07. Menunjukkan Diri I

1.2K 188 5
                                    

"Hancurkan semua yang tidak bisa memahami diriku! Hahahahaha!"

Para makhluk itu berjalan menyebar keseluruh ibu kota.

Crashhh! Crashhh!

Para penjaga Kerajaan Cover itu datang untuk menyerang makhluk itu, namun sangat disanyangkan makluk itu hidup kembali. Walaupun ada beberapa lubang ditubuh mereka, mereka tetap masih hidup.

"Me-mereka ini makhluk apa?!"

"Mereka tetep bisa berjalan ke sini padahal tubuhnya sudah kita tembaki!"

"Jangan gentar! Lindungi Kerajaan Clo—"

"—Kalian tidak akan mampu, para sampah! Enyahlah, Sampah! Sampah! Sampah!" penyihir berambut ungu terang itu turun. Memanggil lebih banyak makhluk menjijikan itu dari sihirnya.

Para penjaga itu masih tetap menyerang, namun makhluk itu hidup kembali. Naasnya para penjaga itu mati. "HAhahahahaha! Kau lebih kuat dariku, kan? Iya-kan? Keluarlah Ksatria Sihir!"

Yui point of view

"Sebenarnya kemana para Ksatria Sihir? Dalam keadaan seperti ini saja mereka belum datang. Benar-benar payah." aku mengintip dari tempat persembunyianku. 'sial!'

Aku mengeluarkan sihir kegelapanku untuk menyerang si pengendali makhluk-makhluk ini. Aku berhasil mengenainya, dengan segera aku kembali bersembunyi.

"Siapa kau!! Berani-beraninya kau menyerangku! Keluarlah!!" ia berteriak marah. Ia melihat sekeliling dan tersenyum.

Aku mengumpat tertahan, dapat kulihat ada seorang bocah perempuan yang terjebak diantara makhluk menjijikan itu, dibelakangnya ada penyihir berbuar ungu terang itu.

"Nona manis, apa kamu menyukai Kerajaan Clover?" ia bertanya dengan bocah perempuan itu.

"A-aku sangat menyukainya! Karena itulah, kumohon hentikan semua ini!" kau piker dengan memohon seperti itu akan memberhentikannya? Dasar bocah!

"Kalau aku sangat membencinya! Karena itulah, kota ini, rakyatnya, dan juga kamu nona manis, akan kuhancurkan!"

Aku tidak bisa menunggu lama lagi, aku langsung menyerang makluk itu menggunakan pedang yang terbuat dari sihir kegelapanku.

"Sebelum itu, akanku hancurkan kau lebih dulu!"/"kalau begitu, aku yang akan melindungi mereka!" dia Asta, bocah berisik bersurai putih.

"Akhirnya ada yang muncul, tapi yang muncul Banteng Hitam? Ditambah lagi, masih bocah! Dan perempuan aneh ini? Kau yang menyerangku tadi ya?"

"Siapa kau?!" Asta meneriakiku, "kita singkirkan semua pertanyaanmu, sekarang kita harus melawan keparat sialan ini terlebih dahulu." Aku mentapnya tajam. "Ah, ya!"

"Menyingkirlah dari gadis itu, dasar orang gila!" bocah disampingku ini berteriak, "kemarikan dia!"

"Dasar bodoh, pedang sihir serta pedang berkarat seperti itu tidak akan bisa menghentikan pasukanku bodoh!" ia berteriak sombong. Namun sangat disayangkan pasukan miliknya tidak ada yang bangun setelah mendapat serangan dariku dan Asta. "Apa? Bagaimana bisa?"

"Kemarilah!" aku berteriak memanggil gadis kecil itu, ia berlari mendekat. "Aku takut." Ujarnya memeluk Asta, "Bagus! Kau sangat berani. Disini berbahaya, jadi mundurlah!"

"Masuklah kemari!" aku membuat sihir pelindung dari air, "Baik!" ia masuk kedalamnya, "tetaplah disitu, jangan keluar sebelum dapat perintah!" dia mengangguk.

"Ahhh! Begitu rupanya. Kau yang punya Anti-Sihir itu." "Kau tau aku?"

"Dan kau?" dia menatapku "siapa aku? Kenapa kau bisa membunuh pasukanku?" "entahlah mungkin perbedaan tingkat sihir kita yang terlalu jauh!" aku tersenyum senang mendengarnya menggeram.

Special | Black CloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang