"Bang Minho", Minho menoleh ke sumber suara menunggu apa yang akan dikatakan.
Sementara yang memanggil sudah menunjukkan senyum manisnya. "Aku mau nyanyi, dengerin ya".
"Hmm", Jawab Minho singkat.
"Lihat kebunku, penuh dengan bunga. Lihat dirimu, aku berbunga-bunga",
"PFTT, HAHAHAHAHAHAH", Minho tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Sementara yang bernyanyi wajahnya sudah merah karena menahan malu.
Jinyoung yang sejak tadi mengamati ikut terkekeh dalam diam.
"Maksa banget, itu nada belakangnya ngga nyambung", ucap Minho yang sesekali masih terkekeh.
Jisoo membuka surat lainnya, kemudian berkata "Kamu tuh kayak garam di lautan".
Minho mengerutkan kening, "kenapa tuh?".
"Tidak terlihat tapi selalu ada untukku", jawab Jisoo yang segera ikut mengerutkan keningnya.
"Lah, ngga terlihat gimana sih? Emang Aku hantu?", Jisoo mengerucutkan bibirnya dengan kening yang masih berkerut memikirkan arti kata 'tidak terlihat'.
Jinyoung terkekeh singkat melihat ekspresi Jisoo yang baginya terlihat menggemaskan.
"Aduh, masih kurang skillnya", ucap Minho melipat kedua lengannya di dada.
"Coba dong, Bang. Contohin", ucap Jisoo memberikan perhatian penuhnya pada Minho. Sementara yang ditunjuk terlihat panik.
"Eh.. dowoon aja dowoon", ucap Minho ke arah Jinyoung.
Jinyoung yang tidak mengantisipasi akan dilibatkan dalam percakapan konyol ini panik. Jangankan menggombal, mengucapkan kalimat-kalimat manis saja Jinyoung risih. Ia lebih baik mengekspresikan perasannya lewat perbuatan. Astaga.
"Ayo Dowoon!!", ucap Jisoo yang sudah beralih ke arah Jinyoung.
Hening. Keduanya menatap Jinyoung lamat-lamat.
Jinyoung baru akan membuka mulut, namun kembali membungkam mulutnya setelah mengingat keberadaan Minho.
Jinyoung meraih kertas kosong dan pulpen dari sakunya, menuliskan sesuatu. Setelah selesai menulis, belum sempat meletakkan kembali pulpennya. Kertas itu sudah berpindah tangan.
"Ikan apa yang bikin baper?", ucap Minho membaca tulisan pada kertas itu. "Ikan stop loving you", jawab Minho tanpa berpikir.
"Halah, ini mah gombalan anak SD", ucap Minho membuang kertas itu.
Jinyoung menuliskan itupun karena Ia sering melihat itu di spanduk-spanduk iklan tiap Ia berangkat ke kantor.
Jisoo terkekeh singkat, "Bang aku mau live boleh ngga?".
"Mau ngomongin apa?", tanya Minho.
"Mau gombal-gombalan", ucap Jisoo. "Aku bosen bangeeeett".
"Bolehh", Minho mengangguk kemudian sibuk dengan ponselnya.
Beberapa menit kemudian terdengar Jisoo menyapa penggemarnya.
"Ayo main gombal-gombalan", ucap Jisoo. "Aku duluan ya" Jisoo menoleh ke arah Jinyoung sebelum melanjutkan, "ikan apa yang bikin baper?", Jinyoung tersentak begitu mendengar Jisoo mengucapkan gombalannya. Sementara, Minho menoleh ke arah Jisoo tidak percaya.
"Loh, kok kalian tau", Jisoo mengerutkan keningnya.
"Yahh. Ngga seru deh", ucap Jisoo. Ia terlihat kecewa dengan bibirnya yang mulai mengerucut.
"Bang Minho, bantuin dong!!", ucap Jisoo ke arah Minho. Sementara, yang dipanggil membelalakkan matanya dan berkata "Aduh, aduhh, bentar kebelet pipis". Kemudian, menghilang di balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes on You
Fiksi PenggemarKetakutan terbesar apa yang dimiliki oleh manusia? Dikhianati? Sakit? atau Kegagalan? Setiap orang memiliki ketakutan terbesarnya masing-masing. Termasuk Gadis ini, Gadis yang belum lama Jinyoung temui. Gadis itu tidak takut terluka, Ia tidak takut...