Jaemin dan renjun dibelakangnya masuk kedalam perusahaan dengan semua pasang mata melihat kearah mereka dan mulai membicarakan mereka. Sebenarnya baik jaemin ataupun renjun mendengar mereka tapi mereka berdua sama-sama tidak ambil pusing.
Sesampainya di lantai paling atas, jaeminpun masuk kedalam ruangannya dan renjun duduk di mejanya dan mulai bekerja karena banyaknya berkas yang harus dia bereskan satu sama lainnya.
Tak lama setelah itu, bominpun keluar dari lift.
"Apa Presdir Na ada didalam asisten Huang?" Ucap bomin.
"Ada tuan Choi." Ucap renjun. Dan bominpun langsung masuk kedalam dan diapun telah melihat jaemin dengan senyuman anehnya.
"Ada apa denganmu? Apa kau sudah menjadi gila secara tiba-tiba?" Ucap jaemin datar lalu kembali pada laptopnya.
"Mungkin. Bukan aku tapi kau." Ucap bomin lalu meletakkan berkas yang dia bawa di atas meja jaemin. Lalu jaemin melihat berkas itu tanpa merasa tersinggung dengan perkataan bomin itu.
"Apa hanya ini?"
"Iya. Tapi ada satu lagi, kenapa asisten Huang memakai pakaianmu jaem? Aku tidak bodoh karena itu adalah bajumu." Ucap bomin.
"Apa aku harus memberitahumu segalanya?"
"Tidak juga. Ah, terserah kau saja. Lagian aku akan ikut bahagia jika kau akhirnya membuka hatimu setelah sekian lama."
"Aku tidak melakukannya."
"Aku tau itu. Yasudah aku keluar." Ucap bomin lalu diapun pergi dari ruangan jaemin dan menyapa renjun juga.
Drrt....Drrt...Drrt...
Renjun mengalihkan atensinya kearah ponselnya dan tertera nama Mama pada ponselnya itu. Tapi, renjun tidak berniat untuk mengangkatnya. Dia merasa sangat marah dan kecewa pada orangtuanya itu.
Tak lama setelah itu, lift di lantai atas itu kembali terbuka dan menampilkan Samuel yang langsung berjalan cepat kearah renjun.
"Ada apa onichan?" Ucap renjun yang sudah tau siapa yang datang jadi tidak perlu mengalihkan perhatiannya dari pekerjaannya itu.
"Kenapa tidak mengangkat ponselmu injunie. Mama win menghubungimu." Ucap Samuel.
"Untuk apa? Aku masih sangat kecewa pada mereka." Ucap renjun ketus.
"Setidaknya angkat renjun, ini sudah setahun. Mama win masuk rumah sakit dan kebetulan mereka sedang berada di korea kau yakin tidak akan melihatnya." Ucap Samuel dan seketika renjun menghentikan kegiatannya dan melihat Samuel tepat pada matanya untuk mencari kebohongan dari sepupunya itu.
"Aku tidak berbohong renjun. Mama win bahkan sedang di tangani oleh Karina. Cepatlah ke Samsung hospital." Ucap Samuel.
"Kenapa tidak katakan dari tadi." Ucap renjun dan diapun langsung pergi begitu saja dengan sangat kalut tanpa memberitahu jaemin. Jaemin yang melihat dari ruangannya merasa sangat cemas karena renjun pergi dengan sangat cepat seperti itu. Dan dia juga saling menatap dengan Samuel. Dan sedetik kemudian, samuelpun masuk keruangan jaemin.
"Maaf Presdir Na. Asisten Huang harus segera kerumah sakit karena ibunya masuk rumah sakit." Ucap Samuel yang tau kebingungan atasannya itu.
"Rumah sakit mana?" Ucap jaemin datar tapi sangat cemas sekali.
"Samsung hospital." Ucap Samuel.
"Aaa baiklah. Kau bisa pergi " Ucap jaemin dan samuelpun pergi dari ruangan jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA {JAEMREN} END✔
FanfictionBercerita tentang Na Jaemin, ceo juga seorang Daddy tunggal untuk anaknya dengan perjalanan cintanya dengan sekretaris sementaranya Huang Renjun. bxb homopobic jaemren area! hanya cerita belaka