐧𝐠 𝐅𝐨𝐫 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 𝐒𝟐 [Complete ✓]
FanfictionKematian tragis akibat kebakaran di sebuah gedung kasino bertahun-tahun silam, membuka lembar kehidupan baru dimana orang yang ditinggalkan hidup dalam 'pencarian' kosong dan pengelakkan. Sesuatu mungkin akan kembali, atau tetap menjadi bayangan di...