15. Litch

551 67 5
                                    

Tubuh Yui menegang ia tak tau harus berbuat apa. Ia masih memperhatikan sosok didepanya yang diterangi cahaya, akhirnya ia tersadar. Yui kembali menyegel mananya, raut wajahnya kembali menajam. Melihat Litch disana ia tidak boleh ceroboh, kekutannya dengan pria itu bertabrakan, ia juga sempat melihat serangan yang Litch luncurkan Yui cukup terkejut melihat kecepatan pedang cahaya.

"Yang licik itu siapa? Padahal yang berbuat kejam pada anak-anka itu kalian!" seruan dari Asta itu dibalas tenang oleh lawan didepannya. "Dia tadi bilang, kalau korban dalam pertempuran itu selalu orang-orang lemah. Itu tidak benar, yang jadi korban adalah orang yang kuat. Rasa iri, rasa takut, perbedaan, penganiayaan, dan perebutan."

Selesai mengatakan itu, Litch memunculkan banyak pedang cahya dibelakangnya. "Karena itulah kami takkan memaafkan Kerajaan Clover. Kali ini, kami akan menghancurkan kalian dan menciptakan kerajaan kami sendiri." Mendengar itu Yui mengepalkan tangannya. Ia memakai tudung, lalu dengan sihirnya Yui membuat topeng hitam setengah wajahnya.

"Aku tidak mengerti apa maksudmu, berhentilah mengoceh! Yang menyerang duluan itu kalian, dasar kurang ajar!" teriakan Asta itu dihadiahi pedang cahaya yang menancap dikaki kanannya. "Benar-benar mulut busuk, kau merusak pandangan. Kenapa orang sepertimu memiliki Grimoire?"

Asta mengeratkan gengaman pada pedang anti sihirnya berniat untuk menerjang Litch, "Apa yang kau lakukan bodoh!" teriakan dari Yui itu menggema. Namun terlambat Litch bergerak seperti kecepatan cahaya kini ia sudah berada dibelakang Asta. Yui melompat ingin menyelamatkan Asta, namun saat melihat sihir ruang muncul dibelakangnya. Ia memundurkan sasaran jatuhnya. [jadi misalnya jatuhnya tepat dibelakang Asta, tapi dimundurin 2meter gitu. Paham say?]

Yami, dengan katananya ia menangkis serangan Litch. Melihat itu pria dari kelompok Mata Matahari Tengah Malam itu menjaga jarak. "Yami Dancho! Kenapa anda ada disini?" dengan menghembuskan asap rokonya ia menjawab, "kenapa bisa ada disini? Ya jelas... aku tadi sedikit kesasar, jadi beritahu jalan yang benar, dong."

Jawaban dari komandannya itu cukup membuat Yui menghela, "Dancho, anda bisa sampai tersesat?!" ditambah seruan dari Asta itu Yui memalingkan wajahnya, sambil mensejajarkan tubuhnya dengan Finral dibelakang komandannya.

"Tentu saja tidak, aku tadi Cuma bercanda, dasar bodoh." Ucapnya dengan meremas kepala Asta. "Kita ini Ksatria Sihir, jadi jelas kami akan datang ke sini. Semua yang di markas tak ada yang bisa disuruh, jadi aku memutuskan untuk datang sendiri. Nanti akan kubunuh mereka semua." Lanjut pria berotot itu. "Padahal kita sedang dalam keadaan begini apa-apaan mereka itu?!" masih dengan posisi kepalanya ditangan sang komandan, Asta masih berteriak penuh tenaga.

"Omong-omong, bukankah aku menyuruhmu unutk libur? Mau kubuat kau libur selamanya?" Yami memperkuat remasan dikepala Asta yang membuat sang pemilik kesakitan, terbukti dengan teriakan yang mengadu sakit dan kaki yang berayun kesana-kemari. Setelah itu Yami melepaskan Asta sambil menghembuskan asap rokonya.

"Lalu, siapa mereka?" "Kelompok Mata Matahari Tengah Malam, katanya ia pemimpinnya." Yui menjawab pertanyaan komandannya, yang malah dijawab oleh Finral terkejut, "Ma-Mata Matahari Tengah Malam?"

"Oh... kukira dia itu pria bertubuh besar dan berotot yang bisa makan sapi sekali telan, ternyata cuman bocah kerempeng begitu." Tanggapan dari Yami membuat Yui terdiam, mungkin ada seseorang yang bertubuh besar dan berotot, tapi memakan sapi sekali telan? Memang ada?

Melihat kedatangan Yami, Valtos turun menempatkan diri dengan memberi jarak dari Litch. "Itu Komandan Pasukan Banteng Hitam, dan perempuan dibelakangnya itu tadi seseorang yang bersembunyi. Haruskah saya panggil Third Eye?" pertanyaan dari Valtos itu ditolak, "Tidak perlu. Aku sudah lama ingin melawannya, karena di pengguna sihir kegelapan. Dan sepertinya sama dengan perempuan itu, dia juga memiliki sihir yang sama.

Special | Black CloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang