26: Who Is She?!

2K 326 193
                                    

‹««--------------ø∅ø-------------»»›

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‹««--------------ø∅ø-------------»»›

Mengira itu hanya halusinasi, Jingyu mengibaskan kepalanya beberapa kali. Ia memandang penampakkan itu sekali lagi dan memastikan bahwa itu benar-benar nyata, yang artinya, gorila yang ia lihat di balik pintu beberapa waktu lalu juga adalah dia.

Namun, jelas tak mungkin hewan itu bisa berbicara. Semuanya mulai masuk akal ketika Jingyu memperhatikan lebih teliti lagi dan menyadari itu hanyalah sebuah kostum. Kostum yang benar-benar bagus.

"Aku tak punya waktu untuk omong kosong ini," decak Jingyu sembari menyapu gorila itu dari atap mobilnya dengan kasar.

"Akh!" Pandangan Sean berputar ketika tubuh gorilanya ambruk ke bawah, mendarat dengan kasar. "Kurang ajar! Aku sudah susah payah naik, dan kau dengan mudahnya melemparku turun!"

Jingyu masuk ke dalam mobil dan melajukan kendaraannya menuju gerbang. Dari kaca spion, ia melihat Yixian berlari dan menghampiri gorila itu dengan begitu cemas.

Baru beberapa meter lepas dari gerbang, tiba-tiba Jingyu menginjak rem mendadak. Sekujur tubuhnya membeku dengan dahi mengerut kuat. "Suara itu ..."

Suara gorila itu sama persis dengan suara seseorang. Meksipun ia tak mendengarnya dengan jelas karena tak memperdulikan, tetapi kini ia tercegat oleh suatu ingatan. Ingatan tentang suara berbicara Sean Xiao. Bahkan nada memakinya pun sama.

"Ah, tidak mungkin." Jingyu tertawa pahit dan menyandarkan kepalanya ke setir kemudi. "Ini pasti karena aku terlalu memikirkannya. Karena aku terlalu merindukannya."

Bunyi dering ponsel dari panggilan masuk membuat Jingyu segera duduk tegak untuk menjawab. "Mn, Xiao Shou?"

"Kau di mana? Kenapa kau meninggalkan hotel tanpa memberitahuku terlebih dahulu?" tanya suara pria muda dari sambungan telepon.

"Aku ada urusan penting, tidak sempat bicara denganmu karena kau sedang mandi." Jingyu kemudian melanjutkan kembali laju mobilnya setelah mengalihkan suara panggilan ke earphone.

"Bagaimana kalau besok kita pergi ke rumah orangtuaku? Setelah sekian lama anaknya pergi bersekolah di luar negeri, mereka pasti terkejut dengan kepulanganku," suara Xiao Shou terdengar menggebu. "Apa kau siap bertemu dengan mereka?"

"Baiklah, aku tak keberatan. Manfaatkan waktu kita yang terbatas di China ini sebaik mungkin."

Xiao Shou lalu tertawa kecil. "Kau terdengar terlalu datar menanggapi moment sebesar itu. Terkadang, aku bertanya-tanya, apakah aku berpacaran dengan sebuah penggaris? Dan satu hal lagi, aku masih belum yakin dengan tujuan kedatanganmu ke China. Aku merasa ini bukan hanya tentang bisnis semata."

Xiao Shou memang orang yang tajam. Ia pengamat yang handal namun memiliki pembawaan yang halus dan tenang. Lelaki 26 tahun keturunan China-Jerman itu sangat mencolok dengan kepribadiannya, hal itulah yang membuat Jingyu yakin untuk memulai hubungan romantis dengan Xiao Shou sejak 7 bulan lalu.

𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐧𝐠 𝐅𝐨𝐫 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 𝐒𝟐 [Complete ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang