Renjunpun telah selesai memasak dan menyuruh bibi Kim untuk mengatakan pada yang lainnya. Lalu tak lama setelahnya Jaemin membantu jeno untuk duduk dan chenji yang renjun bantu duduk diatas kursi mereka masing-masing lalu diapun menyediakan makanan untuk semuanya.
"Semoga suka dengan makanan buatan saya " Ucap renjun sedikit takut.
"Kau juga ikutlah makan asisten Huang." Ucap jeno.
"Ti---"
"Duduk dan makan asisten Huang." Ucap jaemin memotong ucapan renjun dan akhirnya renjunpun duduk lalu makan bersama.
"Masakan asisten Huang sangat lezat. Lele suka." Ucap chenle tersenyum pada renjun.
"Jie juga suka." Ucap jisung tersenyum.
"Makasih kalau begitu." Ucap renjun tersenyum dengan sangat manis bahkan jaemin terpesona seketika dan itu tidak lepas dari tatapan jeno yang tahu kalau sahabat dari kecilnya itu kemungkinan telah jatuh cinta pada asisten penggantinya itu.
"Makasih karena makanannya asisten Huang." Ucap jeno tersenyum.
"Sama-sama Presdir Lee." Ucap renjun tersenyum canggung lalu kembali memikirkan haechan.
"Haechan-ah, apa yang harus aku lakukan untuk membantumu kali ini. Jalan satu-satunya hanya menghubungi orangtuamu. Tapi, mungkin kau akan memarahiku jika aku melakukan itu." Batin renjun. Jaemin menyadari kalau renjun sedang memikirkan sesuatu tapi dia tidak tau apa itu. Dia benar-benar jadi sangat penasaran sangat tidak seperti dirinya sekali.
Drrt...Drrt...Drrt..
"Maaf, saya angkat telpon dulu." Ucap renjun lalu menjauh dari meja makan dan menerima telpon dari haechan.
"Iya haechan. Ada apa? Kau baik-baik saja?" Ucap renjun.
"Injunie. Bisa datang ke apartemenku? Aku sepertinya sedang sakit. Aku benar-benar tidak bisa merasakan apapun, kepalaku juga sangat sakit sekali." Ucap haechan dengan sangat lemas sekali.
"Kau sakit?! Bagaimana mungkin?! Aaa oke, aku akan segera ke apartemenmu. Tolong bertahan sebentar oke." Ucap renjun lalu mematikan ponselnya dengan raut yang sangat cemas sekali.
"Maaf Presdir na. Saya harus segera pergi. Teman saya sedang sakit dan dia sendiri saat ini. Saya takut dia kenapa-napa." Ucap renjun.
"Baiklah." Ucap jaemin.
"Asisten Huang hati-hati ya." Ucap chenle tersenyum.
"Pasti sayang. Permisi." Ucap renjun lalu berlari dengan sangat cepat dan memesan taxi tapi karena sangat lama diapun membatalkan pesanan taxinya dan langsung berlari ke halte bus karena sekarang yang ada didalam pikirannya hanya sahabatnya sendiri, haechan. Tidak ada yang lain lagi.
At. Apartemen haechan.
Renjun pun langsung menekan password dengan sangat tergesa-gesa lalu masuk dan diapun langsung masuk kedalam kamar sahabatnya itu dan terlihatlah haechan yang bergelung dengan selimut lalu diapun mendekat untuk menyentuh kepala haechan dan yang dia rasakan adalah rasa yang sangat panas sekali.
"Yaampun haechan. Bagaimana mungkin kau bisa panas begini. Aku akan mengambilkan air untuk mengompresmu sebentar." Ucap renjun lalu berlari menuju dapur dan kembali lagi dengan membawa air untuk kompresan, segelas air dan obat.
"Haechan ayo bangun dulu sebentar." Ucap renjun lalu membantu sahabatnya itu untuk duduk.
"Minum obatmu dulu." Ucap renjun memberikan obatnya dan haechanpun langsung menurut karena tubuhnya benar-benar sangat lemas sekali lalu diapun meminumnya dengan sangat cepat dan kembali berbaring. Untung renjun telah biasa merawat orang sakit. Lalu diapun langsung mengompres sahabatnya itu.
"Haechan aku mohon segera sembuh. Kau membuatku takut." Ucap renjun sangat cemas lalu diapun memperbaiki selimut yang digunakan oleh haechan agar tubuhnya tetap hangat dan tidak kedinginan.
"Kenapa kau dan sih jeno itu bisa sakit secara bersamaan haechan. Ada apa ini? Apa kalian memang diciptakan untuk satu sama lain. Tapi, apa yang harus aku lakukan untuk membantumu. Saat aku juga harus membantu hidupku sendiri. Aku bingung haechan." Monolog renjun sembari melihat sahabatnya yang tertidur dan mungkin tidak akan mendengar apapun yang dia katakan.
Lalu renjunpun membiarkan haechan beristirahat dan membersihkan apartemen sahabatnya itu, mungkin dia juga akan menginap untuk hari ini. Karena tidak mungkin dia meninggalkan sahabatnya sendirian seperti ini. Bisa sangat berbahaya sekali bagi sahabatnya itu.
Semoga saja renjun mendapatkan jalan keluar untuk masalahnya dan juga masalah sahabatnya itu. Dia hanya ingin hidup bahagia begitu pula dengan sahabat kecilnya itu.
∆∆∆
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Maaf lama up nya ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan selalu ya😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA {JAEMREN} END✔
Fiksi PenggemarBercerita tentang Na Jaemin, ceo juga seorang Daddy tunggal untuk anaknya dengan perjalanan cintanya dengan sekretaris sementaranya Huang Renjun. bxb homopobic jaemren area! hanya cerita belaka