13

13.5K 1.3K 69
                                    










Keesokan paginya, renjun terbangun dan diapun kaget karena dia tidur dengan atasan juga anak atasannya yang masih memeluknya dengan sangat erat bahkan dia juga merasakan tangan atasannya menyentuh tangannya. Renjun hanya berusaha untuk bangun tanpa membangunkan siapapun lalu diapun duduk tapi, saat dia hendak berdiri jaemin ternyata bangun dari tidurnya.

"Kau sudah bangun renjun-ssi?" Ucap jaemin dan renjun yang kaget langsung berdiri lalu menunduk.

"Kau pasti ingin membersihkan diri bukan? Tunggu sebentar." Ucap jaemin lalu diapun berjalan menuju lemarinya dan mengeluarkan baju kemeja berwarna putih dengan jas berwarna pink juga celana yang senada.

"Ini kau bisa memakainya. Dari pada memakai pakaian yang kemarin. Kita juga akan ke kantor bukan? Kau pergilah bersih-bersih dikamar yang tadi malam. Aku akan membangunkan chenle dan memandikannya agar sekolahnya tidak terlambat." Ucap jaemin sembari memberikan baju itu pada renjun.

"Baik Presdir." Ucap renjun mengambil baju itu tapi jaemin tidak mau melepaskannya hingga renjun menatapnya.

"Not Presdir renjun. Tapi jaemin." Ucap jaemin.

"Maaf. Maksud saya jaemin." Ucap renjun dan jaeminpun langsung melepaskan tangannya dari baju itu lalu renjun pergi dengan wajah bersemu merah keluar dari kamar jaemin.

"Dia benar-benar sangat menggemaskan." Batin jaemin tersenyum. Lalu diapun membangunkan chenle agar anaknya itu bisa segera mandi dan tidak terlambat ke sekolah nantinya.


Sedangkan renjun yang berada didalam kamar tamu itu langsung menutup pintu dan menyandarkan tubuh mungilnya pada pintu juga memegang dadanya dimana jantungnya berdebar lebih cepat dan dia yakin wajahnya telah berubah bagaikan kepiting rebus saking merahnya.

"Kenapa jantungku berdetak sangat tidak karuan? Apa yang terjadi? Apa aku punya riwayat penyakit jantung? Sepertinya aku harus segera memeriksakan diri ke dokter secepatnya. Iya itu akan lebih baik." Monolog renjun lalu langsung ke toilet untuk membersihkan tubuhnya.
































Disini sekarang mereka bertiga seperti keluarga kecil yang sangat bahagia sekali. Bahkan chenle sangat senang sekali karena bisa sarapan dengan renjun.

"Mama? Bajunya kebesaran ya sama badan Mama." Ucap chenle yang merasa renjun sangat menggemaskan saat menggunakan baju ayahnya itu.

"Sedikit sayang." Ucap renjun yang tidak berani menatap jaemin karena ntah kenapa jantungnya akan menjadi sangat tidak karuan jika bertatapan dengan atasannya itu. Ditambah lagi chenle memanggilnya Mama karena itu permintaannya untuk kado dari renjun.

"Sudahlah lele. Sekarang ayo cepat sarapan setelah itu baru daddy dan Mama antarkan ke sekolah." Ucap jaemin tersenyum.

"Oke Daddy." Ucap chenle tersenyum hingga jaemin mengusak pelan rambut anaknya itu dan itu membuat renjun sangat terharu karena atasannya yang terlihat dingin tidak seperti yang dipikirkan oleh semua orang saat ini.



































_________________


































Setelah mengantarkan chenle ke sekolah, renjun dan jaemin benar-benar diliputi rasa canggung karena sekarang hanya tinggal mereka berdua saja di dalam mobil, itu karena Lucas sang supir mendadak harus kembali ke negeri asalnya di Hongkong dan mengajukan pengunduran diri jadi jaemin menyetujuinya hingga sekarang jaemin tidak memiliki supir lagi.

"Renjun-ssi?"

"Iya?"

"Sebenarnya kenapa kau bisa berakhir disini?" Ucap jaemin.

"Aaaa, ada sesuatu yang terjadi saat itu. Itulah kenapa saya bisa ada disini." Ucap renjun yang tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya dengan jaemin.

"Apa kau juga tau mengenai Haechan adalah kembaran dari dong hyuck istri sahabat saya yang telah tiada." Ucap jaemin dan sontak saja renjun langsung kaget dan menatap jaemin dengan pandangan kagetnya.

"Kau tau?!" Ucap renjun.

"Hmm. Sebenarnya baru tau sih beberapa hari yang lalu." Ucap jaemin datar.

"Lalu?"

"Apa kau berniat membantu mereka? Kalau iya. Aku juga ingin membantu sahabat saya untuk bahagia kembali." Ucap jaemin.

"Saya juga ingin membantu mereka tapi saya bingung caranya." Ucap renjun yang mulai membuat suasana tidak canggung lagi diantara mereka. Sebenarnya jaemin sengaja menjadikan jeno sebagai tahap untuk pendekatannya karena jika harus secara langsung akan sangat sulit baginya. Jadi, dia berharap semoga ini akan menjadi jalan yang bagus untuk dia memulai dengan renjun ke depannya.














































∆∆∆




































Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

DUDA {JAEMREN} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang