19

11.8K 1.1K 47
                                    

Spesial ulangtahun renjun🎂🎂🎂
Happy birthday injunie🎂💚😍😘
























[Duda]















Renjun masih memikirkan tentang perkataan jaemin padanya. Ntah kenapa dia merasa ragu jika harus menerima jaemin secepat ini. Tapi, dia juga tidak bisa memungkiri kalau dia juga merasa sangat nyaman dan tenang bersama dengan jaemin.

"Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus menerimanya? Apa itu merupakan keputusan yang benar?" Monolog renjun sembari memandangi taman bunga yang sangat cantik di halaman belakang mansion besar jaemin itu.

Disaat bersamaan ternyata Seong woo dan Daniel sedang mengejar chenle yang berlari kearah taman belakang. Mereka berdua serentak berhenti saat chenle berhenti dan menatap renjun yang duduk di ayunan dengan penuh binaran lalu diapun berbalik untuk melihat kedua bodyguard itu.

"Paman. Kalian melihat dari sini saja. Aku akan menemui Mama." Ucap chenle senang dan keduanya hanya mengangguk tanda mereka mengerti. Lalu chenle dengan perasaan riang nya langsung berlari dan naik keatas pangkuan renjun. Membuat renjun kaget dan langsung melingkarkan tangannya pada pinggang chenle agar tidak jatuh.

"Apa lele mengagetkan Mama?" Ucap chenle tersenyum.

"Tidak sayang. Bagaimana main dengan Paman?" Ucap renjun tersenyum.

"Menyenangkan. Paman sangat baik dan lucu. Chenle suka. Tapi, aku lele lebih suka bersama Mama dan Daddy." Ucap chenle dan renjun hanya tersenyum lalu merapikan anakan rambut chenle.

"Mianhe. Karena Mama jadi tidak fokus bermain denganmu." Ucap renjun.

"Tidak masalah Mama. Lele mengerti. Maka baik-baik saja bukan?" Ucap chenle sembari mengelus pipi chubby renjun yang sangat lembut itu.

"Hmm. Mama sangat baik sekali." Ucap renjun tersenyum karena tidak mungkin dia mengatakan pada chenle kalau dia sangat cemas dan takut keluarganya kenapa-napa.

"Mama tenang saja. Semuanya akan baik-baik saja. Percaya saja pada Daddy." Ucap chenle tersenyum dan renjun tidak tahan untuk tidak mencium wajah anak itu hingga chenle tertawa karena geli.

"Mama hentikan." Ucap chenle di sela-sela tawanya. Dan renjunpun berhenti lalu tersenyum setidaknya dia sedikit terhibur dengan adanya chenle. Seong woo dan Daniel yang melihat dari jauh langsung tersenyum dan memberitahu pada Samuel melalui pesan mengenai keadaan tuan muda mereka itu. Dan tanpa disadari jaemin melihat semua itu dari balkon lantai dua mansionnya dan ikut tersenyum.

"Syukurlah setidaknya kau sedikit tersenyum." Monolog jaemin.

Kembali lagi ke renjun dan chenle, sekarang chenle telah menyamankan tubuh mungilnya pada renjun dan chenle tiba-tiba saja mengelus perut renjun tapi renjun tidak mempermasalahkan nya dan terus mengelus kepala anak itu.

"Mama?"

"Hmm?"

"Mama tidak mau ya menjadi Mama lele?" Dan itu benar-benar membuat renjun kaget lalu mendudukkan chenle dengan benar dan menatapnya.

"Apa maksud lele?" Bingung renjun.

"Lele mau memiliki Mama hikss.... Lele tidak mau hanya punya Daddy saja hiksss... Lele mau Mama juga hikss..." Ucap chenle dengan tangis yang pecah lalu renjunpun langsung membawa chenle pada dekapan hangatnya.

"Bukan begitu sayang. Mama mau kok jadi Mama nya lele. Lele tenang ya. Jangan menangis lagi." Ucap renjun sembari mengelus kepala anak itu.

"Mama janji?" Ucap chenle sembari mengulurkan kelingking nya pada renjun.

"Hmm. Janji." Ucap renjun lalu mengaitkan kelingkingnya pada kelingking sih mungil hingga chenle tersenyum senang.




























________________















Hari sudah menunjukkan pukul 22:00 waktu Amsterdam. Renjun keluar dari kamar yang dia gunakan dan melihat jaemin yang berdiri di balkon lalu menghampirinya.

"Kenapa tidak tidur jaemin?" Ucap renjun yang sontak saja berhasil membuat jaemin melihat ke sebelahnya.

"Aku sedang tidak bisa tidur saja. Apa chenle sudah tidur? Apa dia terlalu merepotkan mu?" Ucap jaemin.

"Dia sudah tidur. Tidak, aku tidak merasa repot dengannya." Ucap renjun tersenyum kecil.

"Mianhe, karena membuat keadaan jadi canggung akibat pengakuan ku." Ucap jaemin yang kembali menatap langit penuh bintang itu.

"Maaf juga karena aku terlalu bertindak berlebihan soal itu." Ucap renjun ikut melihat kearah bintang yang bersinar dengan sangat indah di langit malam itu.

"Tidak masalah. Kau berhak." Ucap jaemin.

"Aku ingin menjawabnya sekarang." Ucap renjun menatap jaemin dan sontak saja jaemin mengalihkan pandangannya pada renjun.

"Tidak perlu terburu-buru."

"Ini tidak terburu-buru jaemin."

"Baiklah. Aku akan mendengarkan mu."

"Aku mau. Aku merasa sangat nyaman saat bersama denganmu. Aku merasa aman dan aku tidak ingin berjauhan dengan chenle. Aku sangat menyayangi anak itu." Ucap renjun dan jaemin hanya memandangnya dengan senyum kecil.

"Tentu saja kau tidak ingin menjauh darinya karena chenle secara tidak langsung adalah keponakan mu. Dan kau adalah pamannya." Batin jaemin.

"Kenapa kau diam saja jaemin?" Ucap renjun menatap jaemin.

"Aku tidak mau kau menerimaku karena anakku renjun." Ucap jaemin.

"Tapi aku menerimamu bukan karena chenle. Tapi karena aku percaya padamu dan yakin padamu. Itu karena kau adalah Na Jaemin." Ucap renjun dan jaemin melihat ke dalam mata indah itu untuk mencari sebuah kebohongan tapi yang dia temukan hanyalah kejujuran hingga jaeminpun membawanya kedalam pelukan hangatnya.

"Makasih renjun. Kau dapat percayakan semuanya padaku. Aku sangat mencintaimu. Aku pasti akan selalu menjagamu" Ucap jaemin dan renjun tersenyum dalam dekapan itu lalu membalas pelukannya.

"Aku percaya padamu jaemin."































∆∆∆






















Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
Oh iya, satu lagi. Bentar lagi akan ada konflik ya, see you🤗

DUDA {JAEMREN} END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang