Disini sekarang semuanya berada di rumah sakit dengan keadaan kacau, bahkan winwin saja sampai tidak menyangka anak sulungnya akan berada di tempat berbahaya itu.
"Kenapa harus renjun Hyung." Ucap winwin menatap suaminya itu.
"Maafkan aku win. Aku sama sekali tidak tau. Aku sudah berusaha untuk menyelamatkan renjun. Tapi, dia menyelamatkanku. kenapa harus dia?" Ucap yuta menangis di depan istrinya hingga jatuh terduduk. Sedangkan taro sudah menangis dipelukan sungchan.
"Kenapa dia bisa ada disana? Kenapa harus sahabatku itu hikss..." Ucap Haechan sembari menutupi wajahnya dan menangis sesegukan.
"Hyung tenanglah." Ucap Yangyang yang duduk disebelahnya dengan memangku jisung yang tidak mengerti tentang apa yang terjadi.
"Mommy, jangan menangis lagi. Mama njun pasti baik-baik saja. Mama njun pasti akan sehat." Ucap jisung sembari memegang tangan Haechan dan Haechan hanya melihat jisung dengan berlinangan airmata dan membawa anak itu kedalam dekapannya. Karena saat ini dia sangat takut kehilangan sahabatnya itu.
"Kalian harus tenang. Yuta, winwin, tenanglah. Semua ini takdir, kami melihat semuanya saat itu." Ucap Johnny.
"Anak itu terlalu memikirkan orang lain. Aku sangat benci mengatakan kalau anak itu mirip denganku. Seharusnya dia tidak mirip denganku! Dengan begitu dia tidak akan mempertaruhkan nyawanya didalam sana." Ucap winwin marah pada dirinya sendiri.
"Tenanglah win. Jangan menyakiti dirimu sendiri. Aku mohon padamu." Ucap ten memeluk sahabatnya itu.
"Renjun akan baik-baik saja. Percaya pada dokter win, yuta Hyung." Ucap Doyoung.
"Dia pasti akan kembali pada kita semua win." Ucap taeyong.
"Dan siapa yang ikut juga dengannya kemari?" Ucap taro menatap suaminya juga semuanya.
"Dia adalah anak kita win." Ucap yuta menatap istrinya itu.
"Aa....Apa maksudmu Hyung?"
"Dia beomgyu. Dia anak kita, adik bungsu taro. Dia adalah anak kita yang selama ini masih hidup dan diculik oleh Kim Nam Joon, orang yang terobsesi olehmu." Ucap yuta.
"Tidak mungkin." Ucap winwin tak percaya pasalnya mereka semua tau kalau anak bungsu mereka telah tiada.
"Aku tau ini sangat sulit diterima win. Tapi, itu kenyataannya. Dan dia salah paham Dengan kita. Harusnya aku yang ada didalam bukan renjun. Tapi renjun menyerahkan dirinya untuk beomgyu." Ucap yuta dengan airmata yang terus mengalir.
"Dia tidak mungkin menusuk saudaranya sendiri bukan Hyung?" Ucap winwin menatap yuta.
"Dia melakukannya winwin. Awalnya dia ingin menusuk yuta, tapi renjun yang kena. Dan aku benci mengatakan ini, kalau beomgyu yang itu adalah beomgyu yang sama dengan orang yang kita jodohin dengan jaemin dulu, ibu chenle." Ucap jaehyun.
"A...Apa? Jadi? Ibu chenle, orang yang meninggalkan anaknya itu adalah anak bungsu kita hyung?" Ucap winwin melihat suaminya tak percaya kalau anak mereka bisa melakukan itu.
"Hmm. Itu benar win. Anak kita." Ucap yuta membuat winwin terdiam ada rasa marah pada anak bungsunya itu. Juga rasa rindu, tapi dia tidak tau harus melakukan apa, terutama mengetahui dia akan membunuh suaminya.
Tak....tak....tak....
Mereka semua melihat kearah yang datang lalu kaget melihat jaemin datang dengan chenle yang tertidur di gendongannya. Bahkan taeyong melihat anaknya jauh dari kata baik-baik saja.
"Bagaimana keadaan renjun?" Cemas jaemin.
"Tenang dulu jaemin.kemarikan chenle." Ucap taeyong mengambil cucunya dari jaemin. Bahkan winwin yang melihat chenle adalah cucunya merasa sangat bersalah pada anak yang tidak bersalah itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/273670275-288-k447379.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA {JAEMREN} END✔
FanfictionBercerita tentang Na Jaemin, ceo juga seorang Daddy tunggal untuk anaknya dengan perjalanan cintanya dengan sekretaris sementaranya Huang Renjun. bxb homopobic jaemren area! hanya cerita belaka