#BONCHAP

13K 858 16
                                    

Setelah acara ulangtahun pernikahan jaemin dan renjun, kedua pasangan itu sekarang tengah menikmati waktu berdua mereka di balkon kamar mereka sembari menikmati bintang malam dengan jaemin yang memeluk renjun dari belakang dan renjun yang menumpuhkan semua berat badannya pada jaemin.

"Makasih karena sudah bertahan saat itu sayang " Ucap jaemin kembali mengingat hari paling berat dan juga melegakan baginya itu.

"Aku mendengar kalian semua menangis. Aku juga mendengar chenle menangis memanggilku. Itulah kenapa aku berusaha membuka mataku kembali Nana." Ucap renjun.

"Kau memang tidak boleh pergi baik dulu, sekarang ataupun nanti. Jika memang kau akan tiada maka kau juga harus membawaku." Ucap jaemin.

"Jangan mengatakan hal itu lagi Nana, aku tidak mau mendengarnya." Ucap renjun lalu berdiri dengan benar dan berbalik tanpa melepaskan pelukan suaminya itu.

"Aku hanya tidak mau kau meninggalkanku dengan chenle dan Ayden." Ucap jaemin.

"Aku tidak akan meninggalkan kalian sama sekali, tidak dirimu, tidak chenle dan tidak Ayden." Ucap renjun tersenyum manis.

Cup.

"Nana mengenai chenle, apa kau tidak berniat mengatakan siapa ibu kandungnya?" Ucap renjun menatap jaemin dan jaemin sontak saja langsung merubah raut wajahnya pasalnya jaemin sama sekali tidak mau membahas adik bungsu renjun yang merupakan ibu kandung chenle.

"Jangan membahasnya lagi renjun. Aku hanya mau lele mengetahui kau adalah ibunya sampai kapanpun." Ucap jaemin.

"Baiklah. Kalau memang itu kemauan Nana. Aku akan melakukannya. Aku tidak mungkin mengatakan kalau kau tidak setuju. Lagian aku sangat menyayangi chenle." Ucap renjun tersenyum.

"Makasih sayang." Ucap jaemin lalu diapun membawa renjun kedalam pelukan eratnya itu.


Tok...tok...tok...

Mendengar ketukan pintu itu, jaemin dan renjun saling berpandangan satu sama lainnya.

"Mama? Papa? Apa Mama dan papa sudah tidur." Ucap ayden dari balik pintu.

"Masuk aja sayang."

Ceklek.

Renjun pun langsung melihat kedua anaknya itu lalu tersenyum.

"Ada apa sayang?" Ucap renjun.

"Kami mau tidur dengan Mama dan papa. Benarkan Hyung?" Ucap ayden sembari tersenyum dan memeluk lengan ibunya yang bahkan lebih mungil darinya.

"Hmm. Lele kangen tidur bareng Mama sama papa " Ucap chenle tersenyum lalu bergelayutan pada lengan renjun sebelah kiri.

"Baiklah. Kau tidak keberatan bukan Nana?" Ucap renjun menatap suaminya itu.

"Tentu saja. Ayo kita tidur.' Ucap jaemin lalu diapun naik lebih dulu keatas tempat tidur diikuti oleh Ayden yang tidur disebelahnya lalu chenle dan terakhir renjun.

"Selamat tidur Mama, papa, Hyung." Ucap Ayden tersenyum sembari memeluk jaemin.

"Selamat tidur Mama, papa, adik Hyung." Ucap chenle sembari memeluk renjun.

"Selamat tidur anak-anak Mama dan papa." Ucap jaemren bersamaan lalu saling menutup mata mereka satu sama lainnya.






















Tengah malam sekitar pukul 01:00kst, jaemin mendadak bangun dari tidurnya lalu diapun keluar dari kamar secara perlahan dan diapun duduk di ruang tengah sembari meminum segelas kopi karena dia selalu melakukan itu kalau tidak bisa tidur atau terbangun tiba-tiba.

Renjun yang terbangun karena ingin ke toilet baru sadar kalau jaemin tidak ada dan memutuskan ke toilet lebih dulu dan diapun keluar dari dalam kamar. Diapun melihat jaemin di ruang tengah dan memeluk leher suaminya dari belakang.

"Sayang? Kenapa kebangun?"

"Karena nana tidak ada dikamar."

"Kemari. Duduk disini saja." Ucap jaemin sembari melepaskan tangan istrinya itu dan renjunpun langsung duduk di pangkuan jaemin dan menghadap pada suaminya itu.

"Kau selalu seperti ini." Ucap jaemin sembari menjawil hidung renjun.

"Aku juga tidak mengerti kenapa selalu seperti ini. Mungkin sejak hamil Ayden aku jadi berubah." Ucap renjun sembari tersenyum.

"Bahkan sebelum hamil Ayden juga seperti itu." Ucap jaemin tersenyum.

"Nana benar. Sepertinya aku terlalu jatuh cinta padamu." Ucap renjun.

"Aku juga sudah jatuh terlalu dalam pada cintamu." Ucap jaemin tersenyum.

"Saranghe Na Jaemin." Ucap renjun tersenyum.

"Nado saranghe Na Renjun." Ucap jaemin tersenyum lalu merekapun saling mendekat dan ciuman itu terjadi ditemani lampu temaram ruang tengah itu. Tanpa mereka ketahui chenle melihat itu semua dengan Ayden karena mereka tau kalau jaemren tidak berada di kamar.

"Hyung senang melihat Mama dan papa selalu bahagia. Hyung bersyukur bisa punya keluarga ini." Ucap chenle tersenyum.

"Aku juga senang bisa menjadi adik Hyung dan terlahir di keluarga ini." Ucap Ayden tersenyum.

"Ayo kita lanjut tidur lagi. Biarkan Mama dan papa menghabiskan waktu berdua." Ucap chenle merangkul adiknya itu dan kembali masuk kedalam kamar orangtuanya itu.


























∆∆∆








Oke udah cukup ya ini😁
Makasih semuanya😁
We love you💚😍😘

DUDA {JAEMREN} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang