25. Pengkhianat

128 15 1
                                    

"Besok para kapten termasuk aku akan mengadakan konferensi, jadi dia bilang sekalian mengajakmu."

"UUU! Ada perlu apa dia, ya?" seru Asta bersemangat.

"Mana kutahu. Setelah di sana, kau akan tahu sendiri." Ujar Yami dengan mengangkat Asta, mengalihkan pandangannya. Kini komandan itu menatap Yui, "Oi perempuan aneh, kau sebaiknya juga bersiap, Kaisar sihir juga memintamu untuk datang besuk."

Yui menghela napasnya pelan, "baiklah," ujarnya dengan berlalu menuju kamarnya.

*****


"Kami sudah menunggu kedatangan anda, Komandan Pasukan Banteng Hitam, Yami Sukehiro, Asta, dan... Yui."

"Etooo... anda siapa, ya?" tanya Asta, pria berambut biru cerah itu tersenyum kecil, "Benar juga, sepertinya ini pertama kalinya kita bicara langsung ya, Aku adalah..."

"si Kepala Jamur," potong Yami membuat Yui meliriknya sekilas. "Iya, aku adalah si Kepala Jamur" Ujarnya dengan memegang rambut, "Aduh, tolong jagan berkata yang tidak-tidak! Namaku adalah Marx, aku adalah penasihat Kaisar Sihir."

"Penasihatnya Kaisar Sihir?! Kepala Jamur yang hebat!" seru Asta dengan semangat, "Yah, tiap hari aku harus bekerja keras juga, dan namaku bukan Kepala Jamur, tapi Marx."

"Terus, pertemuannya diadakan di mana, Kepala Jamur?" tanya Yami setelah menghembuskan asap rokoknya, "Namaku, M-A-R-X. Persiapannya masih butuh waktu, jadi tolong tunggu dulu bersama komandan yang lain." Pemuda itu beralih menatap Asta, "Asta-kun, Yui-san, apa kalian bisa ikut denganku?"

Yui melirik pemuda itu dan berjalan lebih dahulu, "merepotkan, cepat," perkataanya itu berhasil membuat bingung Asta dan Yami. "Mari, Asta-kun, Yami-san, aku akan memandu kalian," pemuda berambut biru cerah itu tersenyum.

Yami berpisah dengan mereka bertidak, ia menuju tempat para komandan menunggu. Sedangkan Asta, Yui, dan Marx menuju ruang bawah tanah tempat para penjahat Mata Matahari Tengah Malam itu di tahan. 

"Ingatan mereka dilindungi oleh suatu sihir, jadi kami belum bisa dapat informasi apa pun mengenai Mata Matahari Tengah Malam. Tapi Kaisar Sihir beranggapan kalau pedang anti-sihirmu bisa menghancurkan perlindungannya.Saat mereka menyerang ibukota, mereka selalu bisa selangkah di depan kita. Mustahil mereka bisa melakukan hal semacam itu tanpa bantuan dari orang dalam. Kami yakin sekali kalai ada penghianat di anatara kita, dan posisinya juga lumayan tinggi. Ada di tingkat Komanadan Ksatria Sihir." Jelas Marx.

"Mus-mustahil," Asta tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Kami sebenarnya tidak mempercayainya, karena itulah kami ingin segera memastikannya." Yui menatap gerbang didepannya, akhirnya mereka sampai di depan penjara itu. Ia bisa merasakan Kaisar Sihir ada didalam, dan benar saja, pria berjubah merah itu menyapa meraka.

"Maaf memanggil kalian disaat kalian masih lelah, tapi cuman kamu Asta-kun yang bisa menggunakan pedang anti-sihir, dan... Omong-omong, ku dengar kalain melawan para petinggu Mata Matahai Tengah Malam?!" Kaisar Sihir itu mendekat dengan cepat. "Etooo, sebenarnya yang menghadapi mereka langsung adalah para Komandan Ksatria Sihir dan Yui-chan," pernyataan dari Asta itu berhasil membuat Yui menatapnya dengan tatapan tajam, Asta terkejut melihat itu.

Kaisar Sihir berbelok mendekati Yui dan tetap didepannya, "Mereka pakai sir seperti apa? Apa? Sihir penyalin sihir? Ada yang bisa menyalin sihir orang lain? Keren sekali! Sihir binatang buas?! Aku baru dengar ada sihir semacam itu! Eh, sihir roh?! Api! Berarti Salamander dong?! Aku jadi ingin melihat semuanya!" Yui tertegun melihat itu, walau raut mukannya tak berubah, ia terkejut dengan sang Kaisar Sihir, perempuan itu mundur bergerak ke belakang Asta, memberi jarak dan berdeham kecil.

Special | Black CloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang