[Chapter Special]

524 50 1
                                    

"Kenapa kau tidak mengatakan sesuatu? Bukannya kau juga ada ditempat kejadian?" pertanyaan yang dilontarkan Komandan Banteng Hitam itu berputar dikepala Yui. Menatap sekeliling, semuanya mata tertuju padanya, ia terdiam sesaat. Otaknya berusaha keras, menyusun sebuah kalimat untuk menjawab. Menghela pelan Yui bersuara, "Aku....."


Selamat membaca......


"Aku pikir itu bukan masalah, selagi naga itu tidak merugikan kita. Kalau kalian tetap ingin mencari naga hitam itu, kita bisa mencarinya didekat desa sana. Mungkin makhluk itu masih berada disekitar, walau tidak terlihat. Ya dan saat aku kesana naga hitam itu—" ucapan Yui terpotong karena pintu yang tiba-tiba dibuka lebar dari luar oleh Marx.

"Semuanya! Naga itu kembali, sekarang berada dipinggir ibu kota! Kita harus kesana sekarang!" mendengar perkataan Marx, para Komandan Ksatria Sihir terkejut. Mereka langsung bergegas menuju tempat kejadian.

Ditempat Kejadian

Makhluk besar bewarna hitam itu meraung keras. Bergerak kesana-kemari, mengeluarkan asap hitam yang mengaburkan pandangan. Tidak ada yang berani mendekat, mengingat naga itu pernah datang dan hilang tiba-tiba. Para warga hanya menunggu, para ksatria sihir menyelamatkan mereka.

"Naga sialan! Kenapa kau datang lagi hah?! Kemarilah! Kucincang daging hitammu itu!" teriakan dari Komandan Belalang Hijau itu mengundang lirikan tajam dari Yui walau sesaat. Tidak ada yang menyadarinya, semua perhatian menuju pada makhluk yang terbang itu.

Viath, nama naga milik Yui itu menggeram, seakan mengerti perkataan dari Jack. Ath bergerak dengan cepat menuju para komandan sihir, melihat itu Yui langsung membuka sihir ruangnya. Membiarkan naga hitam itu masuk dalam sihir ruang waktu milik wanita bermata tajam itu.

Setelah masuknya Ath, asap yang tadinya menutupi sebagian kota kian menghilang. Yui mendarat disebuah atap rumah, berhadapan dengan sang Kaisar sihir, dengan berani ia menatap mata milik Julius tajam.

"Aku akan mengurus makhluk satu ini." Julius menatap perempuan didepannya menelisik, ia berdeham pelan, "sepertinya kita perlu bicara, melakukan rapat lagi mungkin."

Keduanya saling menatap, Yui mengalah. Menghembuskan napas, "baiklah." Finalnya. Dalam sekali jentikan jari, para komandan sihir serta ksatria sihir yang mengikuti rapat tadi muncul diruang rapat lagi.

Semua mata menuju Yui, yang ditatap hanya acuh. Sesekali melirik para komandan yang menatapnya secara terang-terangan. Tak lama kemudian Kaisar sihir ke-28 itu datang, dan langsung menatap wanita yang menarik perhatiannya belakangan ini.

"Jadi bisa kau jelaskan Yui?"

"Yaaa..." Yui menatap para manusia yang menatapnya penasaran dengan santai, "pertama-tama, naga itu milikku. Kedua aku tak tau kenapa beberapa hari kebelakangan Ath sering kali meresahkan para warga. Ketiga jangan salahkan aku, karena itu bukan salahku. Lagi pula tidak ada warga yang terluka. Silahkan bertanya aku akan menjawab seperlunya." Sepertinya itu kalimat terpanjang yang Yui ucapkan selama hidupnya. Sampai Nicksa yang terbang diatasnya menganga tak percaya.

"Ath?" tanya komandan Mawar Biru itu dengan tenang. "Viath, nama naga hitam itu."

"Kenapa dia bisa berkeliaran dengan seenaknya?" Yui menatap Jack, komandan yang tadi katanya ingin mencincang Ath, ia mengalihkan pandangannya. "dia ku taruh didanau dekat desa yang kemarin naga itu datangi."

"Kau menaruh makhluk besar itu disana tanpa ijin? Asal kau tau itu melanggar at—" Perkataan dari Nozel itu lebih dulu dipotong oleh Yui, "Siapa kau berani melarangku hah?" suara dinginnya itu mengungan kesunyian, hanya terdengar dengkuran kecil dari Dorothy komandan yang suka sekali tidur, namun paham dengan keadaan sekitarnya. Aneh memang.

Special | Black CloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang