39: The Last Page [Final Chapter⚠️]

1.8K 200 108
                                    

«♥-----------🖤-------------♥»›

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

«♥-----------🖤-------------♥»›

"Jangan berlari terlalu cepat!" Sean berteriak dari teras sambil menenteng beberapa kantong permen dan botol minuman. "Gao Jin, Xifeng! Kalian dengar?!"

Suara gonggongan ceria dari anjing kecil menyahut mengitari taman. Anjing itu melompat-lompat ketika dua anak kecil mencoba menangkapnya.

"Mama memanggil," Xifeng memberitahu Gao Jin.

"Aku dengar. Kalau begitu kita lari pelan-pelan saja," sahutnya lalu menggerakkan kakinya dengan slow motion. Anjing kecil dengan kalung bertuliskan nama Sky pun mengikuti.

Sean menanam tangan ke pinggang dan mendengus, "Terserah, lakukan apa yang kalian mau."

"Mama marah!" Gao Jin merasakan aura gelap yang menyorotnya dari kejauhan. Padahal, ia sudah bergerak selambat mungkin. Ia juga tidak berisik atau pun mengeluarkan suara aneh. "Xixi, hentikan! Mama tidak suka itu."

"Lalu bagaimana?" Xifeng berhenti melakukan gerakan mengendap-endap dan menatap Gao Jin cemas. "Apa kita harus berhenti bermain dan pergi mencari ayah?"

"Jangan takut. Semarah apapun mama, dia tidak akan memakan kita." Gao Jin lalu menangkap Sky dan membawanya bersembunyi ke dalam semak-semak.

"Musmus!" Yixian datang mengalihkan perhatian Sean. Wajah letih dengan stelan busana kantor itu muncul dengan senyuman lembut yang menenangkan.

"Kau masih bekerja? Kita ada acara keluarga, kau ingat itu 'kan?"

"Ya, aku menyelesaikan segalanya hari ini agar aku bisa memfokuskan diri pada acara keluarga kita beberapa hari ke depan." Yixian melonggarkan dasinya lalu duduk menyandarkan punggungnya ke kursi. "Ahhh, lelah sekali."

"Apa Yibo membantumu? Kudengar dia juga mengambil cutinya mulai besok."

Yixian mengangguk kecil. "Ayah membantu banyak, makanya aku bisa pulang lebih awal hari ini. Sebenarnya aku merasa tak enak, membuat ayah tetap bekerja meski kini tanggungjawab perusahaan seluruhnya berada padaku. Seharusnya dia sudah pensiun."

Yixian merasa ia sudah cukup siap untuk mengambil alih posisi Yibo di perusahaan, tetapi rupanya ia tidak pernah bisa melakukannya lebih baik dari sang ayah. Karena itulah Yibo masih belum berani melepas Yixian sepenuhnya ke dalam dunia bisnis, ia tetap berada di belakangnya sebagai tangan bayangan.

"Yibo belum setua itu meski dia sudah menjadi seorang kakek, tak perlu didesak untuk cepat pensiun," ucap Sean sambil menoleh ke arah dua anaknya yang sedang membuat sarang di dalam semak-semak. "Kami bukannya tidak percaya pada kemampuanmu, tapi kami hanya ingin memastikan kau tidak terlalu terbebani dengan tanggungjawab sebesar itu. Yibo mengerti kau tumbuh di lingkungan berbeda ketika kau masih muda, jadi apa yang belum bisa kau kuasai saat ini bukanlah murni kesalahanmu."

"Musmus ... Aku hanya ingin membuat kalian bangga," gumam Yixian.

"Segalanya tentang dirimu itu membanggakan, Yixian," Yibo tiba-tiba muncul di balik pintu, menenteng tas kerja dan jas yang disematkan di pundak. Ia segera menyerahkan kue yang dibelinya pada Sean, "Untuk Gao Jin dan Xifeng."

𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐧𝐠 𝐅𝐨𝐫 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 𝐒𝟐 [Complete ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang