8

15.9K 1.4K 20
                                    

Di sebuah mansion besar tempat dimana hwall dan suaminya bomin tinggal, merekapun menyambut kedatangan shotaro dan sungchan karena memang hwall sangat dekat dengan shotaro.

"Akhirnya kau datang juga taro." Ucap hwall.

"Tentu saja." Ucap shotaro.

"Apa kau sudah bertemu dengan renjun ge?" Ucap hwall penasaran.

"Hmm." Ucap taro mengangguk.

"Bagaimana kalau kita mengundang renjun ge dan haechan Hyung untuk datang.' Ucap hwall tersenyum.

"Bisa saja tapi, renjun ge mengatakan padaku kalau aku dan sungchan tidak boleh saling mengenalinya. Karena dia tidak mau semua orang tau siapa dia sebenarnya." Ucap taro.

"Tidak masalah. Lagian, aku bisa mengundangnya kemari atas alasan dia adalah kolega kerja bomin Hyung juga haechan Hyung pasti akan datang kalau dengan renjun ge."Ucap hwall.

"Kalau begitu, bisa Hyung juga mengundang jaemin dan jeno, kami harus membahas soal pekerjaan dengan sungchan." Ucap bomin yang mendengar rencana istrinya itu.

"Baiklah. Aku akan menghubunginya dan mengatakan kalau aku sedang ingin bertemu dengannya karena mengidam." Ucap hwall lalu menghubungi renjun setelah bersusah payah mendapatkan nomor telpon dari pihak kantor tempat bomin bekerja karena dia tidak kepikiran meminta pada taro saat itu.

Renjun yang tengah makan siang dengan haechan walaupun waktunya sudah lewat langsung mengecek keadaan haechan yang telah membaik dan suhu tubuh yang telah kembali normal.

"Kau tau Chan, kenapa kau bisa sakit disaat yang bersamaan dengan jeno?" Ucap renjun bingung.

"Jeno sakit? Darimana kau tau? Apa kau peramal?" Ucap haechan bingung dan kaget.

"Tentu saja tidak. Tadi malam aku dihubungi oleh Presdir Na karena anaknya sangat rewel hingga aku menginap di mansion keluarga Na. Dan tadi pagi, aku mengunjungi jeno karena chenle menangis ingin aku juga ikut dengan mereka berdua. Dan apa kau tau? Saat aku bertemu dengan jisung dia meminta agar aku mencarikan seseorang yang mirip dengan ibunya. Karena dia mau orang itu menjadi ibunya " Ucap renjun dan dapat dia lihat haechan sangat kaget.

"Benarkah?" Ucap haechan kaget.

"Hmm. tapi aku tidak yakin memberitahunya. Hanya kau yang bisa mengatakan dan meluruskan semua ini pada jeno. Kalian harus bertemu cepat atau lambat dan bicarakan semua ini dengan kepala dingin." Ucap renjun.

"Aku tau injun. Tapi, aku butuh waktu." Ucap haechan tersenyum penuh luka tentu saja renjun tau hal itu, karena dia sudah sangat mengenal haechan baik luar maupun dalam sahabatnya itu.

Drrt...Drrt...Drrt...

"Hallo? Siapa ini?" Jawab renjun hati-hati.

"Gege. Ini aku hwall. Apa kau sedang dengan haechan Hyung juga?" Ucap orang di sebrang telpon, hwall dengan sangat senang.

"Hmm. Ada apa hwall-ah?" Ucap renjun datar.

"Tolong loundspeaker agar haechan Hyung juga dengar ge " Ucap hwall. Dan renjunpun langsung melakukan permintaan dari sahabat adiknya itu.

"Kenapa?" Ucap haechan bingung dan renjun hanya menaikkan bahunya tanda dia tidak tau pasti tentang semua ini.

"Bicara lah ada apa?" Ketus renjun.

"Gege, Hyung. Kemarilah. Aku sangat ingin bermanja-manja dengan kalian." Ucap hwall.

"Tidak bisa hwall-ah. Aku sedang mengurus haechan. Dia sedang sakit." Ucap renjun datar.

DUDA {JAEMREN} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang