Epilog

127 11 3
                                    

"Yakin mau sendiri?", tulis Jinyoung lewat ruang obrolan untuk yang kesekian kalinya.

"Iyaa, udah sana fokus meeting", tulis Jisoo yang sudah bosan membaca pesan Jinyoung dengan isi yang sama.

"Ok, nanti Aku jemput", balas Jinyoung dalam hitungan detik.

Jisoo menghela napas panjang. Hari ini adalah hari pertama setelah enam bulan Ia pergi dari dunia entertain.

"Sooya, ayo", ucap Minho yang tiba-tiba saja muncul dari balik pintu.

Jisoo mengangguk dan segera bangkit dari duduknya. Mengenggam buku ditangannya erat-erat.

Ia melangkah mengikuti Minho, sedikit menunduk memberi salam begitu sampai di atas panggung, dan duduk di kursi yang sudah disediakan.

Jisoo menatap nanar puluhan media yang hadir di ruang pertemuan ini. Dengan kamera yang siap menangkap gambarnya dan laptop untuk notulensi. Tiba-tiba saja, Jisoo merasa jemarinya dingin. Hari ini Ia akan mengumumkan hal penting.

Minho duduk di sisi kiri Jisoo, katanya supaya Jisoo tidak terlalu gugup dan Minho bisa membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait pekerjaan. Sementara, di sisi kanannya ada seorang pembawa acara.

Sang pembawa acara mengucapkan salam dan pembukaan. Tanda bahwa acara konferensi pers ini sudah dimulai.

Pembawa acara mulai menjelaskan tujuan dari acara ini, yaitu Jisoo mengenalkan novel hasil karyanya dan akan mengumumkan sesuatu.

Usai menjelaskan sedikit tentang novel Jisoo, sang pembawa acara mulai membuka pertanyaan untuk para wartawan dan membiarkan Jisoo menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Apa yang Anda lakukan selama hiatus?

"Banyak hal, selama enam bulan ini saya belajar banyak. Tentang memaafkan diri sendiri, berdamai dengan masa lalu, dan mengenal kebahagiaan diri. Semua itu saya tuangkan dalam "Mata-Mata Sang Bulan"."

Mengapa menulis novel? Bukan membuat lagu seperti yang biasanya Anda lakukan?

"Saya merasa tidak cukup menuangkan semua kisah ini ke dalam lagu berdurasi tiga sampai empat menit. Saya ingin menceritakannya lebih rinci, mengemasnya dalam semesta yang baru. Oleh karena itu, saya menulisnya dalam bentuk fiksi"

Mata-mata Sang Bulan terinspirasi dari apa?

"Dari perjalanan hidup saya selama berkarir, mencari ketenangan diri, hingga menemukan bahagia".

Menemukan bahagia? Apakah artinya selama ini Anda tidak bahagia?

"Ah tentu saja tidak. Sesekali juga saya merasa bahagia. Seperti saat bernyanyi untuk penggemar-penggemar saya, saat saya membaca surat-surat support mereka, saat kerja keras saya dihargai, atau saat makan-makanan enak. Namun, bahagia yang seperti itu hanya bertahan satu sampai dua jam. Bahagia yang saat ini saya temukan nilainya lebih besar".

Bahagia seperti apa yang Anda temukan?

Baru akan menjawab, sang pembawa acara sudah mengambil alih.

"Ah, kalau itu sepertinya akan dijawab diakhir ya?", ucap sang pembawa acara yang segera disetujui oleh Jisoo dan Minho.

Setelah ini, apa yang akan Jisoo lakukan?

Minho mulai mengambil alih pertanyaan tersebut, "Setelah ini, Jisoo akan mulai mempersiapkan album dan berkarya seperti sebelumnya".

Tiga puluh menit berlalu, pertanyaan demi pertanyaan masih dilontarkan. Sesekali Jisoo menjawab dengan tenang, sesekali Minho mengambil alih.

Eyes on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang