17. Light magic vs Dark magic II

469 40 3
                                    

Selamat membaca...


Salju mulai turun perlahan mengotori gua yang berlubang itu, didalamnya terdengar tawa yang menggema, "HAhahahaha!! Kalau berkonsentrasi seperti tadi, kau juga akan bisa merasakan Ki-nya alam sekitar. Dengan begitu, kau tidak akan mati Cuma gara-gara kejatuhan batu."

"Ki memang luar biasa! Hidup Ki! Ki memang terbaik!" Teriak Asta tak kalah keras.

"Jangan sombong!" decih Valtos menatap tiga anggota dari Banteng Hitam itu bergantian.

"Baiklah. Sekarang saatnya menaikkan level, jadi serang pria berambut putih dengan alis mata bulat itu!" perkataan dari Yami itu mengejutkan Asta, "Yah, sebenarnya sekarang aku merasa bisa melakukannya, sih. Yoshaaa! Berkat Ki-ku, aku jadi antusias, bersemangat dan percaya diri! Persiapkan dirimu, Alis Bulat! Hahaha--"

Tawa dari Asta itu terhenti karena tendangan yang mengenai punggungnya, ia tersungkur kedepan. Siapa lagi pelakunya jika bukan komandannya. Yui yang menatap kelakuan mereka hanya bisa menghela napas, selalu saja seperti itu.

"Tidak, aku sudah bilang padanya akan menunjukkan kekuatan seorang komandan, jadi biar aku yang urus. Lagi pula kalau kau mau, kau akan mati." Kata-kata kurang mengenakkan itu tertanam didalam Asta, "kalau begitu kuapakan semangatku yang sedang meluap-luap ini?"

"Bukan urusanku. Kau bisa urus pria dengan wajah bergaris-garis itu." ungkap Yami memberi harapan pada Asta. Setelah mengatakan itu, komandan dari pasukan terendah itu memasan kuda-kudanya. Urat dan otot tergambar jelas disetiap lengannya yang terbuka, diikuti dengan sihir kegelapannya yang berterbangan disekelilingnya.

Melihat itu Yui cukup terkejut, sepertinya pria penuh otot itu juga menyinggungnya. Mengingat saat ujian masuk ksatria sihir, ia merendahhkan kekuatan dari komandan ksatria sihir.

"Baiklah... sudah lama sekali aku tak bertarung serius seperti ini." Setelah berucap, tekanan sihir milik Yami secara besar meningkat. Dengan cepat ia bergerak kearah Licht dan mengayunkan senjata kesayangannya kearah musuhnya itu.

Dengan sigap Licht juga menghindar, ia muncul dibelakang Yami, melayang. Tak lupa pria bersihir cahaya itu juga menyerang lawannya dengan pedang cahaya yang muncul dibelakangnya terus menerus. Yami berbalik dan menebas pedang-pedang itu menggunakan Ki dan katana miliknya.

Pertarungan sengit terjadi diantara keduannya.

Mereka bergerak kesana kemari, saling menyerang dan saling menghindar. "Sihir Kegelapan : Selubung Hitam! Tebasan Tanpa Cahaya!" Yami melancarkan serangannya karena mulai tersudut.

'Benar dugaanku. Sihirku seakan ditarik olehnya, jadi inikah kekuatan dari sihir kegelapan.' Batin Licht setelah serangannya dipatahkan oleh lawannya itu, "Tapi, karena aku sudah tau, sekarang mustahil seranganmu bisa mengenaiku." Sambil mengatakannya, ia memunculkan banyak pedang cahaya disisi kanan dan kiri tubuhnya.

"Hei, soal dongeng yang kau ceritakan tadi, itu belum sampai ke akhir ceritanya'kan?" komandan satu ini melesat kearah Licht, "dilihat dari Grimoire-mu, kau itu penduduk Kerajaan Clover, kan? Kenapa kau menyerang negerimu sendiri?" kedua pertanyaan itu membuat Yui menaikkan alisnya.

Sebagai orang yang tau akan suatu hal itu Yui menatap pertarungan jarak dekat itu tajam, "cih, apa-apaan?" gumannya pelan.

Pengguna sihir kegelapan dan cahaya itu bertarung dengan jarak dekat sekarang, keduannya saling menggerakkan pedang dan juga saling mengelak. Pedang milik Licht patah menjadi dua sisi, karena itu terbuat dari sihir.

Karena kehilangan alatnya, ia mundur sesaat. Namun langsung mengeluarkan tali cambuk itu lagi, menggerakkannya asal terhadap lawannya. Yami melawan tali itu, dan menghindae. Ia melompat, sayangnya, ada Licht disana. "Kau lengah." Ucap Licht dengan menggerakkan tali sihirnya kearah Yami lebih cepat.

Special | Black CloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang