Sudah empat hari berlalu, Jisoo baru saja selesai melakukan aktivitas yang beberapa hari belakangan menyita waktunya.
Setelah hari itu Jisoo mengirimkan pesan pada Jinyoung, seakan mengerti posisi Jisoo, Jinyoung tidak bertanya lebih jauh. Namun, Ia tetap mengirimkan pesan setiap malam sekedar menanyakan kabar Jisoo.
Bukannya enggan membalas, Jisoo benar-benar tidak sempat menerima telfon dari siapapun atau sekedar menulis pesan empat huruf seperti 'baik' atau 'halo'. Sungguh, Jisoo tidak pernah berniat sedikitpun untuk membuat Jinyoung khawatir. Hanya saja, berkas dan angka-angka itu hampir membuat kepalanya pecah.
Jisoo menoleh ke jam dinding yang menunjukkan pukul empat dini hari. Ia membuka ponselnya dan membaca satu-persatu pesan masuk.
Jinyoung:
Masih sibuk ya?
Jangan lupa makan dan istirahatJackson:
Lama banget deh ngilangnya
Ngumpet dari mafia ya, lo?
Jangan bilang.. lagi dinas jadi babi ngepet? Bagi hasil dong!Tay:
Kemarin aku ngirim snack
Kabarin kalau udah sampeIa menulis balasan untuk ketiganya,
To Jinyoung:
Kamu juga jangan lupa makan dan istirahatTo Jackson:
I'm fineTo Tay:
[Sticker Bow]
[Sticker Thanks]Tanpa Jisoo duga, dalam hitungan detik Tay membalas pesannya.
Kak Tay
__________________________[Sticker Bow]
[Sticker Thanks]Belom tidur?
Belum
Kenapa?
Ngga ngantuk
Lets talk
Can I call you?
____________________________Belum sempat menjawab, ponsel Jisoo sudah berdering dengan nama Tay di layar.
"Haloo", ucap Jisoo begitu menggeser layar ponselnya.
"How's your day?", tanya Tay membuka percakapan.
"Hmm, not bad?", jawab Jisoo ragu karena tidak yakin harus menjawab apa. Baginya ini adalah hari yang biasa saja, seperti hari-hari sebelumnya.
"Kak Tay kenapa belum tidur?", ucap Jisoo yang merasa bersalah dengan jawaban singkatnya.
"Karena Aku insomnia", ucap Tay tanpa beban. "Mau dengerin cerita Aku ngga?", lanjut Tay bergegas mengganti topik.
"Boleh", jawab Jisoo selagi melangkah menuju kamarnya.
"Hari ini aku shooting bareng temen-temen Aku namanya Off dan Arm", Tay mulai bercerita. Sementara Jisoo sedang mencari posisi ternyamannya di kasur.
"Lokasinya di tempat liburan edukasi. Di sana kami ngasih makan bebek, tanam padi, nangkep ikan Lele, pegang kodok, sama mandiin kerbau", Tay berhenti sejenak sebelum melanjutkan.
"Yaampun, kamu harus tau! Ikan Lele licin banget. Berlendir terus kumisnya panjang, ihh serem banget pokoknya. Kulit katak juga yaampun sampe sekarang masih geli aku kalo inget teksturnya", terdengar suara Tay meringis geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes on You
أدب الهواةKetakutan terbesar apa yang dimiliki oleh manusia? Dikhianati? Sakit? atau Kegagalan? Setiap orang memiliki ketakutan terbesarnya masing-masing. Termasuk Gadis ini, Gadis yang belum lama Jinyoung temui. Gadis itu tidak takut terluka, Ia tidak takut...